Kalau kita ditanya, "apa yang paling dekat dengan kita?
maka jawabnya adalah "Kematian".
mengapa ? karena kematian adalah suatu kepastian...
dan, sesuatu yang pasti, adalah dekat.
pernahkah terpikir bagi kita, bahwa sewaktu-waktu malaikat maut datang menjemput...
dan kita dihadapkan pada kunci kehidupan kita selanjutnya yang kekal ?
maka jawabnya adalah "Kematian".
mengapa ? karena kematian adalah suatu kepastian...
dan, sesuatu yang pasti, adalah dekat.
pernahkah terpikir bagi kita, bahwa sewaktu-waktu malaikat maut datang menjemput...
dan kita dihadapkan pada kunci kehidupan kita selanjutnya yang kekal ?
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian
tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya)
pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi
diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu’ah, 62:8)
Lawan kata dari mati adalah Hidup...
kalau ditanya, mana yang pasti, hidup/kehidupan atau mati/kematian ?
pasti kita sepakat bahwa yang pasti adalah mati/kematian...
nah...kalau kematian adalah sesuatu yg pasti, berarti hidup ini merupakan yang tidak pasti...
tapi anehnya...mengapa kita mengorbankan sesuatu yg pasti, dan disibukkan dengan sesuatu yang tidak pasti ?
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia
berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi
kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi
ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu’ah, 62:8)
Lawan kata dari mati adalah Hidup...
kalau ditanya, mana yang pasti, hidup/kehidupan atau mati/kematian ?
pasti kita sepakat bahwa yang pasti adalah mati/kematian...
nah...kalau kematian adalah sesuatu yg pasti, berarti hidup ini merupakan yang tidak pasti...
tapi anehnya...mengapa kita mengorbankan sesuatu yg pasti, dan disibukkan dengan sesuatu yang tidak pasti ?
Umar bin Khattab ra pernah berucap:
Ajal adalah rahasia Allah swt dan misteri bagi kita selaku makhluk-Nya. Kita tidak mengetahui kapan ia menyapa seseorang, kecuali setelah terjadi. Ketika kita menyadari apa yang telah diingatlah oleh Amirul mukminin, tentu kita akan senantiasa waspada. Tidak lalai dan lengah dengan silaunya dunia. Karena kita sadar bahwa kita akan meninggalkannya.
“Setiap hari aku mendengar kabar bahwa
si Fulan dan Fulan telah meninggal dunia. Dan suatu hari nanti pasti
akan ada berita bahwa Umar telah kembali (ke pangkuan-Nya).”
(Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).
(Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).
Ajal adalah rahasia Allah swt dan misteri bagi kita selaku makhluk-Nya. Kita tidak mengetahui kapan ia menyapa seseorang, kecuali setelah terjadi. Ketika kita menyadari apa yang telah diingatlah oleh Amirul mukminin, tentu kita akan senantiasa waspada. Tidak lalai dan lengah dengan silaunya dunia. Karena kita sadar bahwa kita akan meninggalkannya.
Hitunglah dengan teliti dan jujur berapa
jumlah orang yang kita kenal. Tetangga kita di kampung halaman. Teman
kerja kita di kantor. Rekan kita di sekolah dan seterusnya. Dan sekarang
telah menutup mata untuk selama-lamanya. Entah esok, lusa, tiga hari
lagi, pekan depan dan seterusnya. Kita pun akan mengalami hal yang sama.
Sudahkah kita menyiapkan diri untuk hari kepulangan kita?
Sudahkah kita menyiapkan diri untuk hari kepulangan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar