Senin, 30 Maret 2015

Yang Bisa Menghapus Amal Kebaikan

Perkara yang Menghapus Amal-Amal Kebaikan

DALAM kehidupan, tidak jarang kita melakukan kesalahan dan kekhilafan. Namun sadarkah bahwa dosa-dosa yang dilakukan ada beberapa yang dapat menghapus amal-amal kebaikan yang telah kita perbuat. Tentunya hal ini akan sangat merugikan, bahkan dapat menyebabkan kita tergolong pada orang yang ‘bangkrut’ di akhirat kelak. Berikut perkara yang dapat menghapus amal-amal baik:

1. Al istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain) sehingga lupa pada aib sendiri. Pepatah mengatakan “Kuman diseberang lautan tampak, sedangkan gajah dipelupuk mata tidak tampak.” Mengkritik dan membicarakan keburukan orang lain memang mengasyikan, namun dampaknya akan merugikan kita sendiri. Rasulullah Saw bersabda  “jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka itu perkataan paling dusta, janganlah kamu memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain…” (HR. Mutaffaq’alaih dan Imam Malik)

2. Qaswatul qulub (hati yang keras) kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat.

3. Hubbun dunya (cinta mati terhadap dunia). Merasa hidupnya hanya di dunia saja, sehingga segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia dan lupa akan kehidupan akhirat.

4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya), jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa. Rasulullah saw sendiri telah memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada siapa saja yang tidak memiliki rasa malu untuk berbuat sesuka hatinya.

Kamis, 26 Maret 2015

Jangan Bohongi Anakmu

Ayah Bunda Jangan Bohongi Anakmu

'Amir bin Rabi'ah bercerita: saat aku masih kecil Nabi صلعم datang ke rumah kami, lalu aku ke luar dan bermain. Saat itu Ibu memanggil: "Wahai Abdullah, sini ... Ibu mau kasih sesuatu untukmu."

Maka Nabi صلعم bersabda: "Apa yg akan kau berikan?" Ibu menjawab: "Kurma."
Nabi صلعم bersabda: "Bu .., kalau seandainya ibu tidak laksanakan itu, maka ibu tercatat sbagai wanita pendusta."
(Hr. Ahmad no. 15702,  Abu Daud no. 4991, Syaikh Syuaib al Arnauth: hasan lighairih)

Hari ini banyak idola, tp minim keteladanan. Jika anak-anak tidak dapatkan di luar, jangan sampai juga tidak menemukannya di rumah; ibu dan bapaknya. Keteladanan lebih tajam pengaruhnya dibanding perkataan.

Maka, jangan harapkan anak-anak menjadi jujur jika jujur juga sulit bagi kedua orang tuanya, gurunya, pejabat, dan siapa pun yg dijadikan model oleh anak-anak.

Jika anak suka bolos sekolah, katanya belajar brrsama padahal ke mall, nilep SPP, ...  lihat dulu kita sbgai orang tuanya, jangan-jangan kita mendidik mereka jg dengan penuh kedustaan.

Anak nangis minta dibelikan mainan, ibunya bilang nanti saja kalau bapak sudah  pulang, padahal tujuan si ibu menunda agar si anak lupa, kalau pun bapaknya pulang tetap dia tidak membelikannya, pdahal sudah berjanji.

Anak tersandung jatuh, ibunya bilang: cup sayang, kodoknya udah lari ...! Padahal tidak ada kodok, dan tidak ada kodok yang lari, kodok itu lompat.

Anak nangis keras, ditakut2i, "Hus jangan nangis nanti ditangkep Pak Polisi!! ..Duh bu, emang pasal apa kesalahan anak nangis?

Tahukah ...., jangan-jangan maraknya korupsi juga berawal dr kebiasaan dusta orang tua yg ditiru anaknya?

-Abu Hudzaifi-

Kepada para IBU

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil
menumbuhkan kepercayaan diri dan
mengembangkan potensi anaknya . Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13
tahun. Ia datang membawa pedang yang panjangnya
melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar. Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia
kembali kepada ibunya dengan hati sedih. Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa
berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah
dengan potensinya yang lain. Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an. Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai
sekretaris wahyu. Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini:  Zaid bin Tsabit.

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela
menggendong anaknya yang masih balita ke masjid
untuk shalat Subuh berjamaah. Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah Imam Ahmad .

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya..
Seperti Ummu Habibah .
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya. Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan
untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya : “Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam !
Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan
jauh, menuju keridhaanMu .
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu . Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya . Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan
dada yang penuh dengan ilmu yang berguna,
aamiin !”.
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar.
Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti  mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i .

~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman . Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia
pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai
cita-cita itu . “Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak . “Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu
adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-
bosannya mengingatkan . Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi
imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani . Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di
Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu
terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.

~ Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu
pasti sukses .
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada
anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu . Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri .
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan
buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di
dunia . Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999.
Semoga terinspirasi...

B..O..T..O..L..

B.O.T.O.L 🍶🍶

1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu...💰

2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu...💰💰

3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusanribu...💰💰💰

4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan.💰💰💰💰💰

5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yg suka.💸💸

Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda...

Begitu juga kita...Ibarat Botol, kita semua sama...kita semua manusia...yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah ISInya, yaitu  IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita...yang akan menyebabkan kita berharga di sisi ALLAH atau kita dipandang hina oleh ALLAH lalu dibuang ke dalam neraka...

Rabu, 25 Maret 2015

Tentang SHOLAT SUBUH

💥Jangan Tinggalkan Sholat Shubuh…!!! ❌❌❌

🍃Allah telah menyediakan bagi mereka yang menjaga ketaatan kepadanya dengan jaminan syurga. Diantara amalan yang mudah dan mampu dilakukan setiap muslim untuk meraih kemuliaan itu adalah dengan menjaga sholat subuh.

🌴Mengapa sholat shubuh lebih diistimewakan oleh Allah dari sholat-sholat yang lainnya?
Inilah rahasinya…! 

🌱1. SHOLAT SHUBUH MENJADI TAMENG DARI NERAKA

Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda :
 لا يلجُ النارَ من صلى قبل طلوعِ الشمسِ وقبل غروبها
"Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar)." (H.R. Muslim no. 634).

🌱 2. SHOLAT SUBUH JAMINAN MASUK SURGA

Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  bersabda :
مَن صلَّى البردَينِ دخَل الجنةَ .
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga." (HR Bukhari, 574 - Muslim, 635).

🌱3. SHOLAT SUBUH DAPAT PAHALA SEPERTI SHOLAT SEMALAMAN

Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  bersabda :
من صلى العشاءَ في جماعةٍ فكأنما قام نصفَ الليلِ . ومن صلى الصبحَ في جماعةٍ فكأنما صلى الليلَ كلَّهُ
“ Barangsiapa yang shalat isya' berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." (HR Muslim. 656).

🌱4. SHOLAT SHUBUH MENDAPAT JAMINAN KESELAMATAN

Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda :
من صلى الصبحَ فهو في ذمةِ اللهِ . فلا يطلبنَّكم اللهُ من ذمتِه بشيٍء فيُدركُه فيكبَّهُ في نارِ جهنمَ
 "Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (HR Muslim, 163).

🌱5. BERCAHAYA DI HARI KIAMAT

Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda : "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (Isya' dan Shubuh) menuju Masjid, dengan cahaya yang sangat terang pada hari Kiamat kelak." (HR Ibnu Majah - Tirmidzi)
Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  beliau bersabda
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ  
“Barangsiapa menuju masjid pada waktu pagi hari atau sore hari maka Allah akan memberikan jamuan hidangan baginya di surga pada setiap pagi dan sore.” (HR. Al-Bukhari, 148 dan Muslim, 669).

🌱 6. SHOLAT SUBUH LEBIH BAIK DARI DUNIA DAN ISINYA

Hal ini berdasarkan keutamaan sholat sunnah rowatib yang mengiringi sholat shubuh adalah lebih baik dari dunia dan seisinya, apalagi sholat shubuh yang fardhu, maka lebih utama lagi darinya.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda :
ركعتا الفجرِ خيرٌ من الدنيا وما فيها
"Dua rakaat shalat shubuh itu lebih baik dari dunia beserta isinya." (HR Muslim - Ahmad).

🌱7. PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN

Allah berfirman :
أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرآن الفجر إن قرآن الفجر كان مشهودا.
"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat)." (Al-Isra' 78)
Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  bersabda : "Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh)." (HR Bukhari, 137 - Muslim. 632)

🌴SubhanAllah..
Inilah keistimewaan yang tersembunyi dibalik shalat shubuh. Sungguh merugilah kita yang telah sengaja meninggalkan serta melalaikannya.

🌱Dinukil dari Mausu’ah fil hadits
🌴..🌱🌿🍒💥🍒🌿🌱..🌴

Selasa, 24 Maret 2015

Raja dan 4 istrinya

Seorang raja memiliki 4 orang istri.

Sang raja sangat mencintai istri yg ke 4, cinta yang tergila-gila. Bahkan dia terus berupaya mendapatkan redhanya.

Adapun istri yg ketiga, juga sangat dicintainya. Tapi dia merasa sang istri ini berpotensi meninggalkannya dan menikah dengan lelaki lain.

Adapun istri yg kedua, adalah tumpuannya srlama ini dalam susah dan duka. Dialah yg selalu memperhatikan suaminya dan berada disampingnya dikala sempit.

Adapun istri pertama, sering diabaikannya, tdk dirawatnya dan tdk ditunaikan hak2nya. Padahal dialah istri yang paling mencintainya, dan berperan maksimal dlm menjaga kerajaannya.

Suatu hari sang raja jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia merenung dan berkata kpd dirinya: Aku punya 4 istri. Aku tdk mau sendirian masuk kedalam kubur.

Maka dia tanya istri yg ke 4: Engkaulah istri yg paling aku cintai dari semua istri2ku. Dan aku penuhi semua keinginan dan permintaanmu. Sekarang, maukah kamu menemani aku di kubur dan menghiburku?
Istri ke 4 menjawab: Mustahil aku lakuan itu.
Ia pun berlalu meninggalkan suaminya dan tdk peduli.

Dipanggilnyalah istri ke 3: "Aku mencintaimu sepenuh hidupku. Maukah kamu menemaniku di kuburku?"
Istri ke 3 menjawab: "O pastilah aku gak mau. Kehidupan sepeninggalmu terlalu indah. Aku akan kawin dengan lelaki lain...."

Lalu dia panggil istri ke 2: Aku dulu srlalu bersandar kepadamu dikala susah. Dan engkau selalu berkorban utkku. Maukah kamu menemaniku di kuburku?
Istri ke 2 menjawab: "Maafkan daku, aku gak bisa menemanimu. Tapi akau akan antarkanmu sampai ke liang kuburmu.."

Raja sangat sedih sekali, karena semua istrinya telah durhaka kpdnya...

Tiba-tiba ada suara dari kejauhan, berkata:
"Aku akan menemanimu di kuburmu... aku kan selalu bersamamu kemanapun kau pergi...!"

Sang raja menengok ke arah suara, rupanya istrinya yang pertama, kondisinya sangat kurus, lemah dan sakit, karena telah disia-siakannya. Maka sang raja pun menyesal atas buruknya perhatiannya kpd sang istri pertama.

Suami berkata: "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu ketimbang yang lain. Klu waktu bisa kembali, niscaya engkaulah yg paling aku perhatikan dari seluruh istriku.

Sebenarnya wahai saudara tercinta, semua kita punya 4 istri.

Yg ke 4 itu adalah jasad kita. Betapapun kita memperhatikannya, memperturutkan syahawatnya, ia akan segera meninggalkan kita begitu mati.

Yg ke 3 adalah harta dan aset kita. Ketika kita mati ia akan pergi berpindah tangan ke pada pemilik yg lain.

Yg ke 2 adalah keluarga dan teman2, betapapun pengorbanannya kepada kita selama hidup, maka saat mati takkan lebih pengorbanannya dari mengantarkan ke kuburan.

Yang pertama adalah amal shaleh. Kita terlanjur sibuk dan lalai dari memberinya makan dan perhatian, demi memenuhi syahawat, harta, dan teman2 kita. Padahal amalan kitalah satu2nya yang akan bersama kita dalam kubur.

Kira-kira, seandainya amalanmu hari ini tampil dihadapanmu dalam bentuk manusia, bagaimanakah kira2 bentuknya? Kurus, lemah dan terlantar? Ataukah kuat, atletis dan terurus?

Allahul Musta'an...

-----------------------------
📖 copas aja

Minggu, 22 Maret 2015

Yang Manakah Pemimpin Kita ?

Pemimpin Melupakan Syariat Allah dan Lebih Mengikuti Hawa Nafsu

                Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan janganlah kalian taati orang yang Kami lupakan hatinya untuk mengingat Kami dan ia mengikuti hawa nafsu dan perintahnya yang sangat berlebihan.” (QS. Al Kahfi: 28)

Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah menjelaskan makna man aghfalnaa qalbahu -  مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ - yaitu ja’alnaahu ghaafilan- Kami menjadikan dia lalai. Sedangkan makna  ‘an dzikrinaa -عَنْ ذِكْرِنَا -  yaitu:

أي عن التّوحيد والقرآن والإسلام، وَاتَّبَعَ هَواهُ في الشّرك

Yaitu lalai dari tauhid, Al Quran, dan Islam, dan dia mengikuti hawa nafsunya dalam kesyirikan. (Zaadul Masiir, 3/80. Cet. 1, 1422H. Darul Kitab Al ‘Arabi, Beirut)

Maka, para pemimpin yang mengenyampingkan tauhid, Al Quran, dan Islam, dan lebih mengikuti kesyirikan, kekafiran, dan golongan mereka, tidak layak untuk ditaati, baik pemimpin itu kafir atau mengaku-ngaku muslim.

Pemimpin Penipu

                Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ وَالٍ يَلِي رَعِيَّةً مِنَ المُسْلِمِينَ، فَيَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لَهُمْ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ

          Tidaklah seseorang yang diberikan amanah untuk memimpin urusan kaum muslimin, lalu dia mati dalam keadaan menipu mereka (kaum muslimin), melainkan Allah haramkan surga baginya. (HR. Al Bukhari No. 7151, Muslim No. 152, dari Ma’qil bin Yasar. Ini lafaznya Al Bukhari)

                Apa makna “menipu mereka”? Berkata Imam ‘Ali Al Qari Rahimahullah:

أي خائن لهم، أو ظالم لهم، لا يعطي حقوقهم، ويأخذ منهم ما لا يجب عليهم

            Yaitu mengkhianati mereka (kaum muslimin), atau berbuat zhalim kepada mereka, tidak memberikan hak-hak mereka, dan mengambil dari mereka apa-apa yang tidak wajib atas mereka untuk mengeluarkannya. (Mirqaah Al Mafaatiih, 6/2403. Cet 1, 1422H. Darul Fikr, Beirut)

Pemimpin Diktator

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:

إن في جهنم واد ، في ذلك الوادي بئر يقال له هبهب ، حق على الله تعالى أن يسكنها كل جبار

                “Sesungguhnya di neraka jahanam ada sebuah lembah, di lembah tersebut terdapat sumur yang dinamakanHab Hab, yang Allah Ta’ala tetapkan sebagai tempat tinggal bagi setiap diktator.”

 (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Ausath, No. 3548, Al Hakim, Al Mustadrak ‘alash Shaihihain, No. 8765, katanya:shahih. Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf No. 34159, Imam Al Haitsami mengatakan sanadnya hasan. Lihat Majma’uz Zawaid, 5/197. Ini lafaz  milik Al Hakim. Sebagian ulama mendhaifkannya, lantaran semua jalur terdapat Azhar bin Sinaan, yang telah didhaifkan oleh Ibnu Ma’in, Ali Al Madini, Ahmad, Ibnu Syaahin, As Saaji, dan lainnya. Hanya Ibnu ‘Adi yang mengatakan: “Haditsnya baik dan bukan termasuk sangat munkar dan aku berharap dia tidak apa-apa.” LihatTahdzibut Tahdzib, 1/204. Sehingga para ulama mendhaifkannya seperti Imam Al ‘Iraqi,  Syaikh Al Albani, Syaikh Salim Husein Asad, dan lainnya)

Dari Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu, RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

سَيَكُونُ أَئِمَّةٌ مِنْ بَعْدِي يَقُولُونُ وَلا يُرَدُّ عَلَيْهِمْ، يَتَقَاحَمُونَ فِي النَّارِ كَمَا تَتَقَاحَمُ الْقِرَدَةُ

                “Akan datang para pemimpin setelahku yang ucapan mereka tidak bisa dibantah, mereka akan masuk ke neraka berdesa-desakkan seperti kera yang berkerubungan.”

 (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 925, Al Awsath No. 5311, Abu Ya’la, No. 7382, menurut Syaikh Husein Salim Asad: isnadnya shahih.  Alauddin Muttaqi Al Hindi, Kanzul ‘Umal, 6/69/14884. Al Haitsami mengatakan para perawinya tsiqat. Lihat Majma’ az Zawaid, 5/236. Syaikh Al Albani menshahihkan,  Shahihul Jami’ No. 3615)

Pemimpin Dibenci Kaumnya

Abu Umamah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ثلاثة لا تجاوز صلاتهم آذانهم : العبد الآبق حتى يرجع وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط وإمام قوم وهم له كارهون

          “Tiga golongan manusia   yang shalatnya tidak sampai telinga mereka, yakni: budak yang kabur sampai dia kembali, isteri yang tidur sementara suaminya marah kepadanya, dan pemimpin sebuah kaum dan kaum itu membencinya.”

(HR.  At Tirmidzi, No. 360, At Tirmidzi berkata: hasangharib. Ibnu Syaibah, Al Mushannaf No. 17138, Ath Thabarani,Al Mu’jam Al Kabir No. 8098, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 5342.   Syaikh Al Albani menghasankannya. Lihat  Shahihul Jaami’  No. 3058)

                Imam Al Baghawi Rahimahullah menjelaskan:

قلت: قد قيل: إن المراد من الإمام أئمة الظلم، فأما من أقام السنة فاللوم على من كرهه.

                Aku berkata: “Telah disebutkan bahwa maksud dari pemimpin adalah para pemimpin yang zalim, ada pun bagi pemimpin yang menegakkan sunnah, maka celaan itu justru bagi rakyat yang membencinya. (Syarhus Sunnah, 3/404)

                Imam At Tirmidzi Rahimahullah menjelaskan lebih detil lagi:

وقد كره قوم من أهل العلم: أن يؤم الرجل قوما وهم له كارهون فإذا كان الإمام غير ظالم فإنما الإثم على من كرهه.

وقال أحمد، وإسحاق في هذا: إذا كره واحد أو اثنان أو ثلاثة فلا بأس أن يصلي بهم حتى يكرهه أكثر القوم

                Segolongan ulama memakruhkan seseorang menjadi imam padahal kaumnya membencinya. Ada pun jika si imam bukan termasuk orang zalim maka dosanya justru bagi yang membencinya. Imam Ahmad dan Ishaq berkata tentang ini: “Jika yang membenci hanya satu, atau dua, atau tiga orang saja, maka tidak mengapa shalat bersama mereka, sampai yang membenci itu mayoritas.” (Lihat Sunan At Tirmidzi No. 358)

Pemimpin Yang Dilaknat dan Melaknat Rakyatnya

Dari ‘Auf bin Malik Al Asyja’i Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 .... وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ  ....

“  ..... Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian .....”  (HR. Muslim No. 1855, Ahmad No. 23981, Ad Darimi No. 2839,dll)

- Abu Hudzaifi- 

 

Jumat, 13 Maret 2015

Hari-hari istimewa dalan Islam (bag.1)

Hari-Hari Istimewa Dalam Islam (bag.1)

Oleh: Farid Nu’man Hasan

Mukadimah

                Inilah dia zaman ghurbah (keterasingan) Islam. Umat ini lebih dekat dengan budaya yang bukan berasal dari agamanya. Bukan lahir dari rahim sejarah pahlawannya. Bukan pula   tercatat dalam kitab suci dan petunjuk rasulNya. Mereka mengikutinya tanpa saringan sedikit pun, bahkan lebih dari itu, mereka  bangga dengannya, merasa modern, dan mengikuti zaman. Padahal bagi seorang mu’min, tidak ada hari istimewa kecuali yang diistimewakan Allah dan RasulNya. Tidak ada hari agung kecuali yang memang diagungkan oleh syariat yang mulia. Tidak ada hari spesial kecuali yang di dalamnya diisi dengan amal-amal kebajikan. Ada pun tahun baru, dia bukan apa-apa. Tidak ada nash, tidak pula pandangan ulama, yang menyebutnya sebagai hari istimewa. Begitu pula Valentine, Thanksgiving, April Mop, Hellowen, dan semisalnya, yang merupakan budaya kaum kuffar.

                Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوَاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali ‘Imran (3): 100)

                Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

                “Kalian akan benar-benar mengikuti orang-orang sebelum masa kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka melewati lubang dhabb (biawak gurun, pen) kalian pun akan mengikutinya.” Kami berkata: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau bersabda: “Siapa lagi?” (HR. Bukhari No. 3456, 7320, Muslim No. 2669, Ibnu Hibban No. 6703, Al Bazzar No. 8411, Al Hakim No. 106, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 5943, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 38531, dari Abu Hurairah, Ibnu ‘Asakir dalam Al Mu’jam No. 675)

                Di sisi lain, Islam telah memiliki banyak hari istimewa bagi umatnya yang seharusnya membuat mereka bahagia dan bangga, yang selayaknya mereka nantikan kedatangannya karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki hari-hari lainnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semua ...........

                Berikut ini adalah hari-hari istimewa yang ada dalam Islam, dan cukuplah kita dengan hari-hari istimewa milik kita sendiri.

Hari Senin dan Kamis

Apa saja keistimewaannya?

-          Hari diperiksanya amal manusia

  Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ

Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR.  Muslim No. 2565)

-          Hari dianjurkannya puasa

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: bahwa NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

                Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan:shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)

-          Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis,  maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)

-          Senin adalah hari lahir , hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama

Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Nabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: “Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR. Muslim No. 1162)

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa dia ditanya:

أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ

Hari apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: “Hari senin.” (HR. Bukhari No. 1387)

-          Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian

Dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu:

ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس  

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis. (HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178)

-          Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)

 

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 

وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ

 

Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)

Hari Jumat

Apa saja keistimewaannya?

-           Dijelaskan dalam riwayat berikut lima keutamaannya:

عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

 

Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya hari Jumat adalahSayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: pada hari itu Allah menciptakan Adam, pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi, pada hari itu Allah mewafatkan Adam, pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan pada hari itu  terjadinya  kimat. Tidaklah malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Majah No. 1083. Ahmad No. 15547, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 4511, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2973, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 817, Al Bazzar No. 3738. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 2279)

-          Dianjurkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat:

عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat.” (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra  No. 5792, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 3392, katanya: shahih. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6470)

Dari Abu Sa’id Al Khudri juga secara mauquf:

من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له النور ما بينه وبين البيت العتيق

          Barang siapa yang membaca surat Al Kahfipada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh dihadapan dirinya sampai Baitul ‘Atiq(Ka’bah). (HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 2220,Ad Darimi No. 3450, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnadnya shahih. Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. Lihat Shahihul Jami’ No. 6471)

-          Dianjurkan berhias bagi kaum laki-laki (mandi, minyak rambut, menyisir, parfum)

Dari Salman Al Farisi Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Bahwa NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الجُمُعَةِ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ، وَيَدَّهِنُ مِنْ  دُهْنِهِ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ، ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ الأُخْرَى

Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari Jumat, dia bersuci sebersih bersihnya, dia memakai minyak rambut, atau memakai minyak wangi yang ada di rumahnya, lalu dia keluar menuju masjid tanpa membelah barisan di antara dua orang, kemudian dia shalat sebagaimana dia diperintahkan, lalu dia diam ketika imam berkhutbah, melainkan  akan diampuni sejauh hari itu dan Jumat yang lainnya.(HR. Bukhari No. 883)

-          Shalat Jumat dapat menghapuskan dosa di antara dua Jumat selama tidak melakukan dosa-dosa besar

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Shalat yang lima, Shalat Jumat ke Jumat selanjutnya, shaum Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya, sebagai penghapus dosa di antaranya, jika meninggalkan dosa-dosa besar. (HR. Muslim No. 233)

-          Dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat 

Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. At Tirmidzi No. 1073, Ahmad No. 6582, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)

Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata tentang hadits ini: “Dikeluarkan oleh Ahmad (6582-6646) melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan oleh At Tirmidzi melalui salah satu dari dua jalur, dan hadits ini memiliki syawahid (beberapa penguat) dari jalur Anas, Jabir bin Abdullah, dan selain keduanya. Maka, hadits ini dengan kumpulan semua jalurnya adalah hasan atau shahih.” (Lihat Ahkamul Jazaiz, Hal. 35) 

Selain disebutnya Senin, Kamis, dan Jumat, disebutkan pula oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa semua hari yang tujuh memiliki peristiwanya sendiri.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, katanya:

أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ

 

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memegang tangku lalu bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, dan menciptakan padanya gunung-gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan melata pada hari Kamis, menciptakan Adam'Alaihissalam setelah Ashar pada hari Jumat, di akhir penciptaan pada akhir waktu-waktu Jumat antara Ashar menuju malam. (HR. Muslim No. 2789)

Bersambung .... (in_sya allah)

Senin, 09 Maret 2015

Ringan di Lisan, BERAT di Timbangan

Keutamaan membaca Subhanallahi wa bihamdihi Subhanallahil_azhiim
Hadits Pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

"Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan dicintai oleh Al-Rahman (Allah): Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim." (HR. Muttafaq 'Alaih)

Hadits Kedua, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

"Siapa yang mengucapkan: Subhanallah wa Bihamdihi (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-Nya walaupun sebanyak buih dilaut." (Muttafaq 'alaih)

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam dalam Taudhih al-Ahkam menjelaskan tentang fadhilahnya, "Maka barangsiapa yang menyucikan Allah (bertasbih) dan memuji-Nya (tahmid) sebanyak 100 kali pada pagi dan petang hari, niscaya mereka akan memperoleh pahala yang sangat besar; berupa diampuninya seluruh dosa dan kesalahannya meskipun jumlahnya amat banyak seperti buih di lautan. Hal ini adalah merupakan keutamaan yang mulia dan pemberian yang melimpah."

Beliau melanjutkan, "Para ulama menyempitkan makna dari dosa-dosa yang akan diampuni dengan zikir ini, yaitu dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, tidak ada yang dapat menghapusnya kecuali taubat nasuha. Tetapi Imam al-Nawawi berkata: apabila seseorang tidak memiliki dosa-dosa kecil, maka diharapkan zikir tersebut dapat meringankan dosa-dosa besar yang telah ia lakukan."

Sholat SUnnah lebih utama di Rumah

Tempat shalat sunah yang paling afdhal adalah di rumah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

صَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ المَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا المَكْتُوبَةَ

Wahai umat manusia, shalatlah kalian di rumah kalian. Karena sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat wajib. (HR. Bukhari 731, Muslim 781, dan lainnya).

Karena lebih afdhal maka pahala shalat sunah yang dikerjakan di rumah, lebih besar dibandingkan dikerjakan di masjid. Mengingat shalat sunah yang dikerjakan di tempat tersembunyi dan tidak dilihat orang, pahalanya lebih besar dibandingkan shalat sunah yang dikerjakan di tempat yang kelihatan banyak orang. Dalam hadis dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صلاة الرجل تطوعًا حيث لا يراه الناس تعدل صلاته على أعين الناس خمسًا وعشرين درجة

Shalat sunah yang dikerjakan seseorang di tempat yang tidak dilihat orang lain, senilai 25 kali derajat shalat sunah yang dia kerjakan di tengah banyak orang. (HR. Abu Ya’la dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami, 7269).

Kotak rahasia

Alkisah terdapat pasutri yang telah tua renta, usia mereka sangat lanjut dan usia pernikahan mereka telah mencapai angka 60tahun.

Dalam perjalanan pernikahannya, kedua pasutri ini tidak sekalipun terlibat konflik yang tidak selesai, mereka hidup dalam keterbukaan satu sama lain, bahagia dan saling menghargai. Akan tetapi, diantara mereka ada satu rahasia besar yang mereka sepakati untuk tidak diumbar, yakni mengenai Kotak Rahasia.

Kotak Rahasia ini miliki si istri. Istri meminta kepada suami untuk tidak sekalipun membuka isi kotak tersebut kecuali waktunya telah tiba. Dan si suami menghormatinya.

Hingga suatu ketika, istri jatuh sakit. Ia harus dirawat di rumah sakit. Karena merasa waktunya telah dekat, ia pun berkata kepada suaminya."Wahai suamiku, bawalah Kotak Rahasia itu kemari. Taruhlah ia disisiku dan aku akan beritahukan isinya kepadamu", pintanya.

Bergegas suami mengambilnya ke rumah dan kemudian selang beberapa saat, Kotak Rahasia telah ada di hadapan mereka berdua, di sebuah kamar rawat inap rumah sakit.

"Sekarang bukalah", kata istri. Dengan penuh rasa penasaran suami membukanya dan terkejutlah ia ketika melihat isi kotak itu.

Ternyata isinya hanya boneka rajut yang berjumlah 2 buah dan segepok uang yang dililit menggunakan karet gelang. "Banyak sekali uang ini, berapa jumlahnya?", tanya suami keheranan. "Kurang lebih 95 jt", jawab istri. Dan suami pun semakin kaget."Bagaimana bisa?, maukah kau menjelaskan apa maksud boneka dan uang ini wahai istri ku?", suami berusaha meminta istri menjelaskan.

Dengan terbata bata, sembari menahan sakit, istri pun menjelaskan.
"Ketahuilah suamiku, pertama aku ingin berterimakasih atas pernikahan yang telah kita jalani. Yang kedua, nenekku berpesan kepadaku agar sebisa mungkin hindari marah kepada pasangan dalam kehidupan berumahtangga. Kalau kau tak bisa, maka ketika engkau marah, rajutlah sebuah boneka", terang istri.

Suami menghela napas dan merasa bahagia karena selama 60thn, ia hanya 2 kali membuat istrinya marah. Hal ini ditandai dengan adanya 2 boneka rajut.

"Baiklah", timpal sang suami. "Kemudian apa maksud uang ini?", tanyanya. Sang istri pun menjawab pelan, "Wahai suamiku, uang itu dapat engkau pergunakan untuk membiayai sakitku ini. Perlu engkau ketahui bahwa uang itu adalah hasil penjualan boneka rajut yang selama ini telah aku buat demi menahan amarahku kepadamu".

JREEENGG!!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Laa tagdhob wa lakal jannah, ungkap Rasulullah Muhammad Shollallahu wa alaihi wa salam dalam riwayat At Thabrani.

"Jangan marah maka bagimu surga.." (HR. At Thabrani).

Orang yang kuat tidak dapat ditandai dari fisiknya yang kekar. Akan tetapi ia disimbolkan dengan kemampuannya mengendalikan amarah.

Setiap manusia berpotensi untuk marah dan sangat didukung oleh situasi tertentu agar bersikap marah.

Maka cobalah satu detik sebelum marah pikirkan hadits diatas, jika ingin surga maka tinggalkan marah dan jika tidak ingin surga maka silahkan marah.

Semoga bermanfaat ! :-)


copas dari ust Cahyadi

Jangan Sampai Kesibukanmu Merampas kebahagiaan keluarga

Seorang dokter yang bertugas di sebuah desa sedang berkeliling ke rumah warga. Ia terkesan oleh kepandaian dan keramahan seorang anak perempuan berumur 5 tahun yang menyambut kedatangnya dengan ramah.

Tak lama kemudian ia menemukan jawabanya, saat ibu anak itu sedang sibuk di dapur mencuci piring-piring dan perkakas dapur yang kotor, si anak datang kepadanya sambil membawa sebuah majalah, "Bu..., apa yang sedang dilakukan pria dalam foto ini.....?" tanyanya.

Sang dokter tersenyum kagum ketika melihat ibu anak itu segera mengeringkan tangannya, duduk di kursi, memangku anak itu dan menghabiskan waktu selama sepuluh menit untuk menerangkan serta menjawab berbagai pertanyaan buah hatinya.

Setelah anak itu beranjak pergi, sang dokter menghampiri ibu itu dan berujar...., "Kebanyakan ibu tidak mau diganggu saat ia sedang sibuk...., mengapa ibu tidak seperti itu....?"

Dengan senyum si ibu menjawab, "Saya masih bisa mencuci piring dan perkakas kotor itu selama sisa hidup saya, tetapi pertanyaan-pertanyaan polos putri saya mungkin tidak akan terulang sepanjang hidup saya".

Semoga kita selalu bisa menyediakan waktu utk keluarga.
Jgn sampe kesibukan2 yg ada merampas kebersamaan bersama keluarga.

Pancarkan CAHAYAMU, Saudaraku

Cahaya orang mukmin adalah salah satu di antara cara atau tanda bagi Rasulullah saw untuk mengenal umatnya. Berkata Ibnu Abi Hatim, “Semoga Allah merahmati Abdurrahman bin Jabbir. Dia mendengar Abu Darda dan Abu Dzar memberitakan dari Rasulullah saw: ‘Aku orang pertama yang diizinkan untuk bersujud di hari kiamat. Dan orang yang pertama mengangkat kepalanya. Lalu aku melihat siapa yang ada di hadapanku, yang di belakangku, yang di sisi kananku, dan yang berada di sisi kiriku. Aku mengenal umatku di antara sekian banyak umat manusia.’ Berkatalah seorang sahabat, ‘Ya Rasulullah, bagaimana engkau mengenal umatmu di antara sekian banyak manusia dari zaman Nabi Nuh hingga umatmu?’ Rasul mengatakan, ‘Aku mengenal mereka bersinar karena bekas air wudhu, dan hal itu tidak dialami seorangpun selain mereka. Aku juga mengenal mereka karena mereka menerima kitab mereka dari tangan kanan mereka. Aku mengenal mereka dengan tanda-tanda sujud di wajah mereka. Aku mengenal mereka dengan cahaya mereka yang ada di hadapan mereka.” (HR. Ahmad)

Wahai saudaraku... Mari tengadahkan tangan dan berdo’a. “Allahumma atmim lanaa nuurona..” Ya Allah sempurnakanlah untuk kami cahaya kami…. Amiin Ya Robbal’alamin.

Pelunasan DOSA

saudaraku....
Tatkala kita mengetahui besarnya jumlah utang kita..
Dan kita mengetahui pula bahwa jumlah aset kita tidak cukup untuk melunasinya..
Bahkan kalau kita mempekerjakan diri kita dan keluarga kita untuk menebus hutang..
Maka kita tergolong orang yang bangkrut, pailit..

Sekarang coba bayangkan..
dalam setiap harinya, berapa banyak dosa yang kita lakukan..
Kita tidak pernah menghitungnya, kalau amal kebajikan insyaAllah dihitung..
Sebagian tidak merasa berbuat dosa..
karena memang ia tidak mengetahui mana yang dosa dan mana yang bukan..

Lepas dari semua itu, Allah ar Rahman ar Rahiim..
Yang Maha mengetahui dengan segala kekurangan hambanya..
telah membuat suatu sistem pelunasan dosa yang sangat indah..
Yaitu, dengan menurunkan berbagai macam musibah..

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)

Jadi yang lagi sakit, pada hakekatnya dia sedang melunasi hutang-hutangnya..
Maka tiada kata yang lebih pantas diucapkan pada waktu itu kecuali bersyukur kepada Allah..

Salah satu Ulama' salaf berkata:

لولا مصائب الدنيا لوردنا الآخرة مفلسين

"Andai kata bukan karena musibah-musibah dunia, niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut".

Bagi saudaraku yang sedang dapat musibah..
Saatnya menjadikan musibah itu sebagai ladang pelunasan dosa..
Dengan menata hati..
Bersabar..
Meridhoi takdir ilahi..
Bersyukur kepada Rabbi..

Selamat mengamalkan..

Penulis: Ust. Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A

ketika berburuk sangka

Orang mukmin selalu berusaha mencari alasan-alasan yang baik atas kesalahan saudaranya, adapun orang munafik, senangnya mencari-cari kesalahan saudaranya..
Ketika kita berprasangka buruk thd seseorang, dan ternyata sangkaan kita tsb ternyata benar, maka kita tetap tdk mendapatkan pahala, bahkan bisa jadi tetap berdosa karena Allah melarang berprasangka buruk terhadap saudara sesama muslim

Tetapi, jika kita berprasangka baik kepada seseorang dan ternyata persangkaan kita tsb keliru, in_sya Allah kita akan mendapatkan pahala, karena kita telah menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan NYA.

tentang Menutup AIB


dari Anas bin malik, nabi saw bersabda



لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Tdk sempurna iman seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri". (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Setiap kita tdk suka jika kejelekannya disebar & diketahui orang banyak. Maka ini menjadi tuntutan iman setiap muslim utk menutupi aib saudaranya seiman & tdk menyebarkannya.

Hadits yg lain:

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tdk boleh mendzaliminya & menyerahkannya kpd musuh. Barangsiapa yg berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa yg menghilangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan darinya kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yg menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tdklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat”. (HR. Muslim No.6760

Diantara sempurnanya nikmat Allah

Di antara sempurnanya nikmat Allah pada para hamba-Nya yang beriman, Dia menurunkan pada mereka kesulitan dan derita. Disebabkan derita ini mereka pun mentauhidkan-Nya (hanya berharap kemudahan pada Allah, pen). Mereka pun banyak berdo’a kepada-Nya dengan berbuat ikhlas.
Mereka pun tidak berharap kecuali kepada-Nya. Di kala sulit tersebut, hati mereka pun selalu bergantung pada-Nya, tidak beralih pada selain-Nya. Akhirnya mereka bertawakkal dan kembali pada-Nya dan merasakan manisnya iman.

Mereka pun merasakan begitu nikmatnya iman dan merasa berharganya terlepas dari syirik (karena mereka tidak memohon pada selain Allah). Inilah sebesar-besarnya nikmat atas mereka. Nikmat ini terasa lebih luar biasa dibandingkan dengan nikmat hilangnya sakit, hilangnya rasa takut, hilangnya kekeringan yang menimpa, atau karena datangnya kemudahan atau hilangnya kesulitan dalam kehidupan.

Karena nikmat badan dan nikmat dunia lainnya bisa didapati orang kafir dan bisa pula didapati oleh orang mukmin. (Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, 10/333)

tak ada yang Sempurna

Kalaulah setiap dosa yang dilakukan temanmu engkau cela
Niscaya engkau tidak akan mendapati seorang pun yang tidak akan engkau cela
Oleh karena itu, hiduplah kamu seorang diri, atau tetaplah bersambung dengan saudaramu
tapi ingat... saudaramu itu adalah seorang manusia yang sesekali melakukan dosa dan pada kali yang lain meninggalkannya

kemana engkau akan pergi, duhai Jiwaku ?

Seorang alim nan sholeh mendadak pingsan ketika membaca al-Qur'an ayat 26 surat At-Takwir yang berbunyi: Fa aina tadz_habuun? (Ke mana kamu akan pergi?).
"Tentang tujuan, tak menjadi masalah bagiku, karena aku sudah tahu; yaitu hadirat Allah SWT. Dan untuk sampai ke sana, harus melalui tahapan-tahapan, mulai dari kematian, alam kubur, kebangkitan dan pengadilan. Yang menjadi masalah, apakah aku memiliki bekal untuk menyelesaikan tahapan-tahapan tersebut? Apakah aku memiliki sesuatu yang berharga untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, kecuali diriku yang hina dina tanpa amal kebajikan sedikitpun." demikian yang ia renungkan...

seberapa banyak bekal yg sudah kita siapkan untuk pergi menghadap-NYA ?

Ya Allah karuniakanlah kami husnul khotimah....

karena Memberi itu Mudah dan Mulia

Suatu hari, seorang Guru berjalan bersama muridnya pulang dari sekolah. Keduanya melewati jalanan sepi dan perkebunan. Dalam perjalanan itu, mereka melihat sepsang sepatu lama, sepertinya milik seorang petani miskin yang sedang bekerja di kebun pinggir jalan itu. Karena sudah siang, pasti petani itu juga akan beristirahat.
Tiba-tiba si Murid terpikir untuk mengerjain si Petani, “Pak, gimana kalau kita sembunyikan sepatu itu di balik pohon? Kemudian kita bersembunyi, pasti seru tuh ketika melihat petani itu bingung.”

“Anakku, tidak boleh kita mencari hiburan di atas penderitaan orang lain. Apalagi itu orang miskin dan sedang lelah karena bekerja. Kamu bisa mendapat hiburan lebih besar jika seandainya kamu memasukkan uang ke dalam sepatu petani itu. Kemudian, kita sembunyi di balik pohon untuk melihat bagaimana keterkejutannya melihat ada uang di dalam sepatunya,” Kata sang guru.

Si murid tertarik dengan ide sang guru. Akhirnya dia meletakkan uang di dalam sepatu petani itu. Mereka pun bersembunyi di balik pohon seberang jalan.

Tak lama kemudian petani itu datang. Wajahnya terlihat sangat lelah. Sepertinya sedang menanggung beban sedunia di atas pundaknya. Bajunya yang compang camping juga turut menambah derita. Tapi, dia masih bisa tersenyum. Dia pun memakai sepatu tuanya itu. Tiba-tiba, ia merasa aneh. Ada sesuatu di ujung sepatunya sebelah dalam. Didorong rasa penasaran, dia membuka sepatu dan mengambil benda itu. Ternyata, uang. Dia mengambil sepatu sebelah lagi. Ternyata di dalamnya juga terdapat uang.

Dia melihat ke kiri dan kanan kemudian memperhatikan uang dan sepatunya itu; memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi. Dalam pandangannya itu, tak terlihat ada seorang pun. Akhirnya, dia memasukkan uang itu ke dalam sakunya. Lantas, ia menjatuhkan diri seraya berlutut.

Sambil meneteskan air mata dia berkata, “Ya Allah, hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui. Hanya Engkaulah yang Tahu jika istriku sedang sakit dan anak-anakku sedang kelaparan. Engkaulah tempat kami bersandar dan berharap. Terimakasih ya Allah atas apa yang Engkau berikan…” Dia terus menangis sambil tak henti memuji Allah Swt. Akhirnya dia bangun dan pulang dengan penuh harapan dan syukur.

Si murid terdiam membisu. Dia tak kuasa menahan air matanya saat melihat kejadian itu. Gurunya pun berkata, “Bukankah kamu lebih senang seperti ini? Daripada ide pertamamu menyembunyikan sepatu?”

“Ya Pak, hari ini aku paham satu hal. Ketika memberi kita akan jauh lebih bahagia daripada saat mengambil.”

Sekarang yang perlu kita tahu adalah: memberi ada beberapa macam. Memaafkan orang lain termasuk memberi, mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya termasuk memberi, mencari alasan untuk selalu bisa berhusnudhan pada siapa pun termasuk memberi, menjaga kehormatan orang lain dengan tidak menyebar aibnya juga termasuk memberi.

Ini beberapa jenis “memberi”. Supaya yang namanya “memberi” tidak dimonopoli oleh orang kaya yang banyak harta saja.
Karena memberi itu mudah...

Memaafkan itu Mulia

Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya.

Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, "Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?"

Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, "Aku datang ke negri ini hanya untuk membunuh Muhammad!".

Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?".

Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, "Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!" Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu".

Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, "Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah)." Si musyrik itu menjawab dengan ketus, "Aku tidak akan mengucapkannya!". Rasulullah membujuk lagi, "Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah." Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, "Aku tidak akan mengucapkannya!"

Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negrinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, "Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah."

Rasulullah tersenyum dan bertanya, "Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?" Tsumamah menjawab, "Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keredhaan Allah Robbul Alamin."

Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, "Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah."

Saudaraku... apa yang bisa kita simpulkan dari kisah ini?
Apakah kita pengikut ajaran beliau?
Tapi Pernahkan kita memaafkan kesalahan orang? Pernahkah kita mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah kita ucapkan sebagai tanda kita pengkikut beliau...

Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa. beliau adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang sempurna, pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan yang sempurna...

Jangan Berdebat

Kita bisa saja mendebat pendapat orang yang kita anggap keliru dan salah dengan kemampuan beradu argumentasi yang dahsyat. Tetapi sangat mungkin itu hanya melahirkan permusuhan dan kebencian. Kita memang memenangkan pendapat, tetapi tidak memenangkan hati. Padahal di hati itulah, baik dan buruk kita ditentukan.
Kalau kita telah mampu menenangkan hati, pikiran in_sya Allah akan tertata setahap demi setahap. Sebaliknya, kalau kita hanya memenangkan perdebatan sambil meninggalkan bekas hitam di hati, pendapat yang benar pun akan tak berdaya mengubah kesalahan yang paling kecil.

Mungkin inilah salah satu rahasia mengapa Rasulullah saw melarang umatnya utk senang berdebat, meski ia punya pendapat yg benar...

Muhammad bin Wasi' tentang Kekuatan Doa

Ada sahabat nabi saw yang bernama Qutaibah bin Muslim dan Muhammad bin Wasi ’. Ibnul Jauzi dalam Shifatu Shafwah menceritakan pengalaman keduanya menjelang peperangan meletus. Tiba-tiba Muhammad bin Wasi ’ menghilang dari barisan. Qutaibah lalu memerintahkan pasukannya melihat siapa yang ada di dalam masjid. Pasukannya mengatakan, “Tak ada seorangpun kecuali Muhammad bin Wasi ’. Ia sedang mengangkat jari-jarinya.” Qutaibah mengatakan,, “Jari-jarinya yang terangkat itu lebih aku sukai daripada tiga puluh ribu pemuda yang kuat dengan pedang terhunus.”

Saudaraku,
Beristighfarlah dan ucapkan bulir-bulir do ’a untuk Saudara2 kita... di Palestina dan dimanapun mereka berada. Getarkan langit dengan untaian2 doa kita...
kirimkan do'a kita untuk para pejuang kebenaran di mana pun berada.
Sekarang...
Ucapkanlah D o ’a itu saudaraku....Sekarang..
Karena do'a memiliki kekuatan...

tentang UMUR kita

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:
"Wahai anak Adam, (masa) siangmu adalah tamumu, maka berbuat baiklah terhadapnya. Karena sungguh, jika engkau berbuat baik kepadanya, niscaya dia akan pergi dengan memujimu. Dan apabila engkau berbuat buruk terhadapnya maka dia akan pergi dengan mencercamu, begitu pula dengan malammu."

"Wahai anak Adam, injaklah bumi ini dengan kakimu. Sungguh, sekecil apapun dia, pasti bakal menguburmu. Sesungguhnya engkau itu senantiasa sedang mengurangi usiamu, semenjak engkau dilahirkan dari perut ibumu."

"Wahai anak Adam, engkau dapati pagimu berada di antara dua waktu, yang keduanya tak mungkin meninggalkanmu, yakni bahayanya malam dan bahayanya siang. Sampai engkau mendatangi negeri akherat, yang bisa jadi engkau datang ke al-jannah (surga) dan bisa jadi engkau ke an-naar (neraka). Maka siapakah yang bahayanya lebih besar dari dirimu sendiri?"

"Wahai anak Adam, engkau hanyalah (laksana) hari-hari yang setiap kali berlalu satu hari maka hilanglah pula sebagian dari dirimu."

(Mawa'izh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 35)

Seandainya...

mukmin sejati tidak pantas menyebutkan 'seandainya' untuk hal2 yang sudah terjadi/yang menimpanya.

Nabi saw. bersabda,

المؤمن القوى خير و أحب إلى الله من المؤمن الضعيف و في كل خير،
إحرص على ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجز.
و إن أصابك شيء فلا تقل: لو أني فعلت كان كذا و كذا، ولكن قل: قدر الله و ما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان.

Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Setiap hal yang mengandung kebaikan, bersungguh-sungguhlah dalam menjalankan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah bantuan Allah dan janganlah berputus asa.
Jika sesuatu menimpamu, janganlah berkata: 'Andaikata aku melakukan ini, pasti akan begini', tetapi Allah telah menakdirkannya; 'Apa yang Dia kehendaki pasti Dia lakukan' karena sesungguhnya kata 'kalau' membuka peluang bagi syaithan. (HR. Muslim)

orang yang paling BERHAK diagungkan

Sabda Rasulullah saw:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ النَّاسَ أَعْظَمَ حَقًّا عَلَى الْمَرْأَةِ؟ قَالَ «زَوْجُهَا» قُلْتُ: فَأَيُّ النَّاسَ أَعْظَمَ حَقًّا عَلَى الرَّجُلِ ؟ قَالَ «أُمُّهُ» «ومنها» =رواه البزار والحاكم=

Dari Aisyah ra, berkata: Aku bertanya, Ya Rasulallah, siapa orang yang paling berhak diagungkan oleh seorang wanita, Rasulullah menjawab: Suaminya. Aku tanya lagi, Siapa orang yang paling berhak diagungkan seorang laki-laki. Rasulullah menjawab: Ibunya.=HR. Al Bazzar dan Hakim=

Syair Untuk Ayah

Karena engkau adalah ayah
Tanggung jawab di pundakmu begitu luar biasa
Maka tidaklah cukup jika engkau menebusnya
Sekedar lelah mencari harta

Engkau tentukan masa depan keluarga
Jauh sebelum titik awal berumah tangga
Di tanah mana menyemai benih yang kau punya
Agar kelak memetik hasil berkualitas istimewa

Karena engkau adalah ayah
Pilihanmu bukanlah perkara sederhana
Maka tidaklah cukup jika engkau menebusnya
Sekedar untuk puaskan nafsu semata

Engkau tentukan visi keluarga
Ke arah mana perahu akan mengembara
Dalam Al-quran tertulis firman-Nya
Bahwa tugasmu sebagai nahkoda
Menjaga diri dan keluarga dari panasnya api neraka

Karena engkau adalah ayah
Kebijakanmu adalah arah kemudi yang utama
Maka tidaklah cukup jika engkau menebusnya
Sekedar mengalir begitu saja tanpa cita-cita

Engkau jadikan urusan agama
Sebagai perkara utama keluarga
Karena apapun yang diraih di dunia
Hanyalah bekal kehidupan sesungguhnya

Karena engkau adalah ayah
Kualitas agamamu adalah teladan keluarga
Maka tidaklah cukup jika engkau menebusnya
Sekedar shalat 5 waktu saja

Doamu adalah senjata utama
Bahkan tertuang saat kau memilihkan nama
Bagi putra dan putrimu tercinta
Bahkan syariat pun berkata itulah hak anak atas ayahnya

Karena engkau adalah ayah
Nama yang kau pilih adalah doa
Maka tidaklah cukup jika engkau memilihnya
Sekedar terdengar indah saja

Engkau berikan anakmu pendidikan
Engkau ajarkan anakmu kebaikan
Engkau jaga anakmu dalam adab-adab islam
Engkau perintahkan anakmu melaksanakan kewajiban
Engkau hidupkan sunah rasul menjadi kebiasaan
Karena engkau tau mereka sebaik-baik simpanan
Dan ilmu darimu adalah sebaik-baik warisan

Karena engkau adalah ayah
Peranmu begitu besar dalam pengasuhan
Maka tidaklah cukup jika engkau menebusnya
Sekedar kelayakan memberi makan dan pakaian

Engkau tebus mereka yang tergadaikan
Dengan akikah setelah kelahiran
Engkau tunaikan kewajiban mengkhitan
Sebagaimana islam memberi tuntutan

Dan kelak mereka engkau antarkan
Menuju gerbang pernikahan
Kepada siapa yang engkau percaya
Melanjutkan estafet kepemimpinan

Karena engkau adalah ayah
Sepadat apapun tuntutan pekerjaan
Tunaikanlah seluruh kewajiban
Agar dirimu selamat di hari pertanggung jawaban

==#==

By Kiki Barkiah

Pesan Para Ulama

Dibawakan oleh Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa-nya, Sufyan bin ‘Uyainah pernah berkata,
كَانَ الْعُلَمَاءُ فِيمَا مَضَى يَكْتُبُ بَعْضُهُمْ إلَى بَعْضٍ بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ

Para ulama di masa silam biasa menuliskan surat pada yang lainnya dengan untaian kalimat berikut:

Pertama:

مَنْ أَصْلَحَ سَرِيرَتَهُ أَصْلَحَ اللَّهُ عَلَانِيَتَهُ

Barangsiapa yang memperbaiki amalan batinnya, Allah pun akan memperbaiki amalan lahiriyahnya.

Kedua:

وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ أَصْلَحَ اللَّهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ

Barangsiapa yang memperbaiki hubungan antara dirinya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.

Ketiga:

وَمَنْ عَمِلَ لِآخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ أَمْرَ دُنْيَاهُ

Barangsiapa yang beramal demi tujuan akhirat, Allah akan mencukupkan urusan dunianya.

Sumber: Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 7/9-10.