Senin, 23 Oktober 2017

dan Aku Hanya Bisa Menangis Rindu Membaca Kisah Ini

suatu hari....
Abu Bakar, lelaki tinggi kurus itu menjinjing kainnya
terlunjak jalannya, tertampak lututnya, gemetar tubuhnya
“sahabat kalian ini sedang kesal, maka berilah salam padanya dan hiburlah hatinya....”, demikian kata Sang Nabi pada majelisnya....

“antara aku dan putera al Khaththab”, lirih abu bakar..

dia genggam tangan nabi junjungan, dia tatap mata beliau dalam-dalam..
“ada kesalahfahaman. lalu dia marah dan menutup pintu rumah.
kuketuk pintunya, kuucapkan salam berulangkali untuk memohon maafnya,
tapi dia tak membukanya, tak menjawabku, dan tak juga memaafkan...
” demikian 'sang pembenar' (as_shidiq) meneruskan ceritanya....

tepat ketika abu bakar selesai berkisah, ‘umar datang dengan resah...
“sungguh aku diutus pada kalian”, Sang Nabi pun bersabda...
lalu kalian berkata : ‘engkau dusta!’, wajah beliau memerah
hanya abu bakar seorang yang langsung mengiyakan, : ‘engkau benar!’
lalu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya.
masihkah kalian tidak takut pada Allah untuk menyakiti sahabatku?


‘umar berlinang, beristighfar dan berjalan simpuh mendekat
tapi tangis abu bakar lebih keras, air matanya bagai kaca jendela lepas
katanya, “tidak ya Rasulallah.. tidak.. ini bukan salahnya..
demi Allah akulah memang yang keterlaluan..
” demikian ungkapan abu bakar...
lalu diapun memeluk ‘umar, menenangkan bahu yang terguncang


Ya Allah jika kelak mereka berpelukan lagi di sisiMu
mohon sisakan bagian rengkuhannya untuk kami
pada pundak, pada lengan, pada nafas-nafas ini...

Kumpulkan kami bersama mereka... wahai Rabb kami....


* syukron utk ust Salim A Fillah. ...

Memaafkan Itu Mulia

Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya.

Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, "Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?"
Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, "Aku datang ke negri ini hanya untuk membunuh Muhammad!".
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?".

Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, "Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!" Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu".

Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, "Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah)." Si musyrik itu menjawab dengan ketus, "Aku tidak akan mengucapkannya!". Rasulullah membujuk lagi, "Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah." Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, "Aku tidak akan mengucapkannya!"


Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negrinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, "Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah."

Rasulullah tersenyum dan bertanya, "Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?" Tsumamah menjawab, "Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keredhaan Allah Robbul Alamin."

Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, "Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah."

Saudaraku... apa yang bisa kita simpulkan dari kisah ini?

Apakah kita pengikut ajaran beliau?
Tapi Pernahkan kita memaafkan kesalahan orang? Pernahkah kita mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah kita ucapkan sebagai tanda kita pengkikut beliau...

Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa. beliau adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang sempurna, pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan yang sempurna.

#copasanWAG

Minggu, 22 Oktober 2017

Ujian Datang, Dosa pun Hilang

مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Ujian akan terus menimpa seorang mukmin; laki-laki dan perempuan, menimpa dirinya, anaknya, dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa. (H.R. Tirmidzi)


Tapi, bagi org yg gemar melakukan dosa, meninggalkan perintah Allah dan rasulNya, melanggar laranganNYA, maka bukan ujian yg diterimanya, melainkan adzab....

Ga pernah sholat,
Tilawah pun sering lewat
Senang dg maksiat
Gemar mencari-cari kesalahan org dan menyebarluaskannya...

Maka org demikian ga layak diberikan ujian...

Kalo kata ust Zainuddin MZ --semoga Allah merahmati nya--- " orang kagak sekolah kok mau ujian...."

Today is The DAY



Pada hari dimana Sahabat Umar bin Khattab masuk ke rumah adiknya dan mendengar lantunan ayat Al-Quran surat Toha, beliau tidak pernah menyangka pada hari tersebut Allah merubah hidupnya dan dia akhirnya menjadi seorang muslim.

Begitu pula pada hari dimana Imam Fudhail bin Iyad mau merampok rumah orang lalu mendengar lantunan ayat Al-Quran surat Al-Hadid, beliau pun tidak pernah menyangka pada hari tersebut Allah merubah hidupnya.

Bahkan kisah yang sangat terkenal, pada hari dimana serombongan jin melewati Mekkah lalu mendengar lantunan ayat Al-Quran yang dibaca Rasulullah, mereka tidak pernah menyangka pada hari tersebut Allah merubah hidup mereka.

Kita ini katanya punya niat merubah hidup, punya niat merubah kebiasaan, punya niat menjadi orang sukses. Lihat polanya. Selalu datang pertolongan Allah melalui Al-Quran.

Jadi, mulai hari ini wajibkan diri kita sendiri membaca Al-Quran setiap hari. Benar-benar setiap hari. Mengapa ? Karena kita tidak pernah menyangka pada hari yang mana Allah akan merubah nasib kita.

Salam Hijrah.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !


#copasWAG

Jumat, 20 Oktober 2017

TERPAKSA KAYA Dikejar Rezeki......

“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR Ibnu Hibban No. 1084)

Miskin kaya sudah ada yang atur

ABDURRAHMAN BIN AUF SELALU GAGAL JADI ORANG MISKIN

Jika tiba-tiba kondisi ekonomi "down", saya selalu terhibur mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah Saw berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya.
Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk syurga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.
Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi  dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf.

Sahabat gembira.
Abdurrahman bin Auf r.a pun gembira.
Semua happy!

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku.
Abdurrahman bin Auf r.a gembira juga sebab...berharap
jatuh miskin!

MasyaAllah..hebat.
Coba kalau kita?
Usaha goyang dikit, udah teriak tak tentu arah.

Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin.

Namun.. Subhanallah..Rencana Allah itu memang terbaik..

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk.

Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Allahuakbar..
Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal. Benarlah firman Allah:

"Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian " (Qs. Adz Dzariat, 22 )

Jadi..yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk?

ALLAH Swt lah yang Memberi Rezeki.

Ibroh dari kisah ini sangat spesial buat kita, sebab ini membuat kita harus YAKIN *bahwa rezeki itu totally dari Allah.*Bukan hanya karena usaha kita itu sudah cukup bagus atau produk kita yang terbaik yang akan memberi kita omzet yang banyak.

Kadang-kadang, KEYAKINAN dalam hati kita itu yang belum cukup kuat dan bulat...

Semoga kisah ini dapat menyuntik kembali semangat dalam diri kita semua,  yang sedang diuji dalam pekerjaan dan usaha kita.

 ! SALAM RAIH BAROKAH

#copas

tentang INDONESIA

Menarik untuk di renungkan...

Pada era tahun 1953 – 1954 M, Syekh Ali Thanthawi pernah datang di Indonesia dan berjalan-jalan mulai dari Jakarta, Jogya, Surabaya, Malang, Gresik dan tempat lainnya.
Lalu, pada Januari 1960 beliau menulis buku dengan judul: Indonesia (berbahasa Arab).

Pada tahun 1992 M, saat buku itu mau naik cetak lagi, beliau menulis kata pengantar, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

لَقَدْ تَبَدَّلَتْ إِنْدُوْنِيْسِيَا اَلَّتِيْ تَقْرَؤُوْنَ عَنْهَا فِيْ هَذَا الْكِتَابِ، فَحَالَتِ الْأَحْوَالُ، وَذَهَبَ أَكْثَرُ مَنْ ذُكِرَ فِيْهِ مِنَ الرِّجَالِ، وَصَارَ تَارِيْخًا يُرْوَى، وَقَدْ كَانَ قَاِئًما يُرَى. مَا تَبَدَّلَتْ طَبِيْعَةُ الْأَرْضِ، وَلَا تَغَيَّرَتْ مَشَاهِدُهَا، وَلَا ذَهَبَ ذَلِكَ الْجَمَالُ الَّذِيْ جَعَلَنِيْ أَقُوْلُ فِيْ نَعْتِهِ: (أَنَّ سُوَيْسِرَا قَدِ انْتَقَلَتْ إِلَى آسِيَا).
فَهَذَا خَلْقُ اللهِ، وَخَلْقُ اللهِ بَاقٍ مَا أَذِنَ اللهُ بِبَقَائِهِ، لَا يَصِلُ إِلَيْهِ الْفَسَادُ، إِنَّمَا يَفْسُدُ مَا امْتَدَّتْ إِلَيْهِ يَدُ الْإِنْسَانِ.


Indonesia yang kalian baca dalam buku-ku ini (yang dicetak pada 1960) telah berganti, situasi dan kondisinya telah berubah, dan sebagian besar orang-orang yang saya sebut dalam buku ini sudah tiada, dan jadilah cerita-cerita di buku saya ini menjadi sejarah yang diriwayatkan, di mana sebelumnya adalah sebuah fakta yang bisa disaksikan.
Sebenarnya, tabiat tanahnya tidak berganti, pemandangannya tidak berubah, dan keindahannya, yang membuat saya mengatakan: “Indonesia itu Swis yang berpindah ke Asia” juga masih ada dan tidak pergi.

Beginilah ciptaan Allah SWT itu, dan ciptaan Allah SWT akan tetap ada selama Allah SWT mengijinkan untuk tetap ada dan ia tidak tersentuh oleh kerusakan. Ia menjadi rusak, jika ada tangan-tangan jahil manusia yang merusaknya.

اِقْرَأِ الْكِتَابَ، ثُمَّ انْظُرْ فَاسْأَلْ أَيْنَ (سُوْكَارْنُو) الَّذِيْ كَانَ اِسْمُهُ عَلَى كُلِّ لِسَانٍ، وَصُوْرَتُهُ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ، وَأَخْبَارُهُ تَتَصَدَّرُ الْأَخْبَارُ، وَتَمْلَأُ الصُّحُفَ وَالْمَجَلَّاتِ، وَتَلْهَجُ بِهَا الْإِذَاعَاتُ، لَمْ يَكُنْ يَنْطِقُ (الْإِعْلَامُ) إِلَّا بِمَدْحِهِ، بَلْ يَكَادُ يُقَدِّسُهُ وَيُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ ...

Bacalah buku ini (yang dicetak pada 1960), lalu lihat dan bertanyalah: dimana Sukarno sekarang? Bukankah nama Sukarno dulu terucapkan oleh semua mulut, gambarnya ada di mana-mana, beritanya selalu menempati posisi head line, rupanya memenuhi lembaran-lembaran koran dan majalah, radio-radio seakan berdzikir menyebut namanya dan tidak ada media kecuali menggucapkan kata-kata pujian untuknya, bahkan hampir-hampir saja mensucikan dan bertasbih memujinya…

... فَأَيْنَ الْيَوْمَ (سُوْكَارْنُو)؟ وَأَيْنَ الَّذِيْنَ كَانَ يَحُفُّوْنَ بِهِ، يَخْشَوْنَ سَخَطَهُ وَيَطْلُبُوْنَ رِضَاهُ؟ ...

… lalu, di mana Sukarno sekarang? Di mana orang-orang yang selama ini berkerumun mengelilinya, takut kalau-kalau terkena murkanya dan mengemis meminta ridha kepadanya?

... هَذِهِ الْعِبَرُ قَيْدَ النَّظَرِ، وَلَكِنْ أَيْنَ مَنْ يَعْتَبِرُ؟ أَيْنَ الَّذِيْنَ ظَنُّوا أَنَّهُمْ شَارَكُوا اللهَ فِيْ مُلْكِهِ، فًاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ، وَأَذَلُّوْا رِقَابَ الْعِبَادِ، وَمَلَؤُوا الدُّنْيَا الْفَسَادَ؟ لَقَدْ كَانُوْا مِلْءَ الْأَسْمَاعِ وَالْأَبْصَارِ، فَصَارُوا خَبَرًا صَغِيْرًا فِيْ حَاشِيَةِ كُتُبِ التَّارِيْخِ؟ ...

… ini adalah ibrah-ibrah yang dapat disaksikan, akan tetapi, adakah yang mengambil ibrah? Di mana mereka-mereka yang mengira dapat menyamai Allah SWT dalam kerajaan-Nya, lalu mereka berbuat sombong di bumi ini secara tidak sah? Mereka pun lalu merendahkan dan menghinakan hamba-hamba Allah? Dan mereka pun lalu memenuhi dunia dengan kerusakan? Bukankah dulu cerita tentang mereka memekakkan telinga dan gambar mereka memenuhi pandangan mata? Namun sekarang mereka hanya menjadi sebuah berita kecil di pinggiran buku-buku sejarah? …
.
Oleh: Musyafa Ahmad Rahim

Senin, 16 Oktober 2017

ALLAH DAN RASULNYA TELAH MEMUDAHKAN

Kalau liqo sama saya, gak hebat-hebat amat. Pertama karena memang ilmu saya masih sangat-sangat sederhana, tidak pakar fiqh apalagi ushul fiqh, tidak jago tafsir dan hadits, belum hafal Al Quran seluruhnya, apalagi Hadits-hadits Nabi saw, dan masih terbatas wawasannya. Kedua karena sunnahnya para sahabat dahulu tidaklah muluk-muluk.
Biasanya kita liqo itu membaca Al Quran sambil merapikan tajwidnya. Lalu menyetor hafalan Al Quran setengah atau satu halaman. Lalu membahas yang ringan dan sederhana dari ajaran Islam, yang membuat kita lebih baik di sisi Allah, dari ayat-ayat yang jelas dan mudah saja. Adapun yang rumit dan jelimet, itu ruangnya di tempat lain.

Menarik membaca penjelasan Ibnu Abbas tentang kandungan Al Quran yang dikutip oleh Ibnu Jarir:

وَقَالَ ابنُ جَرِيرٍ : حَدَّثَنا مُحَمَّدُ بنُ بَشَّارٍ ، حَدَّثَنا مَؤَمَّلٌ ، حَدَّثَنا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الزِّنادِ , قَالَ : قَالَ ابنُ عبَّاسٍ : " التَّفسيرُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَوْجُهٍ : وَجْهٌ تَعْرِفُهُ العَرَبُ مِنْ كَلاَمِهَا ، وَتَفْسِيرٌ لاَ يُعْذَرُ أَحَدٌ بِجَهَالَتِهِ ، وَتَفسيرٌ يَعْلَمُهُ العُلَمَاءُ ، وَتَفْسِيرٌ لاَ يَعْلَمُهُ إِلاَّ اللهُ

Artinya: Ibnu Jarir Ath Thabari berkata, "Kami diceritakan oleh oleh Muhammad bin Basyar, dari Muammal, dari Sufyan, dari Az Zinad, dia berkata: Telah berkata Ibnu Abbas, "Tafsir Al quran itu terbagi 4 sisi: Sisi pertama yang dipahami orang arab dari bahasa arab. Sisi kedua yang tidak ada alasan seseorang tidak mengetahuinya. Sisi ketiga yang hanya dipahami oleh ulama. Dan sisi ke empat adalah yang hanya Allah yang mengetahuinya".


Dengan pembagian Ibnu Abbas ini, maka kandungan Al Quran itu lebih kurang ada 4 macam:

Pertama, ayat-ayat yang dipahami oleh siapa saja yang paham bahasa arab, tidak perlu penjelasan dan penafsiran. Begitu dibaca dia langsung bisa paham dan mengerti maksudnya. Masuk juga dalam kategori ini yang memahami Al Quran melalui terjemahannya.
Kedua, ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum halal dan haram yang sudah pasti di dalam Quran. Yang seharusnya setiap muslim mengetahuinya. Siapa yang membacanya dapat langsung memahaminya. Seperti ayat tentang haramnya babi, bangkai, darah, tuak, judi dan lain-lain sebagainya.
Ketiga, adalah ayat-ayat yang membutuhkan keterangan ulama untuk memahaminya. Hal itu karena adanya hal yang umum dan khusus, hal yang mutlak atau muqayyad, hal yang mansukh (telah dihapuskan) dan sebagainya.
Keempat, ayat-ayat yang Allah saja yang memahami maksud dan penjelasannya. Seperti berita-berita ghaib terkait akhirat, sorga dan neraka, juga makna huruf-huruf di awal sebagian surat Al Quran.

Dari 4 pembagian ini dapat dipahami, sebenarnya banyak sekali isi atau kandungan Al Quran yang langsung bisa dipahami oleh orang yang paham bahasa arab atau yang membaca terjemahannya. Tanpa perlu harus menjadi ulama dan pakar yang hebat segala ilmu syariah dulu untuk itu.


Dalam sebuah ayat Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

Artinya: “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur`an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).


Kalaulah harus menjadi Lc atau MA dulu, atau selevel ulama, baru boleh mengajarkan Islam kepada orang lain, niscaya Islam takkan pernah tersebar ke pelosok-pelosok afrika, ke negara-negara Eropa, ke negeri-negeri di asia tenggara, termasuk ke penjuru nusantara.


Kalau harus fasih dulu berbahasa arab, dan paham dulu sekian ratus ayat dan hadits, tafsir ilmu tafsir, fiqh ilmu tafsir dan berbagai pendapat ulama, apa artinya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

عن عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((بلِّغوا عني ولو آية، وحدِّثوا عن بني إسرائيل ولا حرَج، ومَن كذب عليَّ متعمِّدًا فليتبوَّأْ مقعدَه من النار))؛ رواه البخاري.

Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash, bahwa Nabi saw bersabda, "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat. Ceritakanlah dari bani Israil, tak ada dosa. Siapa yang berbohong terhadapku dengan sengaja, maka dia akan menempati tempatnya di neraka". (HR Bukhari).


Adalah sangat mungkin bagi seorang yang sudah baligh yang bisa membaca Al Quran dan terjemahannya, lalu mengajak beberapa orang yang seusia dengannya untuk bersama-sama secara rutin membaca dan memahaminya. Kemudian berangsur-angsur mengamalkan yang mudah dipahami tersebut. Tanpa harus berfatwa atau melahirkan hukum-hukum syariat. Apalagi kalau yang diajak tersebut adalah yang lebih yunior usianya.


Para Sahabat Rasulullah saw dahulu, tanpa menjadi pakar dan ahli dulu, mereka sudah langsung berdakwah. Hari ini mereka masuk Islam, besok mereka sudah berdakwah. Mush'ab bin Umair mengislamkan hampir seluruh penduduk madinah, sementara Nabi masih di Makkah, dan ajaran Islam masih jauh dari ketuntasan.


Muadz bin Jabal dikirim ke Yaman tanpa harus menjadi ahli segalanya. Thufail bin Amru Ad Dausiy, baru masuk Islam di Makkah, lalu pulang ke Yaman mengIslamkan kaumnya. Setahun setelah itu baru mereka sebagian bisa ke Makkah bertemu Nabi Shallallahu alaihi wasallam.


Jadi, liqo saya sangat sederhana, ada ayat dan hadits yang dibaca, ada buku yang dipelajari. Tidak hebat-hebat amat. Jika mau betul-betul mendalam pembahasannya, maka hanya dengan kuliah sacara runut dan rapi jalannya. Kalau hanya dengan pengajian saja, juga bukanlah cara yang memadai untuk tuntas memahami Islam.

Berhentilah mempertanyakan kerja-kerja orang lain yang sedang berdakwah dan berjuang untuk Islam. Karena itu hanya kebiasaan para pengangguran.
Wallahu A'laa wa A'lam...
Oleh: Irsyad Syafar

Jumat, 13 Oktober 2017

ketika Doa Belum Terkabul

Tertundanya pemberian setelah engkau
mengulang-ulang permintaan ,
janganlah membuatmu berpatah harapan.
Allah menjamin pengabulan doa
sesuai dengan apa yang Dia pilih untukmu ,
bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri,
dan pada saat yang Dia kehendaki,
bukan pada waktu yang engkau ingini

Pemenang Sejati

Seorang pemenang yg sesungguhnya adalah ketika dia mampu melawan amarahnya dgn kesabarannya,dan memaafkan dgn ketulusan.
Mereka yang berhasil ”Memenangkan” pertandingan kehidupan,
pada fase terpuruk dia mampu bertahan,
pada titik terendah dia mampu bangkit
Pemenang Sejati adalah mereka yang selalu menjaga kebersihan hati.

Kamis, 12 Oktober 2017

Hikmah dibalik sakit dan musibah

Hikmah dibalik sakit dan musibah
Rasulullah saw: "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).

Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya." (HR. Bukhari no. 5641).

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit,dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya." (HR. Muslim no. 2573).


Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih. dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572).


Ya Allah... semoga sakitku ini ---juga yg dialami oleh hamba2Mu yg shalih--' menjadi penggugur dosa-dosa yg ada..

Meninggalkan Yang Sia-sia

salah satu karakter pewaris surga adalah
menjauh dari segala perkataan dan perbuatan yang tiada berguna. karenanya, mari jadikan setiap aktifitas kita penuh dengan makna..

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه ” حديث حسن رواه الترميذي وغيره هكذا

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu ia telah berkata: Bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ” Sebagian dari kebaikan keIslaman seseorang adalah meninggalkan suatu hal yang tidak berguna baginya. ” [Hadits Hasan, HR Tirmidzi dan yang lainnya]

Selasa, 10 Oktober 2017

Jangan Ungkit Masa Lalu

Ketika kita mendapati seseorang dalam penampakan yang baik, sementara kita tau bahwa masa lalunya sungguh buruk, maka janganlah kita ungkit masa lalunya.
Jangan ambil kembali angin-angin busuk yang telah berlalu.
Jangan pula mencarinya....
Bisa jadi ia telah berubah...
Ia telah berupaya merubah dirinya menuju kebaikan...

Pesan untuk PASUTRI Yang sedang (kurang) Berbahagia

Kepada para pasangan yang sedang (kurang) berbahagia...

Itulah Mengapa Allah Menikahkanmu Dengannya
Mungkin suamimu tak pandai berkata
Apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...


Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..

Andai saja Allah ciptakan sebaliknya

Mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara
Yang terpancar dari jiwa yang terjaga...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya


Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya
Yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..


Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta..
Yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa..
Ia mampu menjadi imam bagi keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya


Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa
Yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya
Memahat pribadi yang berkarater mulia.


Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta
Sehingga pemberianmu tak terhambur percuma

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya

Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...


Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya
Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..


Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya

Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua
Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...


Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta
Terlahir dari rahimnya karena genetika...


Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya

Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga
Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya


Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...

Adalah hakmu jika engkau berharap khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi muhammad baginya...



By:Kiki Barkiah

antara DIAM dan BICARA


📢Diam dan Bicara

🤐Alangkah indahnya DIAM
bila BICARA dapat MENYAKITI orang lain ...


📌
Alangkah terhormatnya DIAM bila BICARA hanya untuk MERENDAHKAN orang lain ...


📢
Alangkah bagusnya DIAM
bila BICARA bisa mengakibatkan TERHINA orang lain ...


💡
Alangkah cerdiknya DIAM
bila BICARA dapat MENJERUMUSKAN orang lain ...


👳
�Alangkah bijaknya DIAM
bila BICARA hanya untuk MERUGIKAN orang lain ...


Akan tetapi...


📢
Betapa dahsyatnya BICARA bila DIAM itu mengakibatkan _CELAKANYA_ orang lain ...
Betapa saktinya BICARA
bila DIAM itu menjadikan RUGINYA orang lain ...


📌
Betapa hebatnya BICARA
bila DIAM membuat tidak sadarnya KESALAHAN yang terus dilakukan orang lain ...
Betapa pentingnya BICARA
bila DIAM mengakibatkan semakin BODOHNYA
orang lain ...


Betapa TAJAM-nya kata" kita saat kita sedang MARAH & betapa TEDUH-nya kata2 kita saat kita sedang SENANG...


Maka pertimbangkanlah ...
Kapan kita DIAM & kapan kita harus BICARA..


#copasanWA

makin LUAS pemahamannya, makin LUWES sikap nya

Hasil tertinggi dari pendidikan adalah (sikap) toleransi, karena semakin seorang paham perbedaan,
dia akan paham makna kebersamaan.
Semakin LUAS pemahaman seseorang,
maka akan semakin LUWES sikapnya.

Tidak penting siapa diri kita hari ini

Setiap raja dulunya hanya seorang bayi,
setiap bangunan megah awalnya hanyalah sebuah sketsa
Tidak penting siapa diri kita hari ini,
Tapi,
Seperti apa diri kita saat kita kembali kepadaNYA, itulah yang paling penting...
jangan pernah berhenti melakukan kebaikan, sekecil apapun kebaikan tsb.

Perjalanan Hidup

Seorang bapak pergi bersama istri dan anak2nya mengendara mobil.
Setelah bbrp saat dia melihat seseorang berdiri di pinggir jalan.
Si bapak berhenti dan bertanya: siapa anda ?
Orang itu menjawab: saya harta.

Si bapak ngomong ke istri dan anak2nya: harta itu sangat berguna, dimanapun bisa kita manfaatkan. Biarlah dia ikut bersama kita.
Maka harta ikut bersama mereka.

Setelah berjalan beberapa jam si bapak melihat lagi seseorang dipinggir jalan dan dihampirinya.
Bapak: siapa anda?
Orang itu menjawab: saya kekuasaan.

Si bapak ngomong lagi ke istri dan anak2nya: kekuasaan itu sangat berguna dan menjadikan kita perkasa menghadapi siapapun.
Biarlah dia ikut bersama kita.
Maka kekuasaan bergabung bersama mereka.


Setelah berjalan beberapa jam si bapak melihat lagi seseorang dipinggir jalan dan dihampirinya.

Bapak: siapa anda?
Orang itu menjawab: saya agama.

Si bapak ngomong lagi ke istri dan anak2nya:
Kita masih ingin bersenang-senang dalam hidup ini, dan agama akan banyak melarang dan menghalangi kita, kita akan menjadi terikat.
Biarlah kita tinggalkan dia, kapan2 perlu kita bisa datang kesini lagi.
Maka agama ditinggalkan.


Satu jam kemudian si bapak distop orang di tengah jalan.
Si bapak turun dan bertanya siapa anda ?
Orang itu menjawab: saya ajal. Dan perjalanan anda hanya sampai disini. Yang lain boleh lanjut tapi anda hanya sampai disini.

Bapak: saya masih ingin melanjutkan perjalanan, tolong izinkan saya untuk terus.
Ajal: tidak bisa. Anda harus turun. Bawaan anda apa?
Bapak: saya bawa harta dan kekuasaan.
Ajal: itu semua tidak diperlukan. Saya perlu agama.
Bapak: oh agama, iya sejam yang lalu saya tinggalkan dipinggir jalan. Biarlah saya ambil dulu.
Ajal: waktu anda sudah habis. Sekarang anda harus bersama saya, tidak bisa ditunda sedetikpun.
Bapak: 😳😳😳😱😱😱😩😩😩

Semoga ilutrasi ini bisa jadi pelajaran dan bahan renungan utk kita semua.

*اللهم لاتجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا*
Ya Allah janganlah Engkau jadikan dunia penguasa angan2 kami, dan jangan Engkau jadikan dia tujuan akhirku dalam mencari ilmu.

آمين يا رب العالمين

#copasan

Sabtu, 07 Oktober 2017

Sholat Sunah, di rumah atau di Mesjid ?

Tempat shalat sunah yang paling afdhal adalah di rumah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

صَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ المَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا المَكْتُوبَةَ
Wahai umat manusia, shalatlah kalian di rumah kalian. Karena sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat wajib. (HR. Bukhari 731, Muslim 781, dan lainnya).

Karena lebih afdhal maka pahala shalat sunah yang dikerjakan di rumah, lebih besar dibandingkan dikerjakan di masjid. Mengingat shalat sunah yang dikerjakan di tempat tersembunyi dan tidak dilihat orang, pahalanya lebih besar dibandingkan shalat sunah yang dikerjakan di tempat yang kelihatan banyak orang.

Dalam hadis dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صلاة الرجل تطوعًا حيث لا يراه الناس تعدل صلاته على أعين الناس خمسًا وعشرين درجة

Shalat sunah yang dikerjakan seseorang di tempat yang tidak dilihat orang lain, senilai 25 kali derajat shalat sunah yang dia kerjakan di tengah banyak orang. (HR. Abu Ya’la dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami, 7269).

ga (sempet) Tilawah, SIbuk dan Ga ada Waktu ?

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu.
Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Quran tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Quran.
Tapi, tahukah kamu bahwa waktu yang kamu gunakan untuk membaca Al Quran itu sebenarnya tidak hilang begitu saja. Ia akan diganti oleh Allah dengan keberkahan yang berlipat ganda.

Apa itu keberkahan?

Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaanmu beres, produktivitasmu meningkat, keuntunganmu bertambah, kesehatanmu terjaga dan seterusnya.

Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Quran.

Pernahkah anda mendengar tentang orang yang stress? Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi? Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya? Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas?
Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.
Tahukah kamu bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka? Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.

Mengapa mereka bisa? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.

Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al Quran.

Perhatikan kisah berikut:


Ibrahim bin Abdul Wahid Al Maqdisi berwasiat kepada Al Dhiya Al Maqdisi sebelum yang terakhir pergi menuntut ilmu:

"Perbanyaklah membaca Al Quran. Jangan kamu tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kamu peroleh dalam pencarianmu akan berbanding lurus dengan kadar yang kamu baca."

Al Dhiya mengatakan, "Lalu aku renungi hal itu dan aku praktekkan berkali-kali. Setiap kali aku membaca banyak, semakin mudah aku menghafal hadits dan menulisnya. Jika aku tidak membaca, tidak mudah aku melakukannya."


Sumber: "Dzail Thabaqat al Hanabilah" karya Ibnu Rajab al Hambali.


Jadi, jelaslah bahwa membaca Al Quran membawa keberkahan sehingga waktu yang kita miliki bisa lebih bermakna dengannya.


Terakhir pesan saya, jangan kamu membaca Al Quran di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al Quran.
___

Gimana,masih mau pake alasan sibuk ?
Baca fesbuk, wasap dll aja punya waktu kok..
So, skrg tutup dan taro dulu gajetnya, segera wudhu dan buka mushaf, lalu baca pelan2...
Barokallahu fiikum...

tentang CINTA

CINTA itu tidak memabukkan,

dia adalah barang halal yang justru memberi kita banyak kesadaran dan bikin akal dan pikiran kita bekerja lebih baik yang endingnya adalah meningkatnya kecerdasan (dalam pengambilan keputusan.)


Yang memabukkan tentu bukanlah cinta tapi...
sesuatu yang menyerupai cinta, yang mengatas namakan cinta...dan itu (jelas)... bukan cinta...


Hati tidak akan pernah (berani) mengambil keputusan sendiri, dan memang tidak akan mampu, karena dia bukanlah deal-maker, otak lah sang deal-maker sejati, dan akal lah sang penasehat utama.


hati tidak akan pernah (berani) mengambil keputusan sendiri, dia pasti akan menyerahkan ...atau melibatkan akal dan otak dalam setiap pengambilan keputusan, yang berhubungan dengan rasa...termasuk urusan cinta...

namun ingatlah...

ada Nafsu yang mampu mengkamuflase segala rasa...
sehingga seolah-olah atau berasa bahwa rasa itu adalah.....cinta.


#
nungguinUjanGaRedaReda

Kamis, 05 Oktober 2017

Noda HItam di Mutiara

Ada seorang Pemuda menemukan sebutir mutiara yg besar & sangat indah. Namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan begitu mengetahui ada sebuah TITIK NODA hitam KECIL di atas mutiara tersebut.

Hatinya terus bergumam, kalaulah tidak ada titik noda hitam, mutiara ini akan jadi yg tercantik & tersempurna di dunia ! Semakin dipikirkan semakin kecewa hatinya.


Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda dengan MENGULITI lapisan permukaan mutiara. Tetapi setelah menguliti lapisan PERTAMA, noda tersebut masih ada.

Dia pun segera menguliti lapisan KEDUA. Tetapi kenyataannya noda tersebut tetap ada. Lalu dengan tidak sabaran, dia mengkuliti selapis DEMI selapis, sampai lapisan terakhir. Benar juga noda tersebut telah HILANG tetapi mutiara tersebut juga ikut SIRNA !


Begitulah dengan kehidupan NYATA, kita selalu suka mempermasalahkan HAL KECIL yg tidak penting.....


» Persahabatan yg indah puluhan tahun berubah menjadi permusuhan hanya karena sepatah kata ketus yg TIDAK di sengaja.

» Yg REMEH dipentingkan, yg PENTING diremehkan.
» 100 kebaikan tidak dilihat, setitik kekurangan diingat semur hidup.
» Indah & besarnya mutiara diabaikan, setitik noda kecil terus dipermasalahkan !
» Mari belajar bersyukur atas apa yg sdh ALLAH SWT berikan pada kita dan menjaga hubungan baik dgn pasangan kita, keluarga, saudara2, dan teman2 kita.

#
copasanGrupWasap

Badai Pasti Berlalu, semua ada Solusinya

Seberat apapun beban masalah yang kita hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuan kita...
Ga ada soal yg ga ada jawabannya...
Ga ada gembok yg ga ada kuncinya...
Ketika malam sudah larut dan pekat, pertanda Fajar akan segera tiba...
Tetap Semangat...

Rabu, 04 Oktober 2017

tentang KEINGINAN

Tentang keinginan

تمنيــــــــــت ..
 أن أتزوج و فعلاً تزوجت
  ولكن الحياة موحشة بلا أوﻻد ..

Aku ingin memiliki istri dan aku pun akhirnya menikah, namun hidup terasa sepi tanpa anak-anak...

    فتمنيــــــــــت ..
 أن أرزق بالأطفال
   وفعلآ رزقت بالأطفال ..
     ولكنني ما لبثت إلا وقد سئمت من جدران الشقة ..

Maka aku pun ingin dikaruniai anak, dan akhirnya Allah menganugerahkan anak-anak. Namun, dinding apartemen mulai terasa sempit bagiku...

    فتمنيــــــــــت ..
  أمتلك منزﻵ به حديقة ..
    وفعلاً وبعد عناء امتلكت المنزل والحديقة ولكن اﻷوﻻد كبروا ..

Aku pun ingin memiliki rumah yang disertai taman, dan akhirnya setelah bekerja keras akupun memiliki rumah berikut tamannya. Namun...anak-anak mulai beranjak dewasa...

فتمنيــــــــــت ..
أن أزوجهم ..
وفعلاً تزوجوا
لكنني سئمت من العمل ومن مشاقه أصبح يتعبني ..

Maka aku pun berkeinginan menikahkan mereka dan mereka pun akhirnya menikah.

Dan aku pun merasa bosan dengan pekerjaanku dengan berbagai kerumitannya. Semua itu melelahkan...

      فتمنيــــــــــت ..
 أن أتقاعد لأرتاح ..
  وفعلآ تقاعدت وأصبحت
    وحيداً كما كنت بعد
        تخرجي تماماً ..

Maka aku pun berkeinginan untuk resign agar aku bisa menikmati hidup. Akhirnya aku pun pensiun dan inilah diriku hidup sendiri seperti ketika aku lulus..

لكن بعد تخرجي ..
  كنت مقبل على الحياة ..
    والآن أنا مدبر عن الحياة ..

Namun ada perbedaan di antara keduanya...selepas kelulusanku, aku menatap kehidupan...sementara kini, perlahan aku akan meninggalkannya...

     .. ولكن لا زالت لدي أماني ..

Namun, saat ini aku memiliki beragam keinginan

    *فتمنيــــــــــت ..
أن أحفظ القرآن ..
  لكن ذاكرتي خانتني ..

Aku ingin... menghafal al-Quran, namun ingatanku tak lagi mendukung...

    فتمنيــــــــــت ..
  أن أصوم لله ..
    لكن صحتي لم تسعفني ..

Aku ingin... berpuasa karena Allah, namun kesehatanku tak lagi prima...

    فتمنيــــــــــت ..
أن أقوم الليل ..
لكن قدماي لم تعد تقوى على حملي ..

Aku ingin... mengerjakan shalat malam...namun, kedua kakiku tak lagi mampu menopang tubuhku...

وصدق المصطفى -
صل الله عليه وسلم -
حينما قال : اغتنم خمسا قبل خمس

Sungguh benar apa yang disabdakan Nabi shallallahu alaihi wa  sallam, di mana beliau bersabda, "Optimalkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara:"

شبابك قبل هرمك ..
وصحتك قبل سقمك ..
وغناك قبل فقرك ..
وفراغك قبل شغلك..
وحياتك قبل موتك ..

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

(3) Masa kayamu sebelum datang masa fakirmu,

(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan

(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

اللهم أعنا على ذكرك وشكرك
وحسن عبادتك ..

Ya Allah, bantu kami agar kami senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan agar mampu beribadah kepada-Mu dengan baik

إن لم يكن في برنامجك اليومي
ركعتي الضحى
  وحزب من القرآن
    ووتر من الليل
     وكلمة طيبة
  وصدقة تطفيء غضب الرب
    وخبيئة لايعلمها إلا الله
 فأي طعم للحياة بقي ..
يا رب نسألك الجنة والنجاة من النار..

Jika aktivitas berikut:

Mengerjakan 2 raka'at shalat Dhuha;
Membaca satu hizb al-Quran;
Mengerjakan shalat Witir;
Berdzikir;
Bersedekah yang mampu memadamkan murka Allah; dan
Amal shalih yang tersembunyi, yang hanya diketahui Allah ta'ala

tidak ada dalam rutinitas harianmu, adakah kelezatan dalam hidup yang tersisa?

Ya Allah, hanyalah tersisa permohonan agar Engkau memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari siksa api neraka.

#copasWAG

Dunia dan Orang Beriman

Tidaklah berbahaya..
jika sebuah kapal berada diatas air
Tetapi yang berbahaya adalah...
Jika ada air didalam kapal
Keberadaan seorang mukmin di dunia
Bukanlah suatu masalah
Yang menjadi masalah adalah...
Jika dunia berada di hati seorang mukmin

Selasa, 03 Oktober 2017

Kekuatan Sejati Ada Di Hati

Sesungguhnya Allah meletakkan kekuatan orang beriman di dalam hatinya, bukan pada anggota tubuhnya.
Tidakkah engkau perhatikan orang tua yang sudah lemah fisiknya tapi masih mampu berpuasa di siang yang sangat panas dan bangun di malam hari untuk melakukan shalat malam?
Padahal banyak orang-orang yang masih muda lagi kuat fisiknya tidak sanggup untuk melaksanakannya.”
(Dari kitab Hilyatul Auliya, karya Abu Nu’aim al-Ashbahani)