Dalam QS.
Al-A’raf ayat 16-17 dinyatakan,
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
"Setan berkata, ’Karena engkau telah menghukum saya
tersesat, saya benar-benar akan menghalang-halangi manusia dari jalan Engkau
yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur’."
Setiap manusia berpeluang terjerumus dalam jeratan setan karena Allah menyertakan setan pada diri manusia, bahkan ia berada pada aliran darah manusia. Dalam hadis dinyatakan, "Sesungguhnya setan berada pada peredaran darah manusia dan aku khawatir ia membisikkan keburukan pada hatimu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam menjalankan strateginya, setan mempunyai dua target, yaitu memperbudak manusia dan mengondisikan manusia untuk lupa kepada Allah SWT.
Setiap manusia berpeluang terjerumus dalam jeratan setan karena Allah menyertakan setan pada diri manusia, bahkan ia berada pada aliran darah manusia. Dalam hadis dinyatakan, "Sesungguhnya setan berada pada peredaran darah manusia dan aku khawatir ia membisikkan keburukan pada hatimu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam menjalankan strateginya, setan mempunyai dua target, yaitu memperbudak manusia dan mengondisikan manusia untuk lupa kepada Allah SWT.
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ
ذِكْرَ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ
الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa
kepada Allah. Mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, sesungguhnya golongan
setan itulah golongan yang merugi." (QS. Al-Mujadilah :
19)
Untuk menjadikan manusia budaknya dan lupa kepada Allah, setan telah memasang jebakan-jebakan untuk menjerat setiap orang Mukmin. Jebakan-jebakan itu di antaranya,
Untuk menjadikan manusia budaknya dan lupa kepada Allah, setan telah memasang jebakan-jebakan untuk menjerat setiap orang Mukmin. Jebakan-jebakan itu di antaranya,
- Pertama, waswasah
ini digunakan setan dengan membisikkan keraguan pada manusia agar tidak
bersegera melakukan kebaikan dan amal saleh. Ketika tugas dan kewajiban
memanggil untuk segera dilaksanakan, setan membisikkan dengan kenikmatan
tayangan televisi atau kegiatan lain yang tidak bermanfaat. Kita lebih
nikmat terbalut selimut daripada bersegera wudhu dan pergi ke masjid.
Itulah waswasah-nya setan.
- Kedua, jebakan
tazyin. Strategi ini digunakan setan dengan membungkus kemaksiatan
dengan kenikmatan. Salah satu contohnya adalah kita kadang merasa terkesan
jalan-jalan saat pacaran dibandingkan dengan setelah menikah. Ini adalah
karena unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sedangkan nikah
itu ibadah.
- Ketiga, jebakan
tamanni. Jeratan ini digunakan setan untuk memperdaya manusia
dengan khayalan dan angan-angan. Jeratan ini berhasil terhadap manusia
yang terlalu banyak keinginan, angan-angan, dan harapan, sedangkan
kenyataan hidupnya jauh dari angan-angan tersebut. Akhirnya dengan
menghalalkan segala cara, ia berupaya menggapai, merebut, dan merampas
segala keinginannya.
- Keempat, jebakan
’adawah. Strategi ini digunakan setan untuk menumbuhkan permusuhan
di antara sesama Muslim. Setan menumbuhkan prasangka buruk di antara
manusia agar mereka saling membenci dan bermusuhan. ’Adawah
ini menyeret manusia menjadi makhluk pemarah, iri dan hasud, serta tamak
dan rakus terhadap sesama.
- Kelima, jeratan
takhwif. Strategi ini menjadikan manusia enggan berbuat baik
karena ketakutan-ketakutan yang tidak mendasar. Mungkin kita sering merasa
takut menginfakkan sebagian harta kita karena takut jatuh miskin. Kita
sering takut berbuat jujur dan mengungkapkan kebenaran karena takut
dipecat oleh atasan.
- Keenam, jebakan
shaddun. Strategi ini dijalankan setan dengan menghalang-halangi
manusia menjalankan perintah Allah SWT. dengan menggunakan berbagai
hambatan. Kita sering merasa malas untuk melaksanakan shalat sunat padahal
biasanya rajin. Kita sering merasa ngantuk sewaktu membaca Al-Quran padahal
kita sudah cukup tidur. Itulah shaddun setan.
Semua strategi jebakan di atas dijalankan oleh setan
secara sungguh-sungguh. Maka, upaya agar terhindar dari jeratannya, kita harus
selalu ingat kepada Allah SWT karena Allah itu lebih dekat daripada urat leher
kita sendiri. Jangan lengah dari aturan-aturan-Nya, barengi seluruh aktivitas
kita dengan doa dan dzikir serta memohon perlindungan-Nya....
Ayo...lawan jebakan setan...karena setan itu musuh yg nyata buat kita....
Ayo...lawan jebakan setan...karena setan itu musuh yg nyata buat kita....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar