Jumat, 31 Agustus 2018

Teruslah BERDOA


Suatu kali seorang Ibu ditanya : Mengapa ibu rajin berdoa ? ...
" Apa yang Ibu dapatkan dengan seringnya ibu berdoa secara teratur kepada Tuhan ? "

si Ibu menjawab :
" Tidak ada yang saya dapatkan, malah saya banyak kehilangan, tetapi saya akan beritahu kepada Anda, apa-apa saja yang hilang itu ...

Ternyata yang hilang adalah : ...
- Kekuatiran
- Kemarahan
- Depresi
- Kecewa
- Sakit-hati
- Kerakusan
- Ketamakan
- Kebencian
- Kesombongan
- Ketidak amanan.

Kadangkala, jawaban atas doa kita, bukan " apa yang kita dapat ", tapi justru : apa yang hilang " dari kehidupan kita ...
Have a great day

#dariWAG

Selasa, 21 Agustus 2018

karena UJIAN dalam Kehidupan dalah Keniscayaan

Sebenarnya bisa saja Hajar mendapatkan air zamzam untuk anaknya, Ismail yang sedang menangis kehausan, tanpa harus lari-lari dari Shofa ke Marwah bolak-balik sampai tujuh kali.

Sebenarnya bisa saja Maryam mendapatkan buah kurma tanpa harus menggoncang-goncang pohonnya. Bukankah sebelum hamil ia sering mendapatkan makanan dan buah-buahan langsung dari langit ke mihrabnya?

Sebenarnya bisa saja Adam menikmati kemudahan hidup tanpa harus capek-capek mencarinya di bumi ini. Bukankah sebelumnya ia berada di surga yang penuh kenikmatan?
Tapi...
Allah sengaja membuat mereka menjalani ujian berat kehidupan untuk suatu tujuan:
"Mengetes siapa yang paling baik amalnya?"

Begitulah...
Allah ingin melihat kesungguhan kita dalam menapaki jalan menuju keridhoan-Nya.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang bersungguh-sungguh di antara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar."
[Surat Ali Imran 142]


Pepatah Arab mengatakan:

وما اللذة إلا بعد التعب
"Tiada kelezatan kecuali setelah kelelahan."

Jadi, kalau kamu berangan-angan hidup tanpa ujian, perjuangan dan susah-payah, jalan siapa yang mau kamu ikuti?.✅✅

Jadilah Yang Paling Bermanfaat


Sebongkah emas bertemu dengan sebongkah lumpur.
Emas berkata pada lumpur:
“Coba lihat pada dirimu. Suram dan jelek, apakah engkau memiliki cahaya mengkilap seperti aku?
Apakah engkau seberharga aku?”
Lumpur menggelengkan kepala dan menjawab:
“Aku tidak seperti engkau...tapi aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan segala tanaman. Apakah kamu bisa?”
Emas pun terdiam seribu bahasa.
Hidup bukan terletak pada seberapa bernilainya dirimu, tetapi seberapa besar nilai yang mampu engkau ciptakan untuk orang banyak.
Jika keberadaanmu dapat membantu banyak orang, barulah engkau dianggap benar-benar bernilai
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”