Senin, 29 Februari 2016

Keutamaan Bersyukur

KEUTAMAAN BERSYUKUR KEPADA ALLAH… 😉

Bismillah. Bersyukur kepada Allah atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya merupakan kewajiban setiap hamba. Orang yang pandai bersyukur kepada Allah akan mendapatkan banyak keutamaan dan manfaat di dunia dan akhirat, diantaranya:

📣 1. Mendapatkan tambahan nikmat dari Allah.

Allah ta’ala berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu”. (QS. Ibrahim: 7)

📣 2. Selamat dari siksaan Allah.

Allah ta’ala berfirman:

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

“Tidaklah Allah akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa’: 147).

Yang dimaksud Allah mensyukuri hamba-hamba-Nya ialah Allah memberi pahala terhadap amal-amal hamba-hamba-Nya, mema’afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya.

📣 3. Mendapatkan pahala yang besar.

Allah ta’ala berfirman:

وَسَيَجْزِ اللهُ الشَاكِرِيْنَ

“Dan Allah akan memberi ganjaran pahala bagi orang-orang yang bersyukur ”. (QS. Ali ‘Imran : 144)

Demikian keutamaan bersyukur kepada Allah atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan Semoga kita semua menjadi hamba ALLAH yang selalu bersyukur kepada-Nya. Aamiin.

Oleh Ustadz Muhammad Wasitho, MA,

Ksatria Al Quds

ظل نجم الدين أيوب -أمير تكريت-لم يتزوج لفترة طويلة،فسأله أخوه -أسد الدين شيراكوه-قائلًا :ياأخي لما لاتتزوج ؟

Najmuddin Ayyub -penguasa Tikrit- belum menikah dalam waktu yg lama, maka bertanyalah saudaranya -Asaduddin Syerkuh- : “saudaraku kenapa kamu belum menikah?”

فقال له نجم الدين :
لا أجد من تصلح لي

Najmuddin menjawab:
“Aku belum mendapatkan yang cocok”

 
فقال له أسد الدين: ألا أخطب لك؟
Asaduddin berkata: “maukah aku lamarkan seseorang untukmu?”

قال من؟
قال:ابنة ملك شاه -بنت السلطان محمدبن ملك شاه-السلطان السلجوقي،أو ابنة نظام الملك -كان وزيرا من الوزراء العظام-الوزير العباسي-.

Dia berkata: “siapa?”
Ia menjawab: “puteri Malik Syah -anak Sultan Muhammad bin Malik Syah- Raja bani Saljuk, atau puteri Nidzamul Malik -dulu menteri dari para menteri agung zaman Abbasiyah

فيقول له -نجم الدين-قائلًا إنهم لايصلحون لي،فيتعجب منه أسد الدين شيراكوه
فيقول له:ومن يصلح لك؟

Maka Najmuddin berkata: “mereka tidak cocok untukku”, maka heranlah Asaduddin Syerkuh, ia berkata: “lantas siapa yang cocok bagimu?”
فيرد عليه-نجم الدين-قائلًا:إنما أريد زوجة صالحة تأخذ بيدي إلي الجنة وأنجب منها ولدا تحسن تربيته حتي يشب ويكون فارسًا ويعيد للمسلمين بيت المقدس
Najmuddin menjawab: “aku menginginkan istri yang shalihah yg bisa menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yg dia tarbiyah dengan baik hingga jadi pemuda dan ksatria serta mampu mengembalikan baitul maqdis ke tangan kaum muslimin”
في ذلك الوقت كان بيت المقدس محتلًا من قبل الصليبين ،وكان -نجم الدين -وقتها في العراق في تكريت بينه وبين بيت المقدس مسافات شاسعة
Waktu itu baitul maqdis dijajah oleh pasukan salib, dan Najmuddin masa itu tinggal di Tikrit Irak yang berjarak jauh

ولكن قلبه وعقله كانا معلقين في بيت المقدس

Tetapi hati dan pikirannya senantiasa terpaut dengan baitul maqdis

وكان هذا هو حلمه أن يتزوج زوجة صالحة ينجب منها فارسًا يعيد للمسلمين بيت المقدس.

Impiannya adalah menikahi istri yg shalihah dan melahirkan ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis ke pangkuan kaum muslimin

أسد الدين لم يعجبه كلام أخيه فقال له:ومن أين لك بهذه؟

Asaduddin tidak terlalu heran dengan ungkapan saudaranya, ia berkata: dimana kamu bisa mendapatkan yg seperti ini?”

فرد عليه -نجم الدين-:من أخلص لله النية رزقه الله المعين

Najmuddin menjawab: “barangsiapa ikhlas niat karena Allah, akan Allah karuniakan pertolongan”

وفي يوم كان -نجم الدين-يجلس إلي شيخ من الشيوخ في مسجد في تكريت يتحدث معه

Suatu hari Najmuddin duduk bersama seorang Syaikh di masjid Tikrit dan berbincang2

فجاءت فتاه تنادي علي الشيخ من وراء الستار،فاستأذن الشيخ من -نجم الدين-ليكلم الفتاة
فيسمع -نجم الدين-الشيخ وهو يقول لها:

Datanglah seorang gadis memanggil Syaikh dari balik tirai, maka Syaikh tersebut minta izin Najmuddin untuk bicara dengan si gadis
Najmuddin mendengar Syaikh berkata padanya:

لماذا رددت الفتى الذي أرسلته إلي بيتكم ليخطبك؟

“Kenapa kau tolak utusan yg datang ke rumahmu untuk meminangmu?”

فقالت له الفتاة:أيها الشيخ ونعم الفتى هو من الجمال والمكانة،ولكنه لايصلح لي.

Gadis itu menjawab: “wahai Syaikh ia adalah sebaik2 pemuda yg punya ketampanan dan kedudukan, tetapi ia tidak cocok untukku”

فقال لها الشيخ:وماذا تريدين؟
فقالت له :سيدي الشيخ أريد فتىً يأخذ بيدي إلي الجنه وأنجب منه ولدًا يصبح فارسًا يعيد للمسلمين بيت المقدس

Syaikh berkata: “apa yg kau inginkan?”
Gadis menjawab: “aku ingin seorang pemuda yg menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yg menjadi ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis kepada kaum muslimin

الله أكبر نفس الكلمات التي قالها -نجم الدين لأخيه
هي نفس الكلمات التي تقولها -الفتاة-للشيخ.

Allahu Akbar kata2 yg sama yg diucapkan Najmuddin kepada saudaranya, persis kata2 yg diucapkan gadis itu kepada Syaikh

-نجم الدين -رفض بنت السلطان وبنت نظام الملك بما لها من المكانة والجمال،وكذلك-الفتاة- رفضت الفتي الذي له من المكانة والجمال ماله

Najmuddin menolak putri Sultan dan Menteri yg punya kecantikan dan kedudukan, dan begitu juga gadis itu menolak pemuda yg punya kedudukan dan ketampanan

كل هذا من أجل ماذا؟ لأن كلاهما يريد من يأخذ بأيديهما إلي الجنة ومن ينجبان منه فارسًا يعيد للمسلمين بيت المقدس

Apa maksud ini semua? Karena keduanya menginginkan tangan yg bisa menggandeng ke surga dan melahirkan darinya ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis kepada kaum muslimin

فقام -نجم الدين-ونادي علي الشيخ
أيها الشيخ :أريد أن أتزوج من هذه الفتاة

Najmuddin berdiri dan memanggil sang Syaikh : “aku ingin menikah dengan gadis ini”
فقال له الشيخ :إنها من فقراء الحي

Syaikh menjawab: “dia gadis kampung yg miskin”

فقال -نجم الدين-: هذه من أريدها أريد زوجة صالحة تأخذ بيدي إلي الجنة وأنجب منه ولدًا يصبح فارسًا حتي يعيد للمسلمين بيت المقدس

Najmuddin berkata: “ini yg aku inginkan, aku ingin istri shalihah yg menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yg dia didik jadi ksatria yg akan mengembalikan baitul maqdis kepada kaum muslimin

“ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجًا لتسكنوا إليها”

Diantara tanda2 kekuasaan-Nya Dia ciptakan dari jenis kalian sendiri pasangan2 agar kalian merasa tenteram dengannya

تزوج -نجم الدين أيوب -من هذه الفتاة-ست الملك خاتون-وبالفعل من أخلص النية رزقه الله المعين

Menikahlah Najmuddin Ayyub dengan gadis ini, maka barangsiapa berniat ikhlas akan Allah karuniakan pertolongan

فأنجب -نجم الدين -ولدًا أصبح فارسًا أعاد للمسلمين بيت المقدس ألا وهو:

Maka lahirlah putra Najmuddin yg menjadi ksatria yg mengembalikan baitul maqdis ke haribaan kaum muslimin, ia adalah …

~صلاح الدين الأيوبي~

SHALAHUDDIN AL AYYUBI
هذه كانت أمانيهم في زواجهم
فياتري ماهي أمانينا نحن في زواجنا؟

Inilah obsesi mereka dalam menikah, lantas apa obsesi kita dalam pernikahan kita?

Nafsu Tersembunyi

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik.
Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriyah dari kota Basrah, Irak.
●●●●
Menuturkan lembaran episode hidupnya, Ahmad bin Miskin bercerita:

✏💫Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah.
Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku berazam untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.
Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “berikan makanan ini kepada keluargamu.”
Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya,Tatapannya jatuh pada kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:
“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa menahan siksa lapar. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan,Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan akalku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.
Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.
Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.
Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.
Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.
Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah.

Dalam posisi seperti itu, tiba tiba Abu Nashr terbang kegirangan mendatangiku.
“Hei, Abu Muhammad! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.
“Subhanallah….!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”
“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta”, ujarnya.
“Terus?”, tanyaku keheranan.
“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.

Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.
Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”
💫Mengisahkan awal episode baru hidupnya, Ahmad bin Miskin berujar :
“Kalimat puji dan syukur kepada-Nya berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukurku, segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.
Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal shalih. Adapun hartaku, dia terus bertambah ruah tanpa berkurang.
Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal shalihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.
●●● 😔Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.
Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa dosa itu masing-masing di punggungnya.
Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran KOTA (kota tempat tinggal, pent), isinya hanyalah dosa-dosa dan hal hal yang menghinakan.
Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.
Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu daun timbangan, sedangkan amal baikku di daun timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku.
Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.
Namun alangkah ruginya, ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu nafsu itu.
Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “masihkah orang ini punya amal baik?”
“Masih”, jawab seseorang. “Masih tersisa ini.”
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa?
Aku berusaha melihatnya. Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku.
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar benar tertipu habis habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekan.
Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.
Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus turun. Hingga akhirnya aku mendengar seseorang berkata, “Orang ini telah selamat.”
●●●

🔶Adakah terselip dlm hati kita hawa nafsu ingin dilihat hebat oleh org lain pada amal-amal perbuatan kita?
Buang sekarang keinginan itu..
biarkan hanya untuk Allah saja. Karena segala sesuatu yang selain karena-Nya hanya tipuan kosong belaka.

Astaghfirullah….
Semoga bermanfaat …

#copas

Harga apa yang sudah kita siapkan untuk masuk surga

Ibrahim bin adham (seorang ulama, lahir di Balkh dari keluarga bangsawan Arab) suatu saat melakukan perjalanan.
Tiba di suatu tempat beliau ingin menunaikan hajatnya (*semacam toilet zaman skrg). Lalu penjaganya meminta bayaran kepada Ibrahim bin adham.

Ibrahim bin adham terdiam dan meneteskan air mata.
Penjaga toilet melihatnya dan menegur "Tuan apa kau tidak punya uang untuk masuk ke toilet ini hingga kamu meneteskan air mata ? Baiklah untukmu tak usah membayar".

Lalu Ibrahim bin adham menjawab, "Untuk masuk ketempat hina ini saja kita hrs membayar? Bagaimana kita bisa minta gratis untuk masuk ke syurganya Allah subhanallohu wa ta'ala yang indah dan penuh kenikmatan?
Harga atau bayaran mana yang setimpal untuk bisa memasukinya?
Apakah kita mampu untuk membayarnya???

Minggu, 14 Februari 2016

Untukmu Yang sedang Bersedih


إِلَى كُلِّ شَخْصٍ حَزِيْنٍ حَالِـيًا

🔹Kepada setiap orang yang saat ini sedang sedih...

اِذْهَبْ إِلَي الْمُسْتَشْفَى لِتَعْرِفَ نِعْمَةَ الْعَافِيَة

⏩ Pergilah ke Rumah Sakit, agar kau tau nikmatnya sehat!

اِذْهَبْ إِلَي السِّجْنِ لِتَعْرِفَ نِعْمَةَ الْحُرِّيَّة

⏩ Pergilah ke Penjara, agar kau tau nikmatnya kebebasan!

اِذْهَبْ إِلَي الْقُبُوْرِ لِتَعْرِفَ نِعْمَةَ الْحَيَاة

⏩ Pergilah ke pemakaman, agar kau tau nikmatnya hidup!

فَمَا هُوَ حُزْنُكَ بِالنِّسْبَة لَهُمْ؟

🔹Maka seberapa besar kesedihanmu jika dibandingkan dengan mereka?

اَلْحَمْدُ لِلَّه عَلَى كُلِّ حَال

💎 Puji syukur kepada Allah dalam setiap keadaan.

Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda:

انْظُرُوا إلى مَنْ هو أسْفَلَ مِنْكُم، ولا تَنْظُروا إلى مَنْ هو فَوْقَكُم، فهو أجْدَرُ أنْ لا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عليكم

💎 “Lihatlah kepada orang yang dibawah kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian itu (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian.” (HR. Muslim).

⏩ Ada sebuah ungkapan menarik dari Aun bin Abdillah bin Utbah –rahimahullah-. Beliau mengatakan, "Aku banyak bergaul dengan orang-orang kaya, maka aku tidak menemukan orang yang paling banyak obsesinya melebihi diriku. Aku selalu melihat tunggangan mereka yang jauh lebih baik dari tungganganku, pakaian mereka yang jauh lebih baik dari pakaianku. Namun setelah mendengar hadits ini aku memilih bergaul dengan orang-orang faqir. Maka akupun merasakan ketenangan dan rehat karena letih mengejar obsesi"

Wallahua'lam .

Selasa, 02 Februari 2016

Selamatkan akhirat mu

Seorang ibu meminta fatwa kepada seorang syaikh:

"Wahai syaikh, anak-anakku tidur berat/nyenyak. Aku tak mampu membangunkan mereka untuk shalat shubuh. Lantas apa yang mesti kulakukan?"

Syaikh menjawab:

"Kalau sekiranya AC terbakar dan terjadi kebakaran, apa yang akan ibu lakukan?"

"Akan aku bangunkan mereka." Jawab sang ibu.

"Tapi tidur mereka amat berat/nyenyak?" Syaikh balik bertanya.

"Demi Allah, akan aku bangunkan walau aku harus menyeret mereka." Sang ibu menukas.

Maka syaikh pun melontarkan sebuah statemen:

"Itu yang ibu lakukan untuk menyelamatkan anak-anak ibu dari api dunia. Maka lakukanlah hal yang sama untuk menyelamatkan mereka dari api akhirat."

Diterjemahkan dari akun Ibnu Atw at-Tilmisaaniy oleh Yani Fahriansyah