Selasa, 30 Oktober 2012

Istiqamah, Jangan Menyerah

ditengah kesibukan kita..
di sela-sela beban dakwah di pundak kita..
hanya ada satu perintah : ISTIQAMAH
ada satu larangan : jangan MENYERAH
berat hati dan berbalik mundur..mundur dan mundur..
mundur karena tak kuasa untuk melanjutkan perjalanan..
ia sungguh merasa berat dan kepayahan...
tergoda untuk memilih bersenang-senang dan berlapang-lapang saja..
duduk-duduk dan bersantai..
apalagi (banyak) saudaranya yg melakukan hal serupa...
"bukankah ada dan tanpaku dakwah akan melaju adanya...bukankah ada dan tanpaku dakwah akan tetap hidup dan berkembang.." demikian suara hatinya...
"apa salahnya jika aku mundur sejenak..dan berhenti beristirahat di sini..ini tak salah..bukankah ini pilihan ?..aku memilih istirahat." ujarnya kembali..
"aku hanya ingin istirahat sejenak....nanti akan kembali lagi..." tekadnya..
---

siang itu, beberapa abad silam...
saat itu cuaca sedang panas-panasnya..musim panen pun sebentar lagi..Ragulah ia untuk melangkah..bagaimana mungkin ia akan meninggalkan kebun2 yang sebentar lagi memasuki musim panen..meninggalkan rumah,anak dan istri yang menyenangkan..
Bagaimana mungkin ia memilih untuk melakukan perjalanan panjang ke Tabuk..yg jauhnya berpekan-pekan perjalanan dgn perbekalan serta kendaraan terbatas untuk menghadapi musuh..

Berat hatilah ia..meninggalkan Madinah dgn kesenangannya..berangkatlah ia untuk memenuhi panggilan rasul..berangkat dengan berat hati..
sementara itu..beberapa orang dari kaum Muslimin yang dikenal dengan panggilan al-Buka‘un (orang-orang yang menangis) datang kepada Rasulullah saw meminta kendaraan guna pergi berjihad bersamanya, tetapi Nabi saw menjawab mereka: “Aku tidak punya kendaraan lagi untuk membawa kalian.“ Kemudian mereka kembali dengan meneteskan air mata karena sedih tidak dapat ikut serta berjihad.
ahh..betapa murni keta'atan mereka pada RasulNya...

Salah satu segmen di perang Tabuk adalah kisah Abu Khaitsamah...yang memilih pulang ke Madinah setelah beberapa hari perjalanan...
Thabarani, Ibnu Ishaq dan Al Wakidi meriwayatkan bahwa setelah Rasulullah saw berjalan beberapa hari, Abu Khaitsamah kembali kepada keluarganya di hari yang sangat panas sekali. Kemudian dia disambut oleh kedua istrinya di dua kemahnya yang terletak di tengah kebunnya. Masing-masing dari keduanya telah menyiapkan kemahnya dengan nyaman lengkap dengan air sejuk dan makanan yang tersediakan. Ketika masuk di pintu kemah dia melihat kedua istrinya dan apa yang telah mereka persiapkan, kemudian dia berkata:
"Rasulullah saw berjemur di terik matahari dan diterpa angin panas, sedangkan Abu Khaitsamah bersantai ria di kemah yang sejuk, menikmati makanan yang tersedia dan bersenang ria dengan wanita-wanita cantik? Demi Allah, ini tidak adil!“
Selanjutnya dia berkata: “Demi Allah, aku tidak akan masuk kemah salah seorang di antara kalian sehingga aku menyusul Rasulullah saw.“
Kemudian istrinya pun menyiapkan perbekalan. Ia berangkat mencari Rasulullah saw dan berhasil menyusulnya ketika Nabi saw turun di Tabuk.

Ketika Abu Khaitsamah semakin mendekati kaum Muslimin, mereka berkata: "Ada seorang pengendara yang datang.“ Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Ia adalah Abu Khaitsamah!“.
Mereka berkata: "Wahai Rasulullah saw, ia memang Abu Khaitsamah.“ Setelah turun dari kendaraannya. Abu Khaitsamah menghadap kepada Rasulullah saw. Sabda Nabi saw kepadanya: “Engkau mendapatkan keutamaan wahai Abu Khaitsamah.“ Setelah Abu Khaitsamah menceritakan masalahnya, Rasulullah saw berdo‘a untuk kebaikannya.

Dialah  Abu Khaitsamah..yang mundur dan memilih pulang tidak melanjutkan perjalanan perang menuju romawi..perjalanan jauh, panas lagi kurang perbekalan..bahkan satu ekor unta pun dipakai bergantian oleh tiga orang...

sementara itu, di Madinah..ia teringat 2 orang istrinya..kebun-kebunnya yang sebentar lagi panen..
dialah dia Abu Khaitsamah yang kepulanggannya ke Madinah disambut kedua istrinya dalam tenda di tengah kebunnya..telah disiapkan untuknya air sejuk dan makanan..
tapi apa yang segera ia katakan..
“Demi Allah, aku tidak akan masuk kemah salah seorang di antara kalian sehingga aku menyusul Rasulullah saw.“
dialah Abu Khaitsamah yang sempat mundur dan pulang..lalu segera tersadar dan kembali menyusul perjalanan Rasulullah...
dialah Abu Khaitsamah yang Rasulullah memberikan keutamaan baginya..
Sabda Nabi saw kepadanya: “Engkau mendapatkan keutamaan wahai Abu Khaitsamah.“

Saudaraku....janganlah terbesit rasa mundur itu ..jangan...jangan...
jika telah mundur..segeralah kembali...tak ada yang terlambat..tak ada yang telat..
demikian pula teman-teman seperjuangan di sekitar yang mungkin memilih mundur...
segera sambut,,,lapangkan dan mudahkan jalannya untuk kembali berjuang...
dialah Abu Khaitsamah yang sempat mundur dan pulang,,tapi lantas menyusul ketertinggalan..
--

apa yg dialami Abu Khaitsamah, sangat mungkin sering kita alami juga...
adalah hal yg biasa dan lumrah dalam dunia dakwah..
karena ini bagian dari istiqamah...
ketika kita istiqamah...
bukan berarti kita ga boleh lelah..
istiqamah mengajarkan bahwa kita ga boleh menyerah...

1 komentar: