Namanya juga menapaki jalan dakwah, pastinya kita tidak diam saja...
Karena menapaki itu kalimat aktif...
sehingga org yg aktifitasnya menapaki jalan dakwah, maka sejatinya ia aktifis dakwah...
karena ia aktifis dakwah, maka tentunya ia aktif dalam aktifitas atau kegiatan dakwah..sebab kalo ga aktif, berarti bukan aktifis, tapi pasifis...
jamaah dakwah ini bisa kita ibaratkan dengan sebuah kendaraan...
bisa motor, mobil, kereta, pesawat, dll...
sebagai kendaraan, tentunya ia memiliki mesin...
sebagai kendaraan, pastinya ia membutuhkan bahan bakar utk bisa berjalan...
sbg kendaraan, pasti membutuhkan perawatan rutin agar kendaraan tsb ga cepet rusak...
sebagus apapun kendaraan, jika ga pernah diisi bahan bakar, maka ia hanya akan teronggok sbg besi tua...atau minimal sebagai hiasan atau pajangan...
sehebat apapun kendaraan, pastinya ia membutuhkan servis, ganti oli, spooring, balancing, dll..
kendaraan juga membutuhkan parkir sesaat...sekedar utk rehat sejenak..ngencengin mur dan baut yg kendor, dll...utk selanjutnya berjalan lagi menuju tujuannya..
sebuah kendaraan...sebagus dan semahal apapun...baru bisa diakui kualitasnya ketika ia berjalan....
kalo cuma di parkir terus di garasi, maka ia tak berguna sama sekali, kecuali hanya sbg pajangan semata..
namun... kendaraan yg sdh kita akui kualitasnya, bandel, pokoke uenak sekali dipake...tapi kalo kelamaan di parkir juga bisa menimbulkan masalah...
karena kelamaan di parkir akan membuat mesin menjadi dingin...bahkan bisa membuat kempes ban..
dan kalo sudah dingin mesinnya, maka ngidupinnya biasanya agak susah..
pun dengan kita...
mgk saja kita 'pernah hebat' dalam aktifitas dakwah kita...
tapi, karena kelamaan di parkir, maka utk memulainya lagi terasa berat..
disinilah Allah memberikan kenikmatan kita dalam berislam...
karena dalam islam, kita tidak mungkin berlama-lama diem ga ada aktifitas...
Dalam Islam, kita dituntut utk selalu bergerak dan bergerak...
kalo kita berkaca pada sirah nabi...
dpt diketahui betapa Allah memberikan kesibukan Rasul-NYA dan para sahabat dengan aktifitas perang...
bahkan pernah Rasul dan para sahabatnya baru saja 'pulang' karena mengira bhw perang sdh usai, kemudian Jibril datang menyampaikan bahwa perang belum selesai...dan beliau pun beserta para sahabatnya kembali berangkat ke medan perang...
---
namanya juga kendaraan, tentunya CC mesinya juga beragam..
ada yg CC-nya besar, sedang, dan kecil...masing2 punya segmen..yg ber-CC besar, jangan lambat2 dalam beraktifitas...sementara yg CC-nya kecil, jangan memaksakan diri utk ikutan yg ber-cc besar...
pun dg kader dakwah...ga bisa dipukul rata...
kalo diibaratkan kereta, maka kader dakwah itu sejatinya menjadi lokomotif yg bisa menarik gerbong2...
lokomotif itu sendiri ada bermacam2 tipe atau kelasnya...
ada loko khusus narik kereta barang..
ada loko utk narik penumpang kelas ekonomi...
ada juga loko utk kelas argo...
masing2 punya tugas/peran yg berbeda...
harganya juga berbeda...
perawatannya juga berbeda..
demikian seharusnya kita...
di awal disinggung bhw kendaraan membutuhkan bahan bakar agar bisa jalan...
bahan bakar dalam dakwah adalah motivasi...
sebagaimana sifat bahan bakar yg 'isi ulang', pun demikian dg motivasi kita..
isi ulang bahan bakar ini sangat tergantung dg kapasitas tangki..
semakin besar tangkinya, maka semakin banyak bahan bakar...
demikian sejatinya kita..
aneh sekali kalo ada kendaraan yg ga pernah isi ulang bahan bakar, sebesar apapun tangki bahan bakarnya...
demikian kita...
sehebat apapun kita, maka menghadiri 'lingkaran' adalah suatu kemestian...
Wallahu a'lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar