ikhwati fillah, saudaraku yg dirahmati
Allah...
Pernahkah kita mendapati anak2 kita merasa 'asing' di sekolahnya ? ia terlihat murung disaat temen2 sekolahnya riang...ia hanya diam ketika temen2nya ramai bercerita....
tulisan berikut mencoba menganalisa faktor2 apa yg menjadi penyebab anak kita spt itu...
Judul topik ini adalah Pendidikan, antara di rumah dan di sekolah....tapi bahasan-nya lebih menitik beratkan ttg bagaimana sebenarnya 'perlakuan' kita --para ortu--- dalam mendidik anak di rumah, yg mengakibatkan atau membawa 'pengaruh' kepada anak dalam menempuh pendidikan di sekolah...
Pernahkah kita mendapati anak2 kita merasa 'asing' di sekolahnya ? ia terlihat murung disaat temen2 sekolahnya riang...ia hanya diam ketika temen2nya ramai bercerita....
tulisan berikut mencoba menganalisa faktor2 apa yg menjadi penyebab anak kita spt itu...
Judul topik ini adalah Pendidikan, antara di rumah dan di sekolah....tapi bahasan-nya lebih menitik beratkan ttg bagaimana sebenarnya 'perlakuan' kita --para ortu--- dalam mendidik anak di rumah, yg mengakibatkan atau membawa 'pengaruh' kepada anak dalam menempuh pendidikan di sekolah...
Penelitian Dr Kanner
Dr. Kanner di dalam bukunya Child Psychiatry memuat
hasil penelitian terhadap sejumlah anak yang mengalami kesulitan dalam belajar
di sekolah, juga mengalami kesulitan dengan teman-temannya dalam pergaulan.
Salah satu kasus seorang anak memperlihatkan ekspresi wajah kurang gembira. Ia
terlihat lebih banyak murung dan menyendiri. Ia lamban sekali menjawab
pertanyaan. Angka-angka yang dicapainya di sekolah kurang dari cukup. Ibu anak
itu sedih dengan keadaan anaknya yang demikian.
"Tolonglah, Dok!, agar dia berhasil menjadi anak yang pintar"....
"Tolonglah, Dok!, agar dia berhasil menjadi anak yang pintar"....
Sikap ortu sangat menentukan, maka berhati-hatilah..
Dari ibu anak itu, Dr.Kanner memperoleh beberapa
keterangan yang diperlukannya. Keterangan pertama yang diperolehnya adalah bahwa
anak itu ternyata belum cukup umur ketika dimasukkan sekolah. Faktor itu bagi
Dr. Kanner sebenarnya tidak terlalu menentukan. Keterangan kedua ialah bahwa
ayah itu adalah seorang lelaki bertipe kasar, sering marah-marah, terlalu galak
terhadap istri dan anaknya. Bersikap kasar, sering dia perlihatkan terhadap si
anak. Akibatnya anak itu sering merasa tegang di bawah ancaman dan sikap kasar
ayahnya. Situasi inilah kemudian menyebabkan perilakunya di sekolah menjurus
kurang normal. Ia suka menyendiri. Terhadap guru lelaki, terutama yang mirip
dengan ayahnya, ia merasa takut. Melihat lelaki dengan profil seperti ayahnya
membuat ambang bawah sadarnya teringat akan figure ayah berikut
kekejamannya.
(semoga para ayah dan suami di forum ini bukanlah org2 yg kejam thd keluarganya...)
(semoga para ayah dan suami di forum ini bukanlah org2 yg kejam thd keluarganya...)
contoh kasus yg lain...
Kasus lain yang ditemukan Dr. Kanner adalah kasus
guru yang sering kesal melihat kenakalan seorang anak lelaki berusia enam tahun.
Ia sulit diatur. Berkali-kali guru memperingatkannya agar tenang dan tidak
menganggu teman-temannya. Tetapi ia tidak memperdulikannya. Sering ia merebut
dan memakan bekal makanan teman-temanya, memperlakukan teman-temanya sebagai
pesuruhnya dan berbagai sikap lain yang menjengkelkan yang kadang-kadang
berakhir dengan perkelahian. Setelah diselidiki, ternyata kedua orangtuanya
memperlakukan anak itu dengan sikap manja berlebihan. Orang tua mendidik si anak
dirumah dengan cara memenuhi segala keinginannya. Mereka kurang menyadari bahwa
dampak negatif cara mendidik yang keliru di rumah, menyebabkan perilaku si anak
di sekolah sangat menjengkelkan guru, maupun teman-temannya.
Kalo perlakukan di rumah baik, insya ALlah di sekolah juga akan baik
& nyaman
Ahli psikologis dan ahli pendidikan hampir
sependapat, bahwa sikap dan cara orang tua mendidik anak di rumah, mempengaruhi
perilakunya di sekolah. Anak yang ada di rumah memperoleh pendidikan yang tepat
dan benar serta baik, umumnya akan memperlihatkan sikap dan perilaku yang normal
di sekolahnya. Ia dapat bergaul dengan baik temannya. Ia mungkin bukanlah murid
yang menarik bagi temannya, tetapi setidak-tidaknya, kehadirannya di lingkungan
sekolah tidak menjengkelkan. Menurut Dr. Kanner, cara mendidik anak yang tidak
edukatif, dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain termanifestasi di dalam
pergaulan anak di sekolahnya. Nasehat Dr. Kanner dalam hal ini ialah. Jika Anda
tidak ingin anak anda mengalami kesulitan dan hambatan di lingkungan sekolahnya,
berikanlah mereka pendidikan yang tepat di rumah.
keep istighfar...
saya pernah posting artikel ini ke sebuah fordis.
ternyata byk respon, khususnya dari para Bapak/ayah...
mereka mengaku bahwa selama ini telah membuat kesalahan..
Semoga para ortu semakin memahami, betapa TIDAK MUDAH mengemban amanah berupa ANAK...
bukan sekedar bisa punya anak atau tidak...
bukan sekedar mampu ngasih nafkah...
tapi yg berat adalah, bagaimana MEMBENTUK, MENDIDIK serta tetap berusaha menjaga ke-fitrahan anak...
Betapa kita seringkali disibukkan utk urusan ini itu... sampe2 kita lupa, bahwa ada KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB BESAR didepan mata kita, sementara waktu & kesempatan yg ada utk memenuhi Kewjiban & tanggung jawab tsb, relatif sedikit, dan bahkan hanya waktu2 yg tersisa dari kehidupan kita...
sepertinya kita kudu banyak2 istighfar...mohon ampun kpd ALlah...
ternyata byk respon, khususnya dari para Bapak/ayah...
mereka mengaku bahwa selama ini telah membuat kesalahan..
Semoga para ortu semakin memahami, betapa TIDAK MUDAH mengemban amanah berupa ANAK...
bukan sekedar bisa punya anak atau tidak...
bukan sekedar mampu ngasih nafkah...
tapi yg berat adalah, bagaimana MEMBENTUK, MENDIDIK serta tetap berusaha menjaga ke-fitrahan anak...
Betapa kita seringkali disibukkan utk urusan ini itu... sampe2 kita lupa, bahwa ada KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB BESAR didepan mata kita, sementara waktu & kesempatan yg ada utk memenuhi Kewjiban & tanggung jawab tsb, relatif sedikit, dan bahkan hanya waktu2 yg tersisa dari kehidupan kita...
sepertinya kita kudu banyak2 istighfar...mohon ampun kpd ALlah...
--
pasarrebo, 28042009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar