Ketika
seorang anak lahir ke dunia, maka orang tuanya dengan penuh debar dan harap
bertanya, “ Normalkah anak saya ?” Lega rasanya apabila anak tersebut terlahir
normal. Biasanya yang sering dilihat pertama kali adalah kelengkapan bentuk
fisiknya, termasuk jumlah jari-jemarinya, selain tentu saja jenis kelaminnya.
Kenapa
jempol yang kerap digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang baik dan positif, normalnya lebih besar dari jari yang
lain ? Dan mengapa kelingking yang sering digunakan sebagai lambang negatif,
mesti lebih kecil ? Apa artinya ?
Bagaikan
jempol dan kelingking, ternyata Allah mengkaruniai kita dengan kebaikan dan hal
positif yang lebih besar daripada keburukan dan hal-hal yang negatif. Maka
normalnya kita akan selalu cenderung kepada kebaikan, ingin melakukan hal-hal
yang positif, dan menghindari hal-hal negatif. Lantas, kalau ada orang yang
cenderung kepada keburukan dan hal negatif, bahkan kecenderungannya pada yang
negatif lebih besar daripada yang positif bagaimana ? wah, itu pasti diragukan
kenormalannya.
Jadi
mari kita jaga diri kita agar lebih cenderung pada kebaikan dan hal-hal yang
positif. Juga berusaha mengendlikan diri dari keburukan dan hal-hal negatif.
Dengan begitu kita bisa menjadi manusia yang normal.
Jadi,
normalkah kita ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar