Jumat, 07 November 2014

membangun Motivasi


Ketika tilawah pagi tadi, saya sempat membaca ayat 261 dari surat Al baqarah :

"Perumpamaam org2 yg menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yg menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkainya ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yg dikehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha mengetahui…"
Juga ayat 266 dari surat yg sama :

" Dan perumpamaam orang yg menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan utk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yg terletak di dataran tinggi yg disiram oleh hujan lebat. Maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka embun (pun cukup memadai). Allah melihat apa yg kau kerjakan…"

Apa yg bisa kita tadabburi dari ayat tersebut ? 
 
Saya yakin sekali, kita sering mendengar ayat tersebut, bahkan mungkin telah hafal. Yup…ayat tersebut --khususnya ayat 261--- seringkali tercantum didalam kupon2 infaq.

Mungkin saja sebagian besar kita menarik satu kesimpulan dari kedua ayat tersebut, yaitu tentang INFAQ..
tidak salah memang jika kita menyimpullan demikian…
tapi bukan soal infaq yg akan saya kupas disini…

Coba kita perhatikan baik2, dan baca pelan2 kedua ayat tersebut…
apa yg bisa antum ambil dari keduanya ? 
 
Ternyata, pada keduanya tersirat pesan seputar MOTIVASI, terutama motivasi utk beramal infaq….

Dalam hal ini, Allah memerintahkan kita --org2 yg beriman, yg membaca ayat tersebut-- utk berinfaq. Tapi, caranya bukan dengan PERINTAH, tapi dengan dorongan dan motivasi kepada kita. Demikian santunnya Allah swt. 
 
Ketika membuat suatu 'aturan' berinfaq, ternyata Allah tidak menggunakan perintah atau larangan. Tapi DIA lebih memilih menggunakan pendekatan motivasi & dorongan. Dengan demikian, org2 yg berinfaq tidak merasakan dan menjadikan amalan infaq sebagai sebuah beban atau yg memberatkan. Tapi, mereka ---org2 beriman itu--- berinfaq secara sukarela. Mereka lakukan itu demi meraih keridhaan dan kebahagiaan sejati. 
 
Bahagia adalah buah dari sebuah amal dan keridhaan Allah, namun sebelum memetik buah atau hasil kebahagiaan tersebut orang harus mulai menanam. Tanaman itu adalah tanaman amal kebaikan. Tanaman yang baik akan menghasilkan buah yang baik, tanaman yang memiliki akar yang kuat maka akan membuat tanaman lebih subur.

kata kunci disini adalah : SETIAP AMAL memiliki motif... 
 
Semua petani amal dapat memetik buah yang sama, yaitu seperti setiap akhir bulan orang mendapatkan gaji.
Namun kalau kita lihat lebih jauh, maka motif kenapa seseorang mau bekerja dan berusaha untuk mendapatkan gaji memiliki motif, alasan dan nilai-nilai keyakinan yang berbeda-beda.

kita diingatkan dg hadits : ‘innamal ‘amalu bin niyati’.
Ini pentingnya dalam beramal memiliki sihhatun niyah dan sihhatul ghoyah. 
 
selain semangat motivasi & dorongan amal yg Allah jelaskan di ayat tersebut... ternyata ayat tsb membuat tamsil keutamaan infaq itu dengan sebuah tanaman atatu pohon...

Mengapa pohon ?
Dalam kondisi tidak ada halangan dan cuaca baik, maka pohon yg tidak memiliki akar yang kuat pun akan tetap tumbuh dengan baik.

Namun jika dalam kondisi lingkungan buruk dan banyak angin maka hanya pohon yang kuat yg akan tetap tumbuh.

Semakin kuat akan motivasi seseorang dalam bekerja, maka bagaikan pohon yang semakin kokoh akarnya.
Memang akar dalam pohon, atau motif dalam beramal tidak terlihat. Namun kita akan dapat menerka bagaimana niat dari kondisi pohon atau ketika pohon itu harus beradaptasi dengan cobaan.
Ketika ada angin besar datang, maka kita baru melihat apakah akar pohon itu kuat atau tidak. Jika akarnya kuat maka pohon tidak akan tumbang apalagi tercabut akarnya. Jika akar pohon kuat, sementara ujian dari luar sangat kuat, maka seringkali pohon akan patah rantingnya dan tidak sampai pohon roboh karena tercabut akarnya.

Dalam kondisi yang sulit dan kita masih dapat bekerja dan terus tumbuh dengan amal kebaikan, insya Allah itu menunjukkan kekuatan niat dan kekokohan kita.

Pada umumnya jika orang beramal kurang kuat niat dan prinsipnya, maka dalam kondisi sulit cenderung orang akan pasif dan hanya menunggu. Mari kita kuatkan niat kita untuk mencari keridhaan Allah. 
 
Pohon tidak tiba-tiba kuat akarnya, itu merupakan suatu proses. Untuk itu dalam rangka menguatkan akar tersebut, maka pohon harus mendapatkan nutrisi dari dalam tanah yang sangat mengandalkan pohon itu sendiri untuk terus mencari makanan baru dan bantuan dari pihak eksternal berupa cahaya matahari sebagai fungsi kontrol.

Akhi fillah, untuk menguatkan motivasi amal kita, maka kita membutuhkan keterbukaan diri dan selalu belajar dari pengalaman pribadi.

Ini mengandalkan mutabaah dakhiliyah (internal) kita kepada hati nurani dan kekuatan hubungan kita dengan Allah.
Namun cahaya matahari adalah bagian dari control yang sangat kita butuhkan untuk menguatkan akar. Ini merupakan kekuatan mutabaah kharijiyah(eksternal) kita dari ikhwah yang lain untuk mengontrol aktivitas amal kita. 
 
-
 
just repost....
diposting pertama kali tgl 1 April 2010 di sebuah fordum diskusi...
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar