Selasa, 31 Desember 2013

Keutamaan di Shaff Pertama

Menempati shaf pertama dalam shalat berjama’ah, bagi muslim laki-laki, memiliki keutamaan yang luar biasa. Berikut ini 5 keutamaan shaf pertama yang disebutkan dalam hadits-hadits shahih (minimal hasan) sebagaimana telah dihimpun Imam An Nawawi dalam kitab Riyadhush Shalihin:

1. Mendapatkan shalawat dari Allah dan Malaikat

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصُّفُوفِ الأُوَل
ِ
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat bersalawat untuk shaf-shaf pertama” (HR. Abu Dawud; hasan)

2. Pahalanya sangat besar

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا
“Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala azan dan shaf pertama, kemudian untuk mendapatkannya harus diundi, niscaya mereka akan mengadakan undian.” (Muttafaq ‘alaih)

3. Seperti shaf Malaikat

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَال أَلاَ تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلاَئِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا. فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلاَئِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِى الصَّفّ
ِ
Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar kepada kami dan bersabda, ‘Tidakkah kalian ingin bershaf seperti shaf Malaikat di hadapan Tuhannya?’ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana Malaikat bershaf di hadapan Tuhannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mereka menyempurnakan shaf-shaf awal dan merapatkan shaf.” (HR. Muslim)

4. Shaf terbaik bagi laki-laki

خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

“Shaf kaum lelaki yang paling baik adalah shaf pertama dan shaf yang paling jelek adalah shaf terakhir. Sedangkan shaf kaum wanita yang paling baik adalah shaf terakhir dan yang paling jelek adalah shaf pertama.” (HR. Muslim)

5. Terhindar dari kemunduran

تَقَدَّمُوا فَائْتَمُّوا بِى وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ لاَ يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللَّه
ُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat para sahabat mundur ke belakang. Maka beliau pun bersabda, “Majulah dan ikutilah aku. Shaf yang di belakangnya mengikuti shaf depannya. Kaum yang selalu mundur (dalam bershaf), Allah akan memundurkan mereka.” (HR. Muslim)

Minggu, 29 Desember 2013

Menjadi yang TERBAIK

Seorang profesor di suatu universitas akan memberikan ujian akhir kepada para mahasiswanya. Ia mengajukan suatu tawaran istimewa kepada mereka.

Ia berkata, “Siapa yg mau mendapat nilai C otomatis dalam ujian ini, angkat tangan dan kamu tidak perlu mengikuti ujian. Saya akan langsung memberikanmu nilai C.” 

Satu tangan terangkat. Kemudian yang lainnya, hingga setengah dari para mahasiswa tersebut telah memilih untuk tidak mengikuti ujian itu. Mereka akan menerima nilai C secara otomatis dan Mereka pun pulang dengan gembira.

Profesor itu kemudian membagikan lembaran ujian kepada mahasiswa yang masih tinggal di kelas itu. Ia meletakkan lembaran-lembaran tersebut di meja dan meminta mereka tidak membaliknya sebelum diperintahkan.

Ia memberi selamat kepada para mahasiswa tersebut, karena mereka tidak mau menerima nilai rata-rata dan bahwa mereka bersedia melakukan hal-hal yang luar biasa dalam hidup mereka.

Kemudian profesor itu memerintahkan mahasiswanya untuk memulai ujian mereka. Para mahasiswa kaget ketika menemukan bahwa lembaran ujian mereka hanya tertulis kalimat singkat: “Selamat. Anda baru saja mendapatkan nilai A.”

Moral: 

1. Terlalu sering kita mengambil jalan pintas yang mudah dan menerima keadaan biasa-biasa saja saat seharusnya kita bisa membangun potensi diri kita. 

2. Sering kali kita berpikir bahwa nilai C tidak begitu buruk dan cukup pantas untuk kita peroleh. Hidup biasa-biasa saja, tanpa mengeluarkan potensi maksimal dalam hidup kita, merupakan suatu penghinaan bagi ALLOH atas karya-NYA yang luar biasa dalam diri kita.

3. Lakukanlah yang terbaik untuk apapun yang sedang menjadi tanggung jawabmu saat ini! Sebab Alloh telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa perjuangan kita tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

NOTE : Sumber email broadcast, semoga bermanfaat.. 

Selasa, 24 Desember 2013

agar hidup kita BAHAGIA

Lima perkara, yang mesti selalu kita amalkan agar hidup kita (selalu) bahagia :

√ Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberikannya ganti yang lebih baik

√ Jadilah sebagaimana yang Allah inginkan, maka hal itu akan menjadi lebih dari apa yang kita  harapkan insyaallah

√ Mungkin saja kita  membenci sesuatu, padahal perkara itu baik buat kita

√ Siapa yang obsesinya adalah keridhaan Allah Ta’ala, maka Allah akan mencukupkannya…


√ Sesuai dengan kadar takutmu kepada Allah, para hamba akan segan terhadapmu. Dan sesuai dengan kadar kecintaanmu pada Allah, demikian pula para hamba akan mencintaimu

antara (air) PIPIS bayi lelaki dan perempuan


“Air kencing bayi laki-laki (dibersihkan dengan) disiram/diperciki air dan air kencing bayi perempuan dicuci.” Qatadah rahimahullah berkata:” Ini kalau keduanya belum memakan makanan, sedangkan jika sudah memakan makanan maka dicuci air kencing dari keduanya.” (HR. Ahmad dalam Musnad beliau no. 563, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Syu’aib al-Arna’uth dalam Ta’liq beliau terhadap al-Musnad).

ISLAM telah merinci dengan perincian yang sangat rinci dalam masalah najis. Karena sesungguhnya najis adalah tempat-tempat di mana di dalamnya terdapat banyak sumber penyakit.
Dalam Islam pembersihan/penyucian pun bermacam-macam. Hal itu tergantung pada jenis najis dan bentuknya.

Diantara najis-najis ada yang bisa dihilangkan dan dibersihkan dengan mencucinya dengan air—dan ini kebanyakannya—atau menuangkan air di atasnya. Dan diantaranya pula ada yang dibersihkan dengan menggosoknya dengan tanah, atau dengan menghilangkan atau dengan mengubahnya ke zat lain. Dan cara-cara lainnya untuk membersihkan.

Dan Islam membagi najis menjadi dua, yaitu najis mutawasitoh (sedang) dan mukhaffah (ringan). Dan dari pembedaan dan pembagian ini ada yang berkaitan dengan pembedaaan antara air kencing bayi laki-laki—yang hanya mengonsumi ASI saja—dengan air kencing bayi perempuan.
Islam menjadikan air kencing bayi laki-laki sebagai bagian dari najis mukhaffah (ringan) dan cukup dibersihkan dengan percikan air di atasnya, sementara syari’at menjadikan air kencing bayi wanita sebagai bagian dari mutawasitoh (sedang) dan tidak sempurna cara penyucian/pembersihannya kecuali dengan mencuci sisa-sisanya dengan air.

Tentang air kencing bayi laki-laki dan perempuan, sebuah eksperimen ilmiah modern  telah mengungkap rahasia di balik pembedaan antara air kencing bayi laki-laki dan bayi perempuan, dan menetapkan bahwasanya di sana ada perbedaan di antara keduanya.

Penelitian ilmiah modern –yang dilakukan di bidang ini- mengungkapkan adanya perbedaan antara urin (air kencing) bayi laki-laki dan bayi perempuan. Dan salah satu penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Ashil Muhammad Ali dan Ahmad Muhammad Shalih dari Universitas Dohuk, Irak.

Dan kesimpulan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Telah selesai proses pengkajian persentase keberadaan bakteri dalam urin/air kencing bayi dalam masa menyusu dan bayi yang baru lahir, di mana mereka mengumpulkan sampel urin bayi secara acak yang berjumlah 73 bayi (35 perempuan dan 38 laki-laki). Mereka mengklasifikasikan/mengelompokkannya ke dalam empat kelompok umur; umur di bawah satu bulan, umur satu bulan sampai dua bulan, kemudian (dari dua bulan) sampai tiga bulan dan kemudian lebih dari tiga bulan dengan kemungkinan meningkatnya konsumsi makanan.

Sampel dikumpulkan dan diangkut langsung untuk diperiksa secara laboratoris dan proses terus berlanjut selama beberapa bulan, dengan mempertimbangkan kemungkinan tingkat maksimum sterilisasi dan menghindari kontaminasi.

Dan kajian tersebut menggunakan metode yang digunakan Dr. Hans Christian Gram, yang ditemukan pada tahun 1884 dalam pewarnaan bakteri (metode Gram staining), yang mana warna ungu menunjukkan bakteri Gram positif dan warna merah untuk negative. Semua sampel yang diuji dengan memilih bidang bakteri mikroskopis untuk menghitung jumlah bakteri dengan menggunakan standar pembesaraan 100 kali lipat. Dan ditemukan bahwa semua Gram negatif, dan diklasifikasikan bahwa ia masuk sebagai bakteri Escherichia Coli.

Dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Pertama: Pada kelompok usia nol sampai 30 hari, prosentase keberadaan bakteri dalam urin bayi perempuan 95,44% lebih banyak dibandingkan pada urin bayi laki-laki, di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urin bayi perempuan mencapai 41,9 sedangkan pada bidang yang sama untuk bayi laki-laki hanya berjumlah 2 saja.

Kedua: Pada kelompok umur (dari satu bulan sampai dua bulan) prosentase keberadaan bakteri dalam urin bayi perempuan 91,48% lebih banyak dibandingkan pada urin bayi laki-laki, di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urin bayi perempuan mencapai 24,1 sementara jumlah dalam bayi laki-laki hanya 2,25.

Ketiga: Pada kelompok usia 2-3 bulan, prosentase keberadaan bakteri dalam urin bayi perempuan 93,69% lebih banyak dibandingkan pada urin bayi laki-laki, di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urin bayi perempuan mencapai 24,1 sementara jumlah pada kasus bayi laki-laki hanya 1,6.

Keempat: Pada kelompok usia lebih dari 3 bulan, prosentase bakteri dalam urin bayi perempuan 69% lebih banyak dibandingkan pada urin bayi laki-laki, di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urin bayi perempuan 13,9 sementara dalam kasus urin bayi laki-laki jumlahnya 6,8.

Dan di antara perbandingan di antara jenis yang sama kita cermati bahwa prosentase jumlah bakteri pada perempuan (urin bayi perempuan) terus menurun dengan bertambahnya usia, di mana prosentase tersebut pada kelompok usia kurang dari satu bulan adalah 41,9.

Sedangkan pada kelompok usia di atas tiga bulan kita cermati bahwa prosentasenya turun menjadi 13,9 bertolak belakang dengan apa yang diamati pada laki-laki. Di mana prosentase bakteri dalam kelompok usia kurang dari dua bulan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang ada pada kelompok usia di atas tiga bulan ( yaitu 6,8).

Dan disimpulkan dari hal ini bahwa prosentase bakteri pada perempuan adalah tinggi sejak hari-hari awal usianya, tanpa melihat perkembangan usia dan terlepas dari apakah ia sudah mulai mengonsumsi makanan atau tidak. Adapun laki-laki maka keberadaan bakteri jauh lebih rendah pada hari-hari pertama usianya.

Dan prosentase ini mulai meningkat secara bertahap dengan berlalunya waktu, terutama ketika melewati bulan ketiga dari usianya, yang mana meningkatnya kemungkinan mulai peningkatan prosentase tersebut dengan mengonsumsi makanan. [nooran]

sumber : http://rumahkeluarga-indonesia.com/fakta-di-balik-air-pipis-bayi-laki-laki-dan-perempuan-6376/

Selasa, 17 Desember 2013

Memberi dan Menerima

Pada saat kita memberi,
kita akan menerima.

Saat kita menolong orang lain,
pada saat yang sama
kita sedang menolong
diri sendiri.

Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri.

Inilah Rahasia Kehidupan yang tersembunyi bagi banyak orang.

Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya.

Karena itu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi.
Lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.

Ada ilustrasi menarik, seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat, sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.

Supaya tidak penasaran, pria iτu bertanya, “Mengapa anda berjalan membawa lampu?”

Orang buta itu menjawab, “Sebagai penerangan”.

Dengan heran pria itu bertanya lagi,
“Tetapi bukankah anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?”

Orang buta itu tersenyum sambil menjawab,
“Meski saya tidak bisa melihat,
orang lain melihatnya.
Selain membuat jalanan menjadi terang,
hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya”.

Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.

Kita diingatkan untuk tidak jemu2 berbuat baik. Ini sebuah Rahasia Kehidupan untuk hidup yang diberkati, berkelimpahan dan
hidup bahagia.

Meski demikian,
rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang-orang yang egois, kikir, pelit dan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang untung bagi diri sendiri.

Apa yang kita lakukan untuk orang lain,
Suatu saat pasti akan kembali kepada Diri kita.

Semakin banyak
kita bisa memberikan
apa yang kita miliki,
semakin banyak
pula kita menebar
benih cinta kasih.

Andaikata dari situ kita memperoleh keberkahanNYA,
itu karena Kasih & KaruniaNya.
Karena Berkah Allah SWT selalu berawal dari pemberian. []

Sabtu, 14 Desember 2013

Ketika Bertambah Usia

Manusia terbaik adalah yang mengisi waktu-waktunya dengan amalan yang mengantarkan kepada kebaikan dunia dan akhiratnya.

Nabi saw bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ“

Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Bakrah z, lihat Shahih Al-Jami’ no. 3297)

Orang yang banyak kebaikannya, setiap kali dipanjangkan umurnya maka akan banyak pahalanya dan dilipatgandakanderajatnya. Maka bertambahnya umur akan bertambah pula pahala dan amalannya.

"Tidak ada hebatnya menjadi tua jika itu berarti bertambah bawel, bertambah rewel, bertambah sensitif..
Karena seharusnya become older become wiser

Mukmin itu, ketika bertambah usianya..maka bertambah kebaikannya..

Kamis, 05 Desember 2013

Kisah Abu Hurairah dan Ibunya


Suatu kali Abu Hurairah dipanggil oleh ibunya.

Lalu ia menjawab: Iya bu...

Setelah itu ia merasa kalau suaranya lebih tinggi sedikit dari suara ibunya.

Karena itu ia langsung mengambil posisi untuk beristighfar.

Selanjutnya ia pergi kepasar untuk membeli dua orang budak. Lalu keduanya dimerdekakan, berharap pahala dari Allah sebagai tanda taubat dari maksiat meninggikan suara kepada ibunya.

Coba bandingkan diri kita dengan beliau yang mulia ini!!

Ya Allah, jadikanlah kami anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya selagi hidup dan setelah mereka tiada.

Kamis, 28 November 2013

Tetaplah Bertahan dan Bersiap Siagalah...

Sudah selayakya kita siap mengusung dakwah
ini saat ringan atau berat, sudah selayaknya kita
belajar dari para pendahulu yang siap kapan
saja ketika panggilan dakwah memanggil.

Allah tidak pernah janjikan hari-hari kita berlalu
tanpa sakit, berhias tawa tanpa kesedihan,
berselimut senang tanpa kesulitan, atau selalu
siang tanpa malam.

Tapi jika kita mau,
Allah janjikan kita kekuatan untuk melaluikehidupan
kita hari ini. Nasihati jiwa, pahamkan ia, agar ia
tetap di jalan Allah...

tetaplah bergerak saat manusia lain istirahat,
tetaplah bekerja saat manusia lain diam,
karena orang yang melewati satu hari
dalam hidupnya tanpa ada satu kewajiban yang
ia tunaikan, kemuliaan yang ia wariskan,
kebaikan yang ia tanamkan, atau ilmu yang ia
dapatkan, maka sungguh ia telah menganiaya
diri.

Sungguh kita masih melalui jalan
melelahkan, tapi yakinlah kenikmatan yang akan
kita raih kelak akan lebih banyak dibanding
orang-orang yang lalai dan malas...

Ajari aku ya Rabb

Yaa Rabbi…
Ajari aku tersenyum meski berat pundak
memikul beban.
Ajari akau berlapang dada
meski banyak hal yang menyesakkan jiwa.
Ajari aku rendah hati karena engkaulah Yang Maha
Tinggi.
Bantu aku bersabar ya Rabb..
Sungguh...
pahitnya perjuangan
ini tak sebanding dengan
manisnya surgaMu.

Rabu, 27 November 2013

Agar Allah menutup aib kita

Saya pernah bertemu dengan beberapa orang yang tidak mempunyai aib secara kasat mata, namun suka membicarakan aib orang lain, maka Allah Ta’ala menurunkan aib kepada mereka. 

Saya juga pernah bertemu dengan beberapa orang yang mempunyai aib secara kasat mata, namun tidak suka membicarakan aib orang lain, maka Allah Ta’ala menutup aib mereka dari pandangan manusia.

-Hasan Al-Basri, ulama dari kalangan Tabi’in-

Selasa, 26 November 2013

Apa sih SOMBONG itu

seringkali kita mendengar dan mengatakan kata SOMBONG..
bahkan tidak jarang kita menyematkan predikat sombong kpd seseorang.

agar kita 'ga salah' dalam memahaminya, sebenarnya apa sih yg dimaksud dg sombong itu ?

Apa perbedaannya antara percaya diri dan sombong?

Apakah orang sombong itu menunjukan kepercayaan diri yang tinggi atau justru lemah?
Apakah orang yang memiliki cita-cita melebihi cita-cita kita bisa disebut sombong?

Pertanyaan ini perlu dijawab dengan tuntas agar kita terhindar dari sikap sombong...

mari kita perhatikan ayat quran dan hadits berikut ini :

Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri“. (QS.An Naml:30-31)

Dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri, sehingga tidak ada seorang pun menganiaya orang lain dan tidak ada yang bersikap sombong terhadap orang lain.” (HR.Riwayat Muslim.)

Dari ayat dan hadits di atas, ada satu kata yang mengikuti kata sombong, yaitu terhadap…...

Artinya kata sombong bersifat komparatif, yaitu membandingkan dengan orang (makhluq) lainnya.

Artinya kesombongan bermakna dalam hal merasa lebih tinggi, lebih baik, lebih benar atau lebih lainnya dengan orang atau makhluq lainnya.

Dia merasa lebih hebat daripada orang lain. Bahkan banyak yang merasa lebih hebat dibanding Nabi, sehingga tidak mendengar apa yang dikatakan oleh para Nabi.

cukuplah petuah Rasulullah saw berikut ini sebagai tadzkiroh buat kita :

"tidak akan masuk surga, org yg didalam hatinya ada rasa KIBR meski sebesar dzarrah..
rasul ditanya : apa kibr itu ya Rasulullah ?
jawab Rasul : Kibr adalah menolak kebenaran dan merendahkan/meremehkan org lain..

betapa sering kita terjerumus kedalam penyakit kibr ini...
kita sering menolak kebenaran, hanya gara2 yg menyampaikan kebenaran itu dari org yg kita benci,, atau dari org yg 'tidak selevel' dg kita.
kita juga sering merendahkan atau meremehkan org lain..

padahal kita paham, bahwa yg mulia di sisi Allah adalah yg paling bertaqwa.. bukan yg paling cakep/ganteng/cantik, paling pintar, paling kaya, dll

Wallahu a'lam...

Selasa, 19 November 2013

Keep Move On, keep Syukur...

Tulisan ini masih seputar move on nya Sekolah Alam Indonesia.  Entahlah, momentum move on tsb ternyata melahirkan ide-ide yang akan terasa sayang jika tidak 'diabadikan'.

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengulas sedikit tentang syukur. Jujur saja, saya sempet speechless ketika menghadiri puncak acara move on Sabtu kemarin. Ada rasa yg terus membuncah ketika melihat elemen komunitas yg hadir. Semangat yg luar biasa. Hanya rasa cinta yg besarlah yg bisa menggerakkan mereka menghadiri acara tsb. Bahkan, cuaca pun ga bisa menahan dan menghalangi mereka move on dari rumah masing2 ke SAI. Mereka siap mengikuti acara, bagaimanapun kondisi cuacanya. Payung, raincoat, alas duduk, sudah disiapkan. Sungguh bangga sekaligus ada rasa haru melihat suasana saat itu.

jelang gelaran acara move on tsb, panitia memang berpesan bhw acara akan tetap berlangsung bagaimanapun kondisi cuaca yg ada. Dan himbauan tsb direspon dengan baik oleh segenap komunitas SAI.

Hanya ada satu kata yg bisa saya ungkapkan tentang hal ini : TOTALITAS.

Semua yg hadir di acara tsb sdh membuktikan totalitas cintanya. Dan itu melahirkan kekuatan yg luar biasa. Kekuatan cinta jualah yg menggerakkan mereka berkumpul memenuhi lapangan selepas sholat maghrib berjamaah. Masing2 mengambil posisi, dan mengikuti rangkaian acara dengan penuh khidmat.

Hikmah yg bisa dipetik adalah, bahwa ketika kita sudah menyiapkan segala sesuatunya secara total, maka selanjutnya adalah menyerahkan kepada Yang Maha Kuasa. Dan biarkan DIA menetapkan takdirNYA utk kita, karena DIA selalu memberikan yang terbaik.

Kondisi cuaca hujan yang sempat kita khawatirkan, justru harus melahirkan istighfar dan rasa syukur kita yg teramat dalam, karena Allah telah memerintahkan langit utk menahan air hujannya....

Ketika kita ---segenap anggota komunitas SAI-- menyiapkan kondisi terburuk dalam menggelar acara tsb, ternyata ALLAH justru memberikan kondisi yg terbaik buat kita.

So.... keep move on, keep syukur....

Wallahu a'lam...

Cinere,  18 nop 2013.

Minggu, 17 November 2013

Move ON_lah...kalian adalah PEMENANG




Alhamdulillah…. Syukur yang tiada pernah habis dan bosan kita panjatkan. Khususnya ketika semalem (sabtu 16 Nopember 2013), puncak acara move on Sekolah Alam Indonesia (SAI), bisa berjalan dengan hikmat dan lancar. Kondisi cuaca pun mendukung. Hujan yang biasanya turun di waktu siang-sore-malam hari pun, semalam tidak turun diatas langit kampus Ciganjur Sekolah Alam Indonesia. Sepertinya Allah tengah memberikan kesempatan kepada seluruh elemen komunitas SAI untuk menikmati masa-masa terakhirnya di kampus Ciganjur.
Ya Allah…. Ajari kami untuk selalu bisa menyukuri segala nikmat yang Engkau berikan… 



Move On… demikian tema besar acara hijrahnya Sekolah Alam Indonesia ke kampus yang baru.
Meski ada berjuta kenangan yang telah terukir di kampus Ciganjur, namun itu tak bisa menghalangi semangat kita untuk tetap move on, hijrah ke Cipedak. Karena kita tau, bahwa hijrah ini adalah keniscayaan yang mesti kita hadapi.  


Kita boleh saja merasa berat hati dan ga suka dengan kenyataan ini.. bisa jadi apa yang kita suka belum tentu apa yang Allah suka, apa yang kita mau belum tentu apa yang Allah mau…  tapi boleh jadi bahwa ini adalah takdir-NYA yg terbaik buat kita.  Adanya keyakinan yg kuat, bahwa Allah sedang menyiapkan rencana terbaiknya. Selalu ada hikmah dibalik peristiwa.

Entah suatu kebetulan atau bukan, jika kepindahan SAI dari kampus Ciganjur ke Cipedak bertepatan dengan momentum peristiwa hijrah nabi saw. Disadari atau tidak, ada beberapa kesamaan dalam nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrahnya nabi dengan move on nya SAI.


Sesungguhnya hijrahnya Rasulullah Saw dan para sahabatnya ke Yatsrib ---yg kemudian berganti nama menjadi Madinah--- telah membawa perubahan besar bahkan menghentakkan perhatian dunia. Pun demikian dengan hijrahnya SAI ke Cipedak, in_sya Allah.

Ada beberapa pelajaran dari hijrah nabi. Tentang ukhuwah, amal jama’I atau kerja sama,  ta’awun (saling menolong), kesetaraan, dll. Hal yang sama juga kita dapati dalam semangat move on nya SAI.
Diantara pelajaran dari hijrahnya Nabi adalah, kuatnya nilai-nilai ukhuwah dan  semangat saling tolong menolong. Hal ini juga terjadi dan dialami oleh segenap komunitas Sekolah Alam Indonesia.

Masih lekat dalam ingatan kita, disaat kita sibuk menyiapkan rangkaian kegiatan move on, pada saat yang sama ada anggota komunitas yang sedang diberikan ujian musibah oleh Allah. Ada yang sakit, bahkan ada yang berpulang ke rahmatullah. Dalam kondisi demikian, komunitas ini membuktikan bahwa mereka memiliki cinta dan kepedulian yang besar terhadap sesamanya, meski mereka sendiri sedang mengalami kesulitan terkait dengan pengadaan lahan kampus baru. 


Semangat ini sangat mirip dengan semangat para sahabat nabi dari kaum Anshor yg lebih mengutamakan kaum Muhajirin ketimbang diri mereka sendiri, sebagaimana yg Allah abadikan dalam firman-NYA : “…Dan mereka (lebih) mengutamakan (kebutuhan orang2 muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka membutuhkan (apa yg mereka berikan itu)…. “ (Q.S Al Hasyr ayat 9)

Ketika kita memberikan perhatian dan bantuan kepada saudara kita yg sedang (sangat) membutuhkan, disaat kita sendiri sedang mengalami kesulitan, itu artinya kita telah bersikap dan bertindak cerdas, memilih jalan terbaik yang telah Allah sediakan. 
Mari kita baca dan renungkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ،.....
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga….
(Riwayat Muslim)

Hadits tersebut mengabarkan sekaligus mengajarkan kepada kita, tentang CARA memperoleh pertolongan Allah, yaitu dengan PEDULI kepada orang lain. Dan janji Allah tsb sudah kita dapatkan buktinya.
Ada sebuah perusahaan yg nyumbang semen 300 zak semen utk membantu pembangunan kampus Cipedak ; ada juga yang nyumbang saung octopussy senilai 400 juta…. Allahu Akbar. Sungguh Janji ALLAH selalu benar.

Selain itu, ada satu bagian dari hadits tsb yang akan terus memotivasi kita.
Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke surga….


Setiap kita pastinya ingin masuk surga. Dan betapa bahagianya ketika Allah membantu kita dengan memberikan kemudahan jalan ke surga.
Kalo orang yg menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu saja Allah mudahkan jalan ke surga, bagaimana kiranya dengan orang yang menyiapkan dan menyediakan sarana (jalan) utk menuntut ilmu tersebut ? pastinya itu akan menjadi investasi amal yang luar biasa.
Ya Rabb…. Ajarilah dan bantulah kami utk bisa terus berbagi dan berkontribusi dalam amal-amal kebaikan yang bisa memudahkan kami ke surga-MU….


Momentum hijrahnya Rasulullah saw dari Mekkah ke Madinah merupakan cikal bakal dan tonggak kejayaan Islam di semesta ini. Dan, move on nya SAI dari kampus Ciganjur ke kampus Cipedak pun akan menjadi momentum tonggak pembangunan peradaban yang mulia, in_sya Allah.

Kalo Rasulullah menjadikan Yatsrib sebagai Madinah al Munawwaroh, yaitu kota yg bercahaya atau yg menyinari, maka, di kampus baru nanti, dengan kesungguhan dan semangat kebersamaan seluruh komunitas, Sekolah Alam Indonesia juga akan menjadi sekolah yang bercahaya dan menyinari dunia pendidikan kita, memancarkan cahaya peradaban mulia, In_Sya Allah.

Kita mesti yakin bahwa mimpi besar kita membangun peradaban mulia bersama Sekolah Alam Indonesia akan terus terwujud. Semangat move on yang kita miliki saat ini, adalah semangat utk maju dan menjadi lebih baik, semangat menjadi pemenang dan menjadi generasi yang sukses di dunia ini dan kelak disana.

Fasiiruu ‘alaa barokatillah…. Fainnakum faaizuun…. Demikian pesan nabi.
yang kalo diterjemahkan sesuai tema kita, maka artinya adalah :
Move On_lah (kalian) bersama barokah Allah, sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang menang.

Wallahu A’lam.
Cinere, 17 Nop 2013/13 Muharram 1435

Senin, 11 November 2013

Tentang Puasa Asyuro 10 Muharram

Insya Allah sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 10 Muharram 1435 H.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pada tanggal 10 Muharram tsb umat Islam disunnahkan mengamalkan puasa..
Pada kesempatan ini, mari sejenak kita ketahui tentang puasa asyuro ini....

Dasar Hukumnya: 
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله 
المحرم وأفضلالصلاة بعد الفريبضة 
صلاة الليل

"Puasa yg paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulannya Allah, Muharram dan Shalat yg paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam". (HR. Muslim 1163,Abu Dawud 2429,Tirmidzi 438,dll). 

Puasa Muharram adalah puasa yg Nabi wajibkan ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, maka puasa Muharram dirubah menjadi sunnat dengan sabda beliau:

من شاء صامه ومن شاء تركه 

"Yang ingin puasa hari itu silahkan dan yang tidak ingin berpuasa silahkan".
(HR. Muslim 1125).

Dari Ibnu Abbas: 

ما رابت النبى صلى الله عليه وسلم 
يتحرى صيام يوم فضله على غيره 
إلا هذا اليوم عاشوراء

"Saya tidak melihat Nabi memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura' dan bulan ini yakni Ramadhan".
(HR. Bukhari 2006,Muslim 1132, Ahmad 1/222,dll). 

Keutamaan Puasa ini.

Dari Qatadah Nabi bersabda:

احتسب على الله ان يكفر السنة التي 
قبله

"Aku berharap kepada Allah agar Dia menjadikannya penghapus dosa setahun sebelumnya". (HR. Muslim 1162).

Waktu Puasa Asyura.
Dari Ibnu Abbas 

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم 
بصوم عاشوراء يوم العاشر 

"Rasulullah memerintahkan puasa Asyura pada tanggal 10 (sepuluh)".
(HR.Tirmidzi 755, dia berkata: hadits ini hasan Shahih). 

Disunnahkan juga untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu'a) untuk menyelisihi orang-orang Yahudi dan larangan untuk ber-tasyabbuh (menyerupai) mereka.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, dia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

“Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- mendatangi kota Madinah, lalu didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa di hari ‘Asyura. Maka beliau pun bertanya kepada mereka, “Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?” mereka menjawab, “Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada kalian.” kemudian beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum Muslimin puasa di hari itu. (HR. Al-Bukhari no. 3145, 3649, 4368 dan Muslim no. 1130)

Dari Ibnu Abbas -radhiallahu anhuma-, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لءن بقيت إلى قابل لأصومن من التاسع 

"Jika aku masih hidup hingga tahun depan,sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 (sembilan)".

Pada lafazh yg lain:
فإذا كان عام القبل إن شاءالله صمنا 
اليوم التاسع
"Pada tahun depan Insya Allah, kita berpuasa juga pada tgl 9 (sembilan)".
(HR. Muslim 1134).

# Tgl 9-10 Muharram 1435 H bertepatan dengan tanggal 13-14 Nopember 2013.
Yuk kita niatkan dari sekarang utk mengamalkannya...
Semoga Allah berikan kemudahan dan kekuatan....

Sabtu, 09 November 2013

Belajar Tawakkal dari Burung

Ketika senja mulai menyapa...
Saat itulah burung-burung kembali ke kediamannya. Bertemu dengan anak, selepas menjemput sejumput rizki Allah yang diperoleh, dengan halal.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rizki kepada seekor burung.

Mereka pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang...”
(HR at-Tirmidzi: 2344, HR. Ahmad 1/243; Ash-Shahihah: 310 al-Albani)

Perhatikan syarat tawakal dengan sebenar-benarnya...

Pasti akan menjauhkan barang haram dari sisi keluarga kita.

Itulah barakah yang tak berhingga nilainya.

Jumat, 08 November 2013

Jangan sampe menjadi Amal yg Cacat

Alkisah, suatu hari Atha As-Salami, seorang Tabi`in bermaksud menjual kain yang telah ditenunnya selama berbulan-bulan.
Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang calon pembeli kain, sang pembeli kain mengatakan, 

“Ya, Atha sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya sehingga saya tidak dapat membelinya.” 
Begitu mendengar bahwa kain yang telah ditenunnya ada cacat, Atha termenung lalu menangis. Melihat Atha menangis, sang pembeli kain berkata, 

“Atha sahabatku, aku mengatakan dengan sebenarnya bahwa memang kainmu ada cacatnya sehingga aku tidak dapat membelinya, kalaulah karena sebab itu engkau menangis, maka biarkanlah aku tetap membeli kainmu dan membayarnya dengan harga yang pas.” 

Tawaran itu dijawabnya, “Wahai sahabatku, engkau menyangka aku menangis disebabkan karena kainku ada cacatnya? Ketahuilah sesungguhnya yang menyebabkan aku menangis bukan karena kain itu. Aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa kain yang telah kubuat selama berbulan-bulan ini tidak ada cacatnya, tetapi di mata engkau sebagai ahlinya ternyata ada cacatnya.“

Begitulah aku menangis kepada Allah dikarenakan aku menyangka bahwa ibadah yang telah aku lakukan selama bertahun-tahun ini tidak ada cacatnya, tetapi mungkin di mata Allah sebagai ahli-nya ada cacatnya, itulah yang menyebabkan aku menangis.”

Semoga bisa mjd pelajaran buat kita semua....

Rabu, 06 November 2013

Tugas Kita hanya TAAT dan berbaik sangka

Apapun Ujian yang Kita hadapi Saat ini, Berbaik Sangkalah Selalu Pada Allah swt . . .

Nabi NUH belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal & ditertawai kaumnya.

Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya.

Nabi MUSA belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Nabi MUHAMMAD SAW pun belum Tahu kalau Madinah adalah Kota Tersebarnya Ajaran yang dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah.

Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada perintah Allah dan tanpa berhenti Berharap yang Terbaik.

Ternyata dibalik keTIDAKTAHUan kita, Allah telah menyiapkan SURPRISE saat kita menunaikan perintahNYA.

Pertolongan Allah datang di detik2 Terakhir dari Usaha Hamba-Nya.

Kalaupun Hasil Yang kita Usahakan masih Jauh dari Harapan , tk Usah kita berkecil hati.

Tetap HUZNUDZON apapun yg terjadi..
Berbaik sangkalah selalu kepada ALLAH....

Tetaplah Taat atas segala perintahNYA....
Sesungguhnya semua perintahNYA adalah utk kebaikan hamba2NYA

Jumat, 25 Oktober 2013

STOP Sekarang JUGA !!!

Dalam sebuah obrolan...

"iya tuh....suamiku juga kalo tidur bisa menghasilkan suara yg dolby stereo...
sampe2 aku mesti pindah tempat tidur kalo mau tidur nyenyak...."

"istriku ga bisa liat buku resep masakan.... tiap ada yg baru selalu dibeli...padahal itu buku numpuk aja di lemari.... kagak pernah dicoba..."

"iya tuh.... cuek banget...padahal aku ini kan istrinya...mosok gandengan aja ga mau...apa dia malu ya memiliki istri macam aku ini...."

"masku memang emosional....gampang marah...."

"boro-boro ngobrol.... wong kalo dah sampe rumah ia asik dg gajetnya.... lupa bahwa ada anak2 dan istri yg juga butuh perhatian..."

"giliran cerita sama temennya...lancar banget kata2nya keluar....tapi giliran aku minta cerita, dia selalu bilang ga ada yg bisa dieritain..."

de_el_el

---

seringkali kita mendengar obrolan2 seperti diatas...
bahkan mungkin kita malah menjadi pelakunya...
kita anggap hal itu biasa...
sudah lazim di kehidupan masy kita, menceritakan hal2 seperti itu...
tak jarang malah ditambahin ketawa-ketiwi ketika menceritakan pasangan kita....

Kadang-kadang, menceritakan kelemahan pasangan ini terjadi secara tidak sadar. Karena bermula dari mengobrol dengan teman kerja, atau mengobrol dan curhat dengan teman, termasuk via socmed yg lagi marak (wasap, BBM, dll)....akhirnya berujung membuka rahasia pasangan secara vulgar dan detail.

Ketika curhat, semua kelemahan dan kesalahan pasangan diungkapkan secara gamblang dan vulgar.
Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelemahan. Tidak ada manusia yang sempurna, tanpa kekurangan dan kesalahan. Dalam setiap konflik suami dan isteri, selalu ada saham masalah dari kedua belah pihak. Besar kecilnya saham bisa berbeda, namun saham selalu berasal dari kedua belah pihak.

Justru karena menyadari bahwa suami dan isteri memiliki kekurangan dan kesalahan itulah, sudah selayaknya suami tidak boleh menceritakan kelemahan isterinya kepada orang lain, sebagaimana isteri tidak boleh menceritakan kelemahan suaminya kepada orang lain. Perbuatan itu, satu sisi masuk kategori menggunjing yang tercela, sisi lain akan menyebabkan tersebarnya aib atau kelemahan pasangan kepada orang-orang yang tidak berhak mendengar, dan tidak punya kompetensi untuk menyelesaikan masalah.
Rahasia pasangan harus selalu dijaga dengan baik, jangan sampai dijadikan komoditas untuk diumbar dan dibuka kepada orang lain. Perbuatan menceritakan kelemahan dan kekurangan pasangan itu tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan bisa menimbulkan permasalahan baru yang lebih kompleks. Apalagi ketika menggunjing pasangan ini menjadi semacam kesenangan atau kegemaran yang dilakukan di sembarang tempat. Dijadikan bahan candaan.... Ini akan membuat semakin rumitnya persoalan.
parahnya lagi....terkadang sampe urusan kasur pun diceritain ke forum....

".... diantara kebiasaan buruknya, kalau habis main di ranjang, dia langsung ngorok tidur. Aku kan maunya diajak ngobrol dulu..." 

apa sih pentingnya menceritakan hal2 tersebut ?
gara2 hobby curhat gituan, yg terjadi adalah kelemahan dan kekurangan pasangan akhirnya tersebar kemana-mana.
sang istri yang harusnya menjaga nama baik suami, menjaga wibawa suami, namun ternyata justru menceritakan semua aib suaminya kepada orang banyak, tanpa sadar hingga banyak orang tahu persoalan keluarga mereka.
demikian juga sebaliknya....
Jika masih ada yang seneng menceritakan kelemahan dan kekurangan pasangan, mari segera berhenti...
STOP...Sekarang JUGA !!!

Segera lakukan Introspeksi diri, istighfar dan taubat, dan yang lebih penting, jangan ulangi lagi.
Selesaikan semua masalah secara privat, antara suami dan isteri sendiri. Jika tidak mampu, mintalah bantuan kepada pihak yang dipercaya, misalnya konselor, ustadz, dll
Jangan umbar aib pasangan kepada orang lain....

sekian....






Rabu, 23 Oktober 2013

Jangan merasa lemah dan menyerah

" Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
(Ali 'Imraan : 139)..

Sungguh malu, saat kita menghadapi kesulitan, kita bersedih dan langsung bersikap lemah. Kita hanya diam, menyerah, dan berbicara mengeluarkan berbagai alasan-alasan mengapa kita menyerah. Kita menyalahkan orang lain, lingkungan, atau kondisi di sekitar kita. 
Alasan-alasan ini hanyalah bukti kelemahan kita, bukti bahwa kita tidak kuat menghadapi berbagai masalah yang muncul..

Padahal Allah melarang kita bersikap lemah dan bersedih. Kita harus tetap tegar sekokoh batu karang dan tidak bersedih atas segala kesulitan dan beban yang menghimpit. Hapuslah air mata, bangunlah dari tidurmu, bangkitlah, karena kita sesungguhnya kuat untuk menghadapi berbagai cobaan yang menerpa kita..

Semua kesulitan itu ujian dari Allah. Selanjutnya, apakah kita mau bersabar atau menyerah?
Jika kita bersabar dan ikhlas, Insya'Allah semuanya tidak akan sia-sia.
Sebaliknya jika kita menyerah atau berputus asa, kita akan berdosa..

" Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, didzalimin lalu memaafkan dan mendzalimi lalu istighfar maka bagi mereka keselamat dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah."
(HR. Al-Baihaqi)..

Ya Allah..
Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar, tabah dan tawakkal dalam menghadapi masalah,jangan mudah menyerah, bersedih dan putus asa ketika kita menghadapi masalah..!!

ISTIQAMAH




إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا 
وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُون

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
” (QS. Fusshilat: 30)



Terkait ayat tersebut, Imam Nawawi menjelaskan bahwa makna bunyi ayat “Inna al-ladziina qaaluu rabbunal-Lah tsummas-Taqaamuu, Tatanazzalu `alaihimul-Malaaikah,” adalah Allah akan menurunkan para malaikat-Nya guna membawa pesan/kabar gembira kepada orang-orang yang istiqamah.

Apa pesan tersebut? Kata Imam Nawawi, pesan itu adalah kelanjutan dari ayat di atas. Yaitu firman Allah Subhanahu Wata’ala, “La Takhaafuu wa Laa Tahzanuu Wa Absyiruu bil-Jannatil-Lati kuntum Tuu`aduun,” (Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu).


Dalam tafsir, lanjut Imam Nawawi, ketika orang-orang yang istiqamah itu diberi kabar gembira dengan melenggang ke surga, mereka bertanya, “Lalu, bagaimana dengan keadaan anak-anak kami? Apa yang akan mereka makan sepeninggal kami?”

Allah menjawab pertanyaan mereka dengan berfirman,

نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat.” (QS. Fusshilat : 31)
Buah Istiqomah

Lewat penjelasan di atas, kita bisa mengambil pesan penting mengenai buah dari sikap istiqamah;

Pertama, orang yang istiqamah akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah, ditandai dengan turunnya malaikat untuk membawa kabar gembira.


Kedua, orang-orang yang istiqamah akan mendapat garansi kehidupan yang nyaman dan damai, jauh dari duka lara, dan tegar dalam mengarungi bahtera kehidupan dunia yang hanya sementara ini.


Ketiga, orang yang istiqamah akan mendapatkan kesempatan mulus masuk ke dalam surga Allah.


Keempat, manfaat lainnya dari orang yang beristiqamah ialah jaminan kebahagiaan yang tidak saja berlaku kepada pelaku istiqamah bahkan keturunanya mendapatkan hal yang serupa berkat keistiqamahan orangtuanya.


Kesimpulannya, istiqamah tidak saja berlaku pada tataran ubudiyah semata. Istiqamah berlaku dalam konteks akidah, syariah, akhlak, ilmu, dan perjuangan di jalan Allah.


Oleh karena itu, kita harus bersikap istiqamah dalam iman dan keyakinan, istiqamah dalam syariah dengan selalu mendukung tegak hidupnya syariat di tengah-tengah umat dengan diawali dari keluarga kita sendiri, istiqamah dalam akhlak dengan menjadikan akhlak sebagai salah satu ujung tombak menyampaikan dakwah, istiqamah di ranah ilmu dengan mengkaji ilmu Allah yang terbentang luas, dan istiqamah dalam membela tiap inci ajaran Allah, bangga dengan agama Islam, serta benci kepada setiap kekufuran.


Cara istiqamah seperti di atas adalah dengan membangun kesadaran dari tiap pribadi yang didahului niat dan kemauan kuat untuk istiqamah. Setelahnya, diadakan pembinaan secara intensif, dan saling mendukung di antara sesama umat Islam.


Hendaknya kita tidak lupa pula untuk selalu berdoa kepada Allah agar berkenan memberikan sikap istiqamah dengan doa yang dipanjatkan oleh Imam Hasan Al-Bashri, dimana jika beliau selesai membaca surat Fusshilat ayat 30 tersebut, beliau berdoa, “Allaahumma Anta Rabbunaa, FarzuqnaaL-Istiqaamah" (Ya Allah, Engkau adalah Tuhan kami maka anugerahilah kami sikap (istiqamah).