Kata Tak Berarti di hadapan-NYA

Berapa kata telah kita ucapkan sejak kita bisa bicara sampai sekarang? Berapa kata yang telah kita tulis? Berapa ribu kata? Berapa juta kata? Berapa kata setiap hari kita ucapkan? Tidak ada yang pernah menghitungnya. Tapi tahukah kita bahwa: 

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (50:18)?

Bahwa tidak ada yang luput dari pencatatan malaikat?  Sadarkah kita? 

Kata orang ada 4 hal yang tak bisa kembali :
WAKTU, apabila sudah berlalu.. KESEMPATAN, apabila sudah hilang...
BATU, apabila sudah dilontarkan, dan… KATA, apabila sudah diucapkan

Oleh karena itu, kita mesti hati-hati untuk mengucapkan kata-kata
Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita:

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: " Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia (17:53)
Ucapan itu :
Ada yang buruk dan yang lebih buruk.. Ada yang keji dan yang lebih keji ... Ada yang baik dan yang lebih baik

Dan Allah memerintahkan agar kita memilih yang lebih baik, bukan sekedar baik; karena kalau kualitasnya baik saja, masih ada peluang syaithan melakukan infiltrasi sehingga menimbulkan perselisihan Demikian apa yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali
Rasul SAW bersabda:

والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ

Dan kalimat (ucapan) yang baik adalah shadaqah (HR Bukhari dan Muslim) Ada beberapa kewajiban utama dari lidah kita, yaitu menggunakannya dalam dakwah kepada kebaikan, amar ma’ruf, nahi munkar, mendamaikan persengketaan, dan menyerukan kebaikan dan takwa
Bagaimana jika kita tidak bisa mengatakan kebaikan? Rasul SAW menyuruh kita untuk diam. Dan ini tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang yang beriman

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam (HR Bukhari dan Muslim)

TAK SEKEDAR KATA
Imam Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya, bahwa rasul bersabda : ”Sesungguhnya diantara bayan adalah sihir…”. Yang dimaksud bayan disini adalah kemampuan berkomunikasi, atau secara sederhana adalah rangkaian kata untuk menyatakan maksud.
Karena kata, fitnah besar bisa terjadi. Seperti peristiwa haditsul-ifk yang tidak saja mengguncang rumaha tangga nabi saw. Segalanya berawal dari kata. Sebuah perkataan yang berasal dari dugaan semata-mata, meluas menjadi berita besar mengguncang seakan-akan tak bisa dibantah kebenarannya.
Banyak yang bisa kita ambil pelajaran dari peristiwa ini. Tentang kehati-hatian dalam menuturkan kata dan menyiarkan apa yang kita anggap sebagai sebuah berita. Kita perlu memperhatikan dengan cermat apakah kesimpulan kita setelah melihat peristiwa merupakan hasil analisis kita, atau penafsiran , atau malah justru persangkaan semata. Inilah yang perlu kita periksa lagi agar yang kita sampaikan tidak menebar keburukan, sementara kita menganggapnya sebagai kebenaran, karena digali dari ‘penelitian’.

Kata-kata memang bisa menyihir. Untaian kata indah bisa membuat orang-orang yang sedang dikuasai kemarahan, luruh seketika. Sebaliknya, sebiah goresan pena yang tajam dapat memuntahkan ribuan peluru dan mengobarkan api yang sulit dipadamkan. Api yang sesungguhnya atau api yang membakar jiwa kita.
Sebuah goresan pena tajamnya bisa melebihi seribu pedang. Karena itu, berhati-hatilah memilih kata, karena ia dapat mengubah kehembiraan menjadi genangan air mata duka. Karena kata-kata pula, kesedihan bisa berubah menjadi senyuman bahagia.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mengendalikan diri. Tidak begitu saja menelan kata. Tidak pula berkomentar secara gegabah. Jangan-jangan diantara komentar kita itu terselip benci yang tersembunyi atau kebodohan yang tidak kita sadari. Padahal sangat mungkin rangkaian kata itu menjadi sihir.

Banyak kata terucap setinggi langit                                           memecahkan telinga

Tuli seketika
Kata tak berarti di hadapanNYA
Tangan kaki berganti bicara 
katakan yg benar karena kebenaran                                                  mulianya dunia bukan karena kata 

(Kata, by izzatulislam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar