Sudah 2 bulan sejak akhir syawal 1433 lalu, usai menunaikan shoum Syawal, tiba-tiba Allah berikan nikmat yg lain. Tepat tgl 10 Sept, aku mesti bedrest dan dirawat di rmh sakit. Dan sepertinya rahmat Allah yg satu ini demikian luas, hingga memasuki bulan kedua aku masih harus bedrest. Tanpa bisa diketahhui apa sebenarnya penyakit yg kuderita saat ini. Ada 4 dokter spesialis yang menanganiku. Bahkan seorang dokter 'diimpor' dari RSPAD Gatot Subroto sebagai pakar penyakit yg sedang kuderita, masih belum bisa memastikan jenis penyakitku...
Sebagai hamba yg beriman, pastinya aku ga boleh mengeluh atas kondisi yg kualami. Aku yakin bahwa Allah punya rencana untukku. Dan, rencana Allah selalu indah pada waktunya, karena rencanaNYA dan keputusanNYA adalah pasti yang terbaik buat hambaNYA.
Alhamdulillah, aku memiliki orang2 hebat di sekitarku. Orang2 yg selalu memotivasi dan menumbuhkan harapan. Mulai dari keluarga 'kecil'ku, istri dan anak2 ku yg luar biasa sabar. Terutama istriku, yg begitu sabar merawatku, mencari info ttg penyakitku. Selalu setia menunggu dan menemani. Semoga Allah membalasnya dg balasan terbaik. Juga keluarga besar Bani Salim... Ibu dan saudara2ku, yg selalu mendoakan dan menyemangati.
Juga segenap ikhwah yg tak kalah hebatnya. Aku dapatkan dan rasakan hak-hak ukhuwah sebagai seorang muslim. Semoga Allah selalu mengampuniku yg terkadang tidak membalas sms, tidak menerima/menjawab telpon mereka, tidak bisa menemui mereka ketika berkunjung ke rumah, atau menemui cuma sebentar saja. Semua karena kondisiku. Sama sekali bukan karena kemalasan atau kebencian.
Ya Allah, ampunilah dosa2 kami, dan dosa saudara2 kami yg telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan ganjalan kebencian dalam hati kami terhadap orang2 yg beriman...
Tak lupa kepada saudara2ku dari forum shalahuddin DJP, keluarga besar komunitas Sekolah Alam Indonesia, keluarga besar Izzatuislam dan izispro, yg ketulusan doa dan ta'awunnya sangat kurasakan. Semoga Allah himpun dan kumpulkan kita di surgaNya kelak.
Setiap kita pasti tak ingin sakit. Kita benci sakit, termasuk dokter sekalipun. Tapi, apa yg tdk kita sukai, boleh jadi justru baik buat kita. "boleh jadi kamu membenci sesuatu, tapi justru baik bagimu" demikian firman Allah.
Dibalik ketidaksukaan kita, pastinya Allah memiliki rencana yg terbaik buat kita. Dan, rencana Allah selalu indah pada waktunya.
Tak perlu menunggu rencanaNYA, karena itu pasti terjadi dan terwujud. Yang mesti disiapkan adalah, bagaimana sikap kita ketika rencana tersebut terjadi. Apakah menjadi pribadi yang bersyukur atau malah kufur ---na'udzu billahi min dzalik.
Allahummar-zuqni qalban muthmainnatan tu'minu bi liqoo-ika, wa turdhii bi qadhaa-ika... Ya Allah, anugerahilah aku hati yg tenang, yang beriman ketika berjumpa denganMU, dan ridho dengan segala ketetapan-MU. Doa ini selalu kupanjatkan, dalam kondisi apapun.
Senin, 8 Okt 2012....
sehari setelah meminta pulang/keluar (pulang paksa) dari rumah sakit....rencananya hari selasa besok (9 Okt) akan ke Pekalongan utk menyempurnakan ikhtiar dengan terapi herbal dan refleksi. Tapi, masih bingung karena belum dapat transport ---baca : mobil-- utk perjalanan kesana. Mobil belum punya...ada juga punya mertua yang tinggalnya lumayan jauh dan mobilnya pun kemungkinan dipakai.
Di tengah kegalauan ini, tiba-tiba telpon-telponan dengan manajer izzatulislam...dia menanyakan kabar dan kondisiku.. aku ceritakan tentang kondisi dan rencanaku.
"insya Allah kami kirim mobil + drivernya, untuk anter mas fathur dan keluarga ke pekalongan...gratiss..mas fathur tinggal naik dan duduk manis." demikian hasil bincang-bincang kami. Subhanallah walhamdulillah wa Allahu akbar..!!
Betapa Allah begitu pemurahnya....maka nikmat-NYA yang mana lagi yg kau dustakan ?
Selasa, 9 Okt....road to pekalongan....segalanya Allah mudahkan selama perjalanan. Sampe di rumah Pekalongan menjelang Isya... sudah ada beberapa kerabat yg nunggu. Malamnya, sekitar pukul 21.30, sang terapis datang. Setelah berbincang sejenak, terapi pun dimulai...di kamar, hanya ada aku yg ditemani istri yg mencatat hasil diagnosa sang terapis...termasuk mencatat pantangan2 makanan yg sebaiknya kuhindari, juga makanan yg bagus utk dikonsumsi.
"yang paling bagus makan ikan tongkol segar..." demikian sang terapis.
keesokan harinya, kuceritakan kepada Ibu hasil diagnosa dan terapi semalam, termasuk kusampekan tentang ikan tongkol tadi.
"ya, nanti insya Allah Ibu ke pasar utk mencari ikan tongkol.ibu mau sholat dhuha dulu..." jawab ibuku.
Belum juga Ibu selesai menunaikan sholat dhuha, tiba2 bel rumah berbunyi..
rupanya tamu ibuku yg datang..
Sebenarnya ga begitu penting menceritakan tamu-tamu ibuku yg datang. Apalagi memang cukup banyak tamu ibuku yg sering berkunjung.
Tapi, tamu yg satu ini terasa 'istimewa'. Ya...istimewa, karena kedatangannya secara ga langsung menunjukkan betapa kebesaran Allah. Tamu tersebut ---sebut saja bu Haji--- datang dengan membawa 15 ekor ikan tongkol segar nan besar. Ternyata suami bu Haji ini seorang nelayan yang semalem baru saja mendarat.
Aku hanya tercenung melihatnya, sambil tak lupa berucap syukur kepada Allah.
Kulihat ibuku pun menangis melihat apa yg dibawa oleh tamunya...
Yaa Rabb...Engkau Maha mengetahui apa-apa yg hamba butuhkan...
bahkan Engkau telah memberi ketika hamba belum sempet meminta...
Betapa Rahman dan Rahim-MU lebih besar dan lebih luas dari rasa syukur-KU..
ampuni hambaMu ini, yang sedikit sekali mensyukuri nikmat-nikmat-MU...
14 Okt...back to Cinere....
Alhamdulillah...setelah beberapa kali terapi...aku diizinkan pulang ke Cinere. Meski belum pulih betul. Insya Allah tinggal recovery. Selama masa recovery ini, selain masih menjaga pantangan yg ada, juga disarankan mengkonsumsi kurma, apalagi kondisiku yg sering lapar. Jadi kurma bisa buat cemilan. Tapi, mencari kurma diluar bulan Ramadhan ternyata susah. Bahkan di Mall deket rumah juga ga ada. Pun di beberapa market di sekitar.
Akhirnya kami coba browsing. Alhamdulillah dapat, tapi berjarak lumayan jauh dari rumah, dan harganya pun ternyata lumayan mahal :( 😓
Keinginan beli kurma ini sementara dipending dulu.
kutinggal rebahan....
Tapi...sesaat setelah 'melupakan' keinginan beli kurma tersebut, tiba-tiba siang itu ada sms masuk dari seorang ikhwan.
"Assalamu'alaikum pak...ada di rumah ga ? saya mau silaturrahim.."
"Insya Allah saya di rumah" jawabku.
Ketika temenku ini datang, lagi2 aku mesti menangis karena mensyukuri semua nikmat yg DIA berikan..
Bagaimana tidak ? sang ikhwan ---temenku ini, datang ke rumah sambil membawa kurma kemasan 1kg sebanyak 2 dus. kurma tsb persis yg kulihat sewaktu browsing tadi...yg lumayan mahal harganya...
Ya Allah...utk ke sekian kalinya Engkau perlihatkan kebesaran dan kemurahanMU kepadaku....
Engkau menahanku untuk membeli kurma, ternyata Engkau ---melalui perantara hamba-MU--- akan memberiku secara cuma-cuma ...semoga hamba bisa selalu mensyukuri nikmat-nikmatMU.
Kiranya kucukupkan sampe disini dulu tulisan ini...
Satu hal yang harus kukatakan, bahwa sesungguhnya dibalik ujian ini, Allah perlihatkan kebesaranNYA demikian banyak.
masih banyak kisah yg bisa disampekan...tapi kondisi ku tidak memungkinkan untuk menulis semuanya disini. Biarlah semua ini menjadi penguat keimanan dan kepasrahan atas takdir-NYA.
Tentang hikmah sakit dan ujian, sudah saya posting di awal-awal. silakan membuka-buka kembali blog ini.
Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang selalu bersyukur.
Sebagai hamba yg beriman, pastinya aku ga boleh mengeluh atas kondisi yg kualami. Aku yakin bahwa Allah punya rencana untukku. Dan, rencana Allah selalu indah pada waktunya, karena rencanaNYA dan keputusanNYA adalah pasti yang terbaik buat hambaNYA.
Alhamdulillah, aku memiliki orang2 hebat di sekitarku. Orang2 yg selalu memotivasi dan menumbuhkan harapan. Mulai dari keluarga 'kecil'ku, istri dan anak2 ku yg luar biasa sabar. Terutama istriku, yg begitu sabar merawatku, mencari info ttg penyakitku. Selalu setia menunggu dan menemani. Semoga Allah membalasnya dg balasan terbaik. Juga keluarga besar Bani Salim... Ibu dan saudara2ku, yg selalu mendoakan dan menyemangati.
Juga segenap ikhwah yg tak kalah hebatnya. Aku dapatkan dan rasakan hak-hak ukhuwah sebagai seorang muslim. Semoga Allah selalu mengampuniku yg terkadang tidak membalas sms, tidak menerima/menjawab telpon mereka, tidak bisa menemui mereka ketika berkunjung ke rumah, atau menemui cuma sebentar saja. Semua karena kondisiku. Sama sekali bukan karena kemalasan atau kebencian.
Ya Allah, ampunilah dosa2 kami, dan dosa saudara2 kami yg telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan ganjalan kebencian dalam hati kami terhadap orang2 yg beriman...
Tak lupa kepada saudara2ku dari forum shalahuddin DJP, keluarga besar komunitas Sekolah Alam Indonesia, keluarga besar Izzatuislam dan izispro, yg ketulusan doa dan ta'awunnya sangat kurasakan. Semoga Allah himpun dan kumpulkan kita di surgaNya kelak.
Setiap kita pasti tak ingin sakit. Kita benci sakit, termasuk dokter sekalipun. Tapi, apa yg tdk kita sukai, boleh jadi justru baik buat kita. "boleh jadi kamu membenci sesuatu, tapi justru baik bagimu" demikian firman Allah.
Dibalik ketidaksukaan kita, pastinya Allah memiliki rencana yg terbaik buat kita. Dan, rencana Allah selalu indah pada waktunya.
Tak perlu menunggu rencanaNYA, karena itu pasti terjadi dan terwujud. Yang mesti disiapkan adalah, bagaimana sikap kita ketika rencana tersebut terjadi. Apakah menjadi pribadi yang bersyukur atau malah kufur ---na'udzu billahi min dzalik.
Allahummar-zuqni qalban muthmainnatan tu'minu bi liqoo-ika, wa turdhii bi qadhaa-ika... Ya Allah, anugerahilah aku hati yg tenang, yang beriman ketika berjumpa denganMU, dan ridho dengan segala ketetapan-MU. Doa ini selalu kupanjatkan, dalam kondisi apapun.
Senin, 8 Okt 2012....
sehari setelah meminta pulang/keluar (pulang paksa) dari rumah sakit....rencananya hari selasa besok (9 Okt) akan ke Pekalongan utk menyempurnakan ikhtiar dengan terapi herbal dan refleksi. Tapi, masih bingung karena belum dapat transport ---baca : mobil-- utk perjalanan kesana. Mobil belum punya...ada juga punya mertua yang tinggalnya lumayan jauh dan mobilnya pun kemungkinan dipakai.
Di tengah kegalauan ini, tiba-tiba telpon-telponan dengan manajer izzatulislam...dia menanyakan kabar dan kondisiku.. aku ceritakan tentang kondisi dan rencanaku.
"insya Allah kami kirim mobil + drivernya, untuk anter mas fathur dan keluarga ke pekalongan...gratiss..mas fathur tinggal naik dan duduk manis." demikian hasil bincang-bincang kami. Subhanallah walhamdulillah wa Allahu akbar..!!
Betapa Allah begitu pemurahnya....maka nikmat-NYA yang mana lagi yg kau dustakan ?
Selasa, 9 Okt....road to pekalongan....segalanya Allah mudahkan selama perjalanan. Sampe di rumah Pekalongan menjelang Isya... sudah ada beberapa kerabat yg nunggu. Malamnya, sekitar pukul 21.30, sang terapis datang. Setelah berbincang sejenak, terapi pun dimulai...di kamar, hanya ada aku yg ditemani istri yg mencatat hasil diagnosa sang terapis...termasuk mencatat pantangan2 makanan yg sebaiknya kuhindari, juga makanan yg bagus utk dikonsumsi.
"yang paling bagus makan ikan tongkol segar..." demikian sang terapis.
keesokan harinya, kuceritakan kepada Ibu hasil diagnosa dan terapi semalam, termasuk kusampekan tentang ikan tongkol tadi.
"ya, nanti insya Allah Ibu ke pasar utk mencari ikan tongkol.ibu mau sholat dhuha dulu..." jawab ibuku.
Belum juga Ibu selesai menunaikan sholat dhuha, tiba2 bel rumah berbunyi..
rupanya tamu ibuku yg datang..
Sebenarnya ga begitu penting menceritakan tamu-tamu ibuku yg datang. Apalagi memang cukup banyak tamu ibuku yg sering berkunjung.
Tapi, tamu yg satu ini terasa 'istimewa'. Ya...istimewa, karena kedatangannya secara ga langsung menunjukkan betapa kebesaran Allah. Tamu tersebut ---sebut saja bu Haji--- datang dengan membawa 15 ekor ikan tongkol segar nan besar. Ternyata suami bu Haji ini seorang nelayan yang semalem baru saja mendarat.
Aku hanya tercenung melihatnya, sambil tak lupa berucap syukur kepada Allah.
Kulihat ibuku pun menangis melihat apa yg dibawa oleh tamunya...
Yaa Rabb...Engkau Maha mengetahui apa-apa yg hamba butuhkan...
bahkan Engkau telah memberi ketika hamba belum sempet meminta...
Betapa Rahman dan Rahim-MU lebih besar dan lebih luas dari rasa syukur-KU..
ampuni hambaMu ini, yang sedikit sekali mensyukuri nikmat-nikmat-MU...
14 Okt...back to Cinere....
Alhamdulillah...setelah beberapa kali terapi...aku diizinkan pulang ke Cinere. Meski belum pulih betul. Insya Allah tinggal recovery. Selama masa recovery ini, selain masih menjaga pantangan yg ada, juga disarankan mengkonsumsi kurma, apalagi kondisiku yg sering lapar. Jadi kurma bisa buat cemilan. Tapi, mencari kurma diluar bulan Ramadhan ternyata susah. Bahkan di Mall deket rumah juga ga ada. Pun di beberapa market di sekitar.
Akhirnya kami coba browsing. Alhamdulillah dapat, tapi berjarak lumayan jauh dari rumah, dan harganya pun ternyata lumayan mahal :( 😓
Keinginan beli kurma ini sementara dipending dulu.
kutinggal rebahan....
Tapi...sesaat setelah 'melupakan' keinginan beli kurma tersebut, tiba-tiba siang itu ada sms masuk dari seorang ikhwan.
"Assalamu'alaikum pak...ada di rumah ga ? saya mau silaturrahim.."
"Insya Allah saya di rumah" jawabku.
Ketika temenku ini datang, lagi2 aku mesti menangis karena mensyukuri semua nikmat yg DIA berikan..
Bagaimana tidak ? sang ikhwan ---temenku ini, datang ke rumah sambil membawa kurma kemasan 1kg sebanyak 2 dus. kurma tsb persis yg kulihat sewaktu browsing tadi...yg lumayan mahal harganya...
Ya Allah...utk ke sekian kalinya Engkau perlihatkan kebesaran dan kemurahanMU kepadaku....
Engkau menahanku untuk membeli kurma, ternyata Engkau ---melalui perantara hamba-MU--- akan memberiku secara cuma-cuma ...semoga hamba bisa selalu mensyukuri nikmat-nikmatMU.
Kiranya kucukupkan sampe disini dulu tulisan ini...
Satu hal yang harus kukatakan, bahwa sesungguhnya dibalik ujian ini, Allah perlihatkan kebesaranNYA demikian banyak.
masih banyak kisah yg bisa disampekan...tapi kondisi ku tidak memungkinkan untuk menulis semuanya disini. Biarlah semua ini menjadi penguat keimanan dan kepasrahan atas takdir-NYA.
Tentang hikmah sakit dan ujian, sudah saya posting di awal-awal. silakan membuka-buka kembali blog ini.
Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang selalu bersyukur.
allahuakbar..subhanallah..limpahan karunia Allah yang tidak disangka2..semoga ustad fathur segera sembuh ya..dibalik ujian selalu ada kebesaran-Nya
BalasHapusmangstab ust...semoga Allah segera memberikan kesembuhan untuk bisa kembali lagi ke medan dakwah...semangat!!!Allahu Akbar!!
BalasHapusSyafakallah ust...
BalasHapusSemoga segera diangkat penyakitnya...
Btw, klo mau friend sama ust, klik yang sebelah mana ya? (maaf masih newbie di blogspot :))
jazakumullahu khoiron atas kunjungan dan doanya...
Hapus@ bu Nina : kayaknya temenan-nya kudu pake google+, dan ketika posting meski klik berbagi, sehingga otomatis terkirim. saya sdh confirm.
bagi yg mau temenan dan berlangganan, coba klik kalimat :
HapusJoin this site
yg ada di sebelah kiri.