Rabu, 30 Agustus 2017

Periksa HATI


Memberitahu orang tentang mana yang benar dan mana yang salah itu mudah.
Mengajak dan membimbing hingga yang salah mau berubah jadi benar, itu baru sesuatu

Apalagi menyalahkan orang, nggak perlu ilmu juga bisa, siapa juga mampu. Tapi membuat orang sadar dengan kesalahannya, dan mau belajar memperbaiki, ini istimewa

Pengemban dakwah lebih dari sekedar memberi tahu tentang halal-haram, ia membersamai, mengerti, memahami, merasa, sekaligus menjadi yang bisa diandalkan

Pengemban dakwah itu memberi rasa aman dengan akhlaknya, ketenangan dengan ilmunya, sekaligus semangat untuk terus memperbaiki diri bagi yang didakwahinya

Kita diperintahkan untuk memberikan kabar gembira dan tidak membuat manusia lari dari agama, tugas kita adalah membuat ketaatan itu terlihat mungkin dijalani

Kita tak membenarkan yang salah, tapi tidak juga membuat yang salah putus asa. Kita memberikan harapan, membesarkan hati bagi sesiapa yang mau taat

Sedikit kebaikan itu akan mengarahkan pada kebaikan lainnya, maka jangan remehkan kebaikan orang walau baru sedikit ia kerjakan, itu jalan perubahan

Apalagi menyalahkan yang sudah benar, menyesatkan yang sudah Allah tunjuki, jelas ini bukan adab yang baik. Tawadhu itu bukan merasa aku yang paling
Sebab ke"aku"an tak membawa kecuali pada kesombongan, dan kesombongan pasti berakhir pada merendahkan orang lain dan menolak kebenaran dari Allah

#
copasWAG

Kamu Jatuh Cinta?

Kamu Jatuh Cinta?

Kamu takut kehilangan
Padahal tidak pernah memiliki

Kamu selalu menunggu
Padahal tidak bikin janji

Kamu merasa sangat bertanggung jawab
Padahal ia bisa mandiri

Kamu merasa sedih
Padahal tidak ada sebab yang diketahui

Kamu merasa bahagia
Namun disertai sakit hati

Dada kamu berdebar-debar
Saat kamu mencemburui

Wajah kamu tersipu malu
Saat ada orang memuji

Hati kamu berbunga-bunga
Namun suasananya cepat berganti

Kamu merasa rindu
Padahal baru saja berkomunikasi

Kamu menangis
Untuk sesuatu yang tidak kamu mengerti

Kamu gelisah
Tanpa tahu apa yang terjadi

Kamu berharap
Namun sering merasa tidak pasti

Kamu berdoa
Namun jawabannya sudah kamu dahului

Kamu selalu ingin bertemu
Namun salah tingkah saat sudah di sisi

Kamu tersenyum-senyum
Hanya karena mengingatnya lagi

Bahkan kamu
Bisa tertawa-tawa sendiri !

Pada saat itu terjadi
Kamu benar-benar sedang jatuh hati

by. ust Cahyadi T

Berlomba Dalam Meraih Pahala


Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Berlombalah menjadi yang terdepan dalam beramal sholih yang menyebabkan datangnya ampunan dari Rabb kalian, serta bertaubatlah atas maksiat yang kalian perbuat.”
( Fathul Qodir, Asy Syaukani, Mawqi’ At Tafasir, 7/156).


Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka ingin menjadi yang terdepan.”
( Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H, hal. 428).


Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, “Jika engkau melihat orang lain mengunggulimu dalam hal dunia, maka kalahkanlah ia dalam hal akhirat.”

Wuhaib bin Al Ward rahimahullah mengatakan, “Jika engkau mampu tidak ada yang bisa mengalahkanmu dalam hal akhirat, maka lakukanlah.”
Sebagian salaf mengatakan, “Jika engkau mendengar ada yang lebih taat pada Allah darimu, seharusnya engkau bersedih karena telah kalah dalam hal ini.”
( Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H, hal. 428).


Coba kita bayangkan keadaan kita saat ini. Tidak ada rasa sedih. Tidak ada rasa dikalahkan. Perasaan hanya biasa-biasa saja jika ada yang mengungguli kita dalam hal akhirat. Akhirnya, untuk menggapai surga pun menjadi lemah. Kemanakah hati yang lemah? Ya Allah tunjukilah kami ke jalan-Mu!

#dariWAG

Jumat, 25 Agustus 2017

Hukuman Yang Tidak TERASA

Seorang murid mengadu kepada gurunya:
"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita".

Sang Guru menjawab dengan tenang:
"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa".

"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: Sedikitnya taufiq  (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan".

Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari "kekerasan hatinya dan kematian hatinya".

Sebagai contoh:
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di hadapan-Nya..?

Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu' dalam shalat..?

Sadarkah engkau, bahwa  beberapa hari2 mu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah".

Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya...

Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang...

Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti: Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawwal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya..??

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..???
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..???

Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..???

Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu..???

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini..???

Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang ke yang haram..???

Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..???

Semua bentuk pembiaran ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya...

Waspadalah wahai sahabatku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa dosa dan meninggalkan kewajiban kewajiban.

Karena hukuman yang paling ringan dari Allah terhadap hambaNya ialah:
"Hukuman yang terasa" pada harta, atau anak, atau kesehatan.

Sesungguhnya hukuman terberat ialah: "Hukuman yang tidak terasa" pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa._

Karena itu wahai sahabat2ku, Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu...

(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan di Masjidil Haram)

DERAJAT MANUSIA DITENTUKAN OLEH APA YG DIKERJAKANNYA.


Αlkisah....
ada seorang buta yang sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu.

Keadaan ini cukup mengherankan seorang lelaki yang kebetulan melihatnya.

Lelaki itu bertanya,

"Mengapa anda berjalan membawa lampu sedangkan anda tidak bisa melihat ?"

Orang buta itu menjawab, "Untuk menerangi jalan yang aku lalui".

Dgn nada heran  lelaki itu bertanya lagi, "Tetapi bukankah anda buta dan tetap tidak dapat melihat jalan meski ada lampu?"

Orang buta itu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tidak dapat melihat, orang lain masih dapat melihat saya. Selain membuat jalan menjadi terang, lampu ini dapat menghindarkan org lain untuk tidak menabrak saya"

Saat kita memberi, kita akan menerima. Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukannya untuk diri kita sendiri.
Saat kita memberi, kita akan menerima. Saat kita menolong orang lain, pada saat yang sama kita sedang menolong diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukannya untuk diri kita sendiri.

Namun  kebanyakan org lebih suka menerima daripada memberi. Lebih suka ditolong daripada menolong. Hidup hanya berpusat kepada dirinya sendiri. Karena kurang memahaminya.

Allah SWT berfirman:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ  ۙ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا    ؕ ًا
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
(QS. Al-Isra': Ayat 7)

مَنْ عَمِلَ صَالِحًـا  فَلِنَفْسِهٖ ۚ  وَمَنْ اَسَآءَ فَعَلَيْهَا  ۖ   ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
"Barang siapa mengerjakan kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri; kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan."
(QS. Al-Jasiyah: Ayat 15)

Kadang2 kita  bukan tdk tahu kebenaran ini, tapi kita sering tidak merasa yakin.

Kita diingatkan untuk tidak meremehkan kebaikan krn kita tidak tahu dimana Ridho Allah berada.

DERAJAT MANUSIA DITENTUKAN OLEH APA YG DIKERJAKANNYA.

Allah SWT berfirman:

وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْا    ؕ  وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
"Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-An'am: Ayat 132)

Semoga kita bisa terus berusaha mengupayakan kebaikan utk diri kita sendiri, selagi diberi waktu oleh Allah.

SEMOGA BERMANFAAT
SALAM UKHUWAH 🙏🙏🙏

VISI 'LANGITAN' dan Jauh Kedepan

Di Madinah, tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama: Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang Yahudi bernama Ruma.

Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Diwaktu-waktu tertentu sang Yahudi menaikkan seenaknya harga airnya dan rakyat Medinah pun terpaksa harus tetap membelinya. Karena hanya sumur inilah yang tidak pernah kering.

Melihat kenyataan ini, Rasulullah berkata: "Kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga".
Seorang Sahabat Nabi bernama Usman bin Affan (jeli sekali pemikiran beliau) mendekati sang Yahudi. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini adalah bisnisnya dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya.

Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma: "Aku akan membeli setengah dari sumurmu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya".

Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan.

Apa yang terjadi setelahnya membuat sang Yahudi merasa keki.
Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya sehingga hari keesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi.
Merasa kalah, sang Yahudi akhirnya menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya.

Tentu saja Usman tidak harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya. Sampai sekarang di Madinah, sumur tersebut dikenal dengan nama "Sumur Usman",*atau _"The Well of Usman."_ Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh *badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini. Kurmanya dieksport ke berbagai negara didunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu dan pendidikan.
Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua didunia atas nama Usman bin Affan.
Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang disaat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun. (Atau setara 200 Milyar pertahun).

Sang Yahudi tidak akan penah menang. Kenapa? Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan adalah jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama:
"Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan". Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati.

Inilah cara memajukan Islam secara cerdas dan barokah dunia akherat.

Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa 😄
Rasulullah S.A.W bersabda : "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Aamiin yaa Rabbal'alamin

copas dari berbagai sumber

TIPS Mencari JODOH agar Melahirkan Generasi Qurani

Sudah jamak di masyarakat kita saat ini mayoritas pernikahan/mencari pasangan bnkn karena misi dan visi besar seperti  melahirkan pemimpin besar atau generasi super yakni, generasi Qur'ani..

Melainkan karena  kecantikan/ketampanan, kekayaan, kedekatan, dijodohkan ortu dan berbagai alasan lain yg kurang bermutu.

Sesungguhnya, kita akan mendapatkan apa yg kita inginkan. Kalau kita nikah /berumah tangga hanya karena ingin mendapatkan anak/keturunan, Allah akan berikan kepada kita anak/keterununan. Bagimana dengan  kualitas?
Nah di sinilah masalahnya. Pernikahan yg memiliki misi dan visi besar seperti disebut di atas, akan melahirkan generasi berkualitas pula, bahkan generasi super, seperti kisah nyata di bawah ini..

Selamat Membaca...

Tersebutlah nama Najmuddin Ayyub—penguasa Tikrit—belum menikah dalam waktu yang lama. Maka, bertanyalah saudaranya—Asaduddin Syerkuh, “Saudaraku, mengapa kamu belum menikah?”

Najmuddin menjawab, “Aku belum mendapatkan yang cocok.”

Asaduddin berkata, “Maukah aku lamarkan seseorang untukmu?”

Dia berkata, “Siapa?”

Ia menjawab, “Puteri Malik Syah—anak Sultan Muhammad bin Malik Syah—Raja bani Saljuk atau putri Nizamul Malik—dulu menteri dari para menteri agung zaman Abbasiyah.”

Maka, Najmuddin berkata, “Mereka tidak cocok untukku.”

Maka, heranlah Asaduddin Syerkuh. Ia berkata, “Lantas, siapa yang cocok bagimu?”

Najmuddin menjawab, “Aku menginginkan istri yang salihah yang bisa menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dia tarbiyah dengan baik hingga jadi pemuda dan ksatria serta mampu mengembalikan Baitul Maqdis ke tangan kaum muslimin.”

Waktu itu, Baitul Maqdis dijajah oleh pasukan salib dan Najmuddin masa itu tinggal di Tikrit, Irak, yang berjarak jauh dari lokasi tersebut. Namun, hati dan pikirannya senantiasa terpaut dengan Baitul Maqdis.

Impiannya adalah menikahi istri yang salihah dan melahirkan ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis ke pangkuan kaum muslimin.

Asaduddin tidak terlalu heran dengan ungkapan saudaranya, ia berkata,
“Di mana kamu bisa mendapatkan yang seperti ini?”

Najmuddin menjawab,
“Barang siapa ikhlas niat karena Allah akan Allah karuniakan pertolongan.”

Maka, pada suatu hari, Najmuddin duduk bersama seorang Syaikh di masjid Tikrit dan berbincang-bincang.

Datanglah seorang gadis memanggil Syaikh dari balik tirai dan Syaikh tersebut minta izin Najmuddin untuk bicara dengan si gadis.

Najmuddin mendengar Syaikh berkata padanya,
“Kenapa kau tolak utusan yang datang ke rumahmu untuk meminangmu?”

Gadis itu menjawab,
“Wahai, Syaikh. Ia adalah sebaik-baik pemuda yang punya ketampanan dan kedudukan, tetapi ia tidak cocok untukku.”

Syaikh berkata, “Siapa yang kau inginkan?”

Gadis itu menjawab,
“Aku ingin seorang pemuda yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yang menjadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin.

Najmuddin bagai disambar petir saat mendengar kata-kata wanita dari balik tirai itu.

Allahu Akbar!
Itu kata-kata yang sama yang diucapkan Najmuddin kepada saudaranya. Sama persis dengan kata-kata yang diucapkan gadis itu kepada Syaikh.

Bagaimana mungkin ini terjadi kalau tak ada campur tangan Allah yang Mahakuasa?

Najmuddin menolak putri Sultan dan Menteri yang punya kecantikan dan kedudukan. Begitu juga gadis itu menolak pemuda yang punya kedudukan dan ketampanan.

Apa maksud ini semua?
Keduanya menginginkan tangan yang bisa menggandeng ke surga dan melahirkan darinya ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin.

Seketika itu Najmuddin berdiri dan memanggil sang Syaikh,
“Aku ingin menikah dengan gadis ini.”

Syaikh mulanya kebingungan.
Namun, akhirnya beliau menjawab dengan heran,
“Mengapa? Dia gadis kampung yang miskin.”

Najmuddin berkata,
“Ini yang aku inginkan. Aku ingin istri salihah yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan anak yang dia didik jadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin.”

Maka, menikahlah Najmuddin Ayyub dengan gadis ini.

Tak lama kemudian, lahirlah putra Najmuddin yang menjadi ksatria yang mengembalikan Baitul Maqdis ke haribaan kaum muslimin. Namanya adalah SHALAHUDDIN AL AYUBI

Allahu Akbar !
An-Nashru lil Islam wal Muslimin

Copas dari berbagai sumber

Renungan....

Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan.

Maka jangan risaukan  omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.

Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai.

Tidak usah repot-repot menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik.

Jika didzalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.

Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar.

Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.

#copasaWAG

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟


🌸 Umat ini sudah pernah melewati situasi lemah dan berpecah-belah yang jauh lebih dahsyat dibanding sekarang. Bacalah serbuan Mongol terhadap Dunia Islam dan sikap sebagian penguasa muslim di saat itu. Kamu akan mendapatinya jauh lebih buruk dibanding sekarang.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌷 Bacalah sejarah Andalusia! Ada banyak pelajaran dan ibroh di sana. Bacalah Perang-perang Salib! Pada siapa kemenangan berpihak? Kebaikan akan abadi pada umat ini sampai kiamat tiba.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌺 Sukar dipercaya, 70 qadhi memfatwakan vonis hukuman mati untuk "gembong bid'ah Ahmad bin Hanbal (Imam Ahlus Sunnah)" seperti klaim dan tuduhan mereka! Siapa mereka? Siapa nama-nama mereka? Sejarah telah melupakannya, sedang nama Ahmad bin Hanbal abadi dalam keagungan.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌻 Pada akhir tahun 60-an, tidak ada wanita berhijab di Universitas Kairo selain satu orang saja, Aminah Quthb. Kini, bagaimana situasinya di seluruh universitas Mesir!?

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌼 Pada akhir tahun 70-an, tidak ada wanita berhijab di semua universitas Marokko selain seorang mahasiswi yang menjadi obyek ejekan semua pelajar dan dosen. Bagaimana situasinya sekarang?!

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌹 Pada dekade 80-an, pelajar berjilbab di Indonesia dipersekusi dan diberi pilihan-pilihan pahit. Sekarang, bahkan para istri dan anak aparat keamanan pun tidak segan memakainya!

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🍃 Ujian itu perkara normal dan cobaan itu sesuatu yang alamiah, agar Allah memilah mana yang baik mana yang buruk. Namun putus asa, bertekuk lutut, tidak sabar, dan menyerah bukanlah akhlak kaum muslimin, juga bukan manhaj para da'i dan reformernya.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌿 Markas-markas penjajah tegak di hampir seluruh negeri kaum muslimin. Mereka pun berupaya keras dengan beragam cara untuk membelokkan kaum muslimin dari agamanya dan memalingkan mereka dari sunnah nabinya, Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam. Tapi, alhamdulillah, upaya mereka gagal dan amburadul.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌴 Barat kafir, Timur ateis, dan Rafidhah majusi tegak berkuasa. Mereka sepakat menghabisi kaum muslimin, seperti yang terlihat di Palestina, Syam, Irak, Yaman, dan lain-lain. Tapi ini bukan episoide terakhir. Bukan pula kepunahan umat Islam. Samasekali bukan! Ini hanya bagian dari pergumulan dan sunnatullah, menuju keleluasaan sempurna dan kemenangan besar melawan kezaliman dan para tiran di mana pun, bi-idznillah.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🍁 Kita telah melalui masa ketika hanya orang-orang tua yang mendatangi masjid-masjid, sementara anak-anak muda punya tempat mainnya sendiri. Sekarang, di hampir seluruh negara muslim, anak-anak muda tekun menjaga shalat, membanjiri masjid-masjid dalam halaqah Quran dan kajian, di bulan Ramadhan dan beragam even lain, meski pun ada westernisasi, sekularisasi, dan persekusi.

🍀 Apa pun yang musuh lakukan pada kita, mereka takkan mampu mengusik agama dalam dada kita, tidak juga iman kita. Benar, kita mengalami kelemahan dan perpecahan seperti yang dialami umat Islam di masa silam. Namun, tidak lama lagi keadaan akan berbalik, ada kekuatan dan persatuan di sana, bi-idznillah.

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌵 Siapa sangka Mongol yang bengis, perusak, dan telah mengalahkan kaum muslimin, pada akhirnya justru masuk Islam dan menjadi bagian dari umat Islam?!

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

( إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ ) - سورة آل عمران: ١٤٠

"Jika kamu mendapat luka, maka mereka pun mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah memilah orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zhalim." (Qs. Ali Imran: 140)

🌟 Bergembiralah, jangan putus asa! 🌟

🌾 Selamat untuk orang yang dikaruniai Allah kesyahidan, entah terbunuh, terzhalimin, atau mujahid fi sabilillah, menebarkan seruan Islam dan kebaikan di tengah-tengah manusia.

🌀 Akhirnya, seperti sering dikatakan... Kisah Namrud berakhir dengan nyamuk. Kisah Fir'aun berakhir dengan air. Dan, tentara Ahzab diobrak-abrik angin.

⚡ Jangan pikirkan bagaimana kelak Allah menumpas kebatilan itu!? Tapi, sibukkan pikiranmu dengan: bagaimana membela kebenaran dan menjadi bagian dari pengusung, penyeru, dan balatentaranya?

( وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰ أَمْرِهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ )

"Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti." (Qs. Yusuf: 21).

🌐🌏🌻
#copasWAG

Kata Mutiara Ustadz Nouman Ali Khan

Nouman Ali Khan adalah seorang ustadz dari Amerika Serikat dan CEO Bayyinah Institute. Beliau mendapat banyak perhatian komunitas muslim karena tema dakwah yang dibawakannya menggunakan sudut pandang linguistik Al Quran.

Selama berdakwah, terdapat banyak sekali kata-kata mutiara yang sangat menginspirasi dan menyejukkan hati yang telah beliau sampaikan. Berikut 10 di antara sekian banyak kata-kata mutiara yang pernah disampaikan beliau.

Kata Mutiara 1:

"Orang-orang yang menguji kesabaran Anda sesungguhnya adalah berkah. Tanpa mereka, Anda tidak akan bisa berlatih sabar."

Kata Mutiara 2

"Ketika Anda sedang menghadapi sesuatu yang buruk dan mulai bertanya-tanya 'dimanakah Allah?'. Ingatlah bahwa saat sedang ujian, guru selalu diam."

Kata Mutiara 3:

"Bila Anda berada dalam posisi untuk membantu seseorang, berbahagialah! karena Allah sedang menjawab doa orang itu melalui Anda."

Kata Mutiara 4

"Anda tahu apa yang Quran ajarkan kepada saya? Quran mengajarkan kepada saya bahwa orang yang sangat kaya bisa menjadi sebuah kegagalan (Firaun) dan seorang tunawisma bisa menjadi sukses (Nabi Ibrahim). Ini mengajarkan kepada saya bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan kekayaan dan kegagalan tidak ada hubungannya dengan kemiskinan."

Kata Mutiara 5

"Bila Anda tidak sabar, Anda mulai mengeluh. Dan fakta bahwa Anda mengeluh adalah pertanda bahwa Anda tidak bersyukur."

Kata Mutiara 6

"Anda tidak bisa mengubah tingkah laku seseorang, yang bisa Anda lakukan hanyalah mengingatkan mereka, dan berharap Allah akan mengubah hati mereka."

Kata Mutiara 7

"Jangan memaksakan agama pada keluarga Anda. Tunjukkan pada mereka keindahan Agama melalui tingkah laku Anda."

Kata Mutiara 8

"Saya bersyukur karena memeluk sebuah agama yang secara alami dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman namun memiliki nilai dan prinsip abadi."

Kata Mutiara 9

"Setiap kesuksesan yang Anda alami adalah kombinasi dari dua hal: usaha Anda dan pertolongan Allah. Bila Anda tidak melakukan usaha yang cukup, Allah tidak akan memberikan barakah-Nya. Dan terkadang Anda bisa melakukan banyak usaha tapi Anda mungkin tidak mendapat hasil yang Anda harapkan. Itu juga merupakan barakah Allah."

Kata Mutiara 10

"Tidak ada yang salah dengan memiliki pekerjaan bagus, tidak ada salahnya memiliki rumah yang bagus, tidak ada yang salah dengan itu. Yang salah adalah ketika hal itu menjadi tujuan utama Anda."

Itulah 10 kata-kata mutiara dari Nouman Ali Khan. Bagaimana? Sangat sejuk dan menginspirasi, kan.

Semoga keberkahan menyertai kita semua....



Referensi: http://www.azquotes.com/author/28405-Nouman_Ali_Khan

Kamis, 24 Agustus 2017

Pinjami Aku Satu Hari Saja



_..Perlahan....tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit..._
Namun dengan cepat kemudian badanku ditimbun tanah
Lalu semua orang meninggalkanku
Masih terdengar jelas langkah kaki mereka


😭
_Kini aku sendirian...!_di tempat yang gelap, tak pernah terbayangkan
Sekarang aku sendiri, menunggu ujian
Suami/istri belahan jiwa pun pergi
Anak... yang di tubuhnya mengalir darahku... juga pergi
Apalagi sahabatku... kawan dekat... rekan bisnis...


😭
_Ternyata aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka_!!
Menyesal pun... tiada berguna
Taubat tak lagi diterima
Minta maaf... tak lagi didengar..
Kini aku sendirian mempertanggungjawabkan apa yang pernah aku lakukan...


😭
Ya Allah, kalau boleh...
_*Tolong pinjamkan satu hari saja milik-Mu*_
_Aku akan berkeliling mohon maaf kepada mereka_
_Yang telah merasakan kezalimanku_
Yang susah dan sedih karena ulahku
Yang aku sakiti hatinya
Yang telah aku bohongi


😭
Ya Allah,,,berikan aku satu hari saja . .
_Untuk memberi seluruh baktiku untuk ayah ibu tercinta_
Demi memohon maaf atas kata-kataku yang keras lagi tak sopan
Maafkan aku, Ayah..Ibu..,
Aku sungguh ingin sujud memohon ridha mereka
Maafkan aku
Aku ingin mengatakan bahwa aku sangat berterimakasih
Atas apa yang mereka korbankan untukku


😭
Ya Allah... pinjamkan satu hari saja . .
_Yang akan aku gunakan setiap detiknya_
_Untuk ruku' dan sujud kepada-Mu_
Beramal shalih dengan tulus
Menyedekahkan seluruh hartaku yang tersisa, di jalan-Mu


😭
Menyesaaaaal... sekali rasanya !
Waktu-waktuku berlalu dengan sia-sia
_Bahkan Al Qur'an firman-Mu dengan malas-malasan kubaca_
Andai kubisa putar ulang waktu itu..
Tapi... aku telah dimakamkan hari ini...


😭
_Sakitnya sakaratul maut masih menancap pada setiap senti tubuhku yang kini kaku_
Tenggorokanku serasa ditancapi dahan besar yang penuh duri tajam
Lalu dahan itu ditarik dengan sekuat tenaga oleh malakul maut
Sakit.... sakit sekali...
Seratus tahun pun tak hilang rasa sakit ini...


😭
Kulit dan tulangku seperti digergaji lalu direbus dalam belanga
Nyeri... panas....masih terasa
Dagingku pun terasa terlepas dari tulangnya
_Duhai ... kerasnya tarikan malakul maut itu..._


😭
Seandainya aku masih bisa bercerita...
_Tentu tak akan tenang tidur teman-temanku yang masih hidup_
Seumur hidup mereka tak akan pernah lagi tidur nyenyak..
Andai saja mereka tahu...


😭
Baru beberapa saat dalam gelap...
Masih terdengar sayup-sayup suara sandal orang-orang yang meninggalkanku...
Tanah kuburku masih gembur
Baru saja ditidurkan sendirian
_Aku lihat tanah kuburan ini makin lama makin menyempit_
Dari kiri, kanan, atas dan bawah, makin mendekat
Aku ngeri... mereka terus menghimpitku dengan kejam


😭
Aku ingin berteriak...tapi tak mampu...
Tubuhku remuk, rusukku bertindihan
Organ-organ dalamku hancur_

Inilah yang dijanjikan Allah pada semua mayat, termasuk mayat orang shalih
_Akankah diluaskan lagi kuburku setelah ini?_
Bagaimanakah aku menjawab pertanyaan ujian setelah ini?
_O...andaikan aku bisa keluar dari sini..._


SAHABATKU . . MASIHKAH KITA INGIN MENAMBAH DOSA2 KITA SETELAH MEMBACA
' JERITAN DARI KUBUR' INI . .

_ingat ajal tdk menunggu tobat kita . .dan PASTI DATANG_

*Semoga kita bisa mengubah sikap dan perilaku kita,...*
*Aamiin .....*
آمين يارب العالمين

*SUBHANALLAH*
*SUBHANALLAH*
#copasWAG

Selasa, 22 Agustus 2017

Persiapan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah

Insya Allah mulai maghrib nanti, kita akan memasuki tgl 1 Dzulhijjah...
Untuk bisa mengoptimalkan kesempatan yg Allah berikan di 10 hari pertama Dzulhijjah, berikut ini beberapa hal yg bisa kita lakukan....

_1.Memperbanyak bacaan Al-Qur’anul Karim dan bagilah menjadi 3 metode:

a. Setiap hari 1 Juz

b. Setiap hari 2 Juz

c. Menghatamkan Al-Qur’an dalam 10 hari

_2. Bergegas untuk menghadiri Shalat lima waktu dan menyibukkan diri dengan ketaatan sebagai berikut:

a. Melazimkan do’a

(اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ)

b. Basahilah lisan dengan dzikir kepada Allah seperti mengucapkan

(سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ)

_karna hal itu di sukai Allah dan dapat memberatkan timbangan

_3. Jangan lupa shalat-shalat sunnah sepanjang 10 hari bulan dzulhijjah

a. Shalat dhuha

b. Shalat fajar

c. Shalat rawatib

_4. Hidupkanlah waktu-waktu penting dengan Dzikir,Do’a,Istighfar,Shalawat kepada Nabi dan membaca Al-Qur’an yaitu:

*a. Sebelum terbit matahari khususnya Istighfar dan Shalawat

*b. Setelah Shalat Shubuh khususnya Dzikir pagi

*c Setelah shalat ashar sampai shalat maghrib khususnya dzikir sore

_5. Peringatkanlah sekitarmu dari keluarga,kerabat dan teman-teman dengan keutamaan beramal shalih di 10 hari ini dan bagimu pahala karna mengingatkan,sebab peringatan bermanfaat bagi orang yang beriman (Walaupun Via WhatsApp)

_6. Perbanyaklah puasa di 10 hari ini kecuali di hari Raya, karna sesungguhnya puasa di 10 hari ini tidak sama pahalanya, Allah berfirman dalam hadist qudsi “ Puasa ini untukku dan aku yang akan membalasnya)

_7. Bersungguh-sungguh dengan ucapan yang kita harapkan pahalanya dari Allah seperti : Tahlil,Tahmid,Takbir,Tasbih,Hawqolah,Istighfar,Kalimat yang baik,Amar Ma’ruf Nahi Mungkar,Shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,Mengadakan perdamaian diantara manusa, Allah berfirman yang artinya (Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.)

_8. Perbanyaklah mengucap


(سُبْحَانَ اللّهِ  - والْحَمْدُللّهِ -  وَ لا اِلهَ اِلَّا اللّهُ  - وَ اللّهُ اَكْبَرُ)

pada  10 hari ini baik ketika sendiri,dengan keluarga atau dengan sahabatmu.

_9. Bersungguh – sungguh dalam berpuasa arafah karna sesungguhnya puasa ini bisa menghapuskan dua tahun dari kesalahan dan dosa serta buatlah program sejak shubuh sampai terbenamnya matahari di hari arafah

_10. Memberi buka puasa kepada sebagian orang yang berpuasa dan bagimu pahala puasa yang sama dengan orang tersebut tanpa mengurangi sedikitpun dan saya menyarankan kepadamu untuk memberi buka puasa kepada:

a. Jama’ah di Masjid

b. Kerabat dekat

c. Teman-teman ( Beri buka puasa walaupun kepada satu orang)

11. Mulailah harimu dengan shadaqoh walaupun dengan satu butir kurma maka akan bahagia dengannya orang faqir dan miskin atau orang yang membutuhkan,karna sesungguhnya shadaqoh dapat memadamkan kemarahan Allah subhanahu wata’ala

12. Ambillah setiap kesempatan yang baik dalam 10 hari ini,bahkan buatlah suatu kesempatan yang baik.

_Ya Allah berilah kami taufiq dalam mengambil kesempatan pada 10 Hari ini dan jadikanlah sebagai tambahan timbangan kebaikan di hari kebangkitan.

Semoga bermanfaat, Hanya Allah yang memberi taufiq.

📚 *_By: Abu 'Abdillah Asy-Syafi'i

DZULHIJJAH, Bulan Haram yang Penuh Berkah

Saudaraku yang dirahmati Allah…

Insya Allah tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah, salah satu dari Asyhurul Hurum , yaitu bulan-bulan yang diharamkan atau dilarang untuk berperang, kecuali untuk membela diri..

Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram …" (QS. Al Maidah (5): 2)

Ayat mulia ini menerangkan secara khusus keutamaan bulan-bulan haram, yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Bulan yang termasuk Asyhurul hurum (bulan-bulan haram) adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab, dan Muharam. (Sunan At Tirmidzi No. 1512)

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”.

وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد
وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.

“Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”.


Mari kita persiapkan segala sesuatunya untuk meraih keutamaan bulan Dzulhijjah, dan berazzam untuk mengoptimalkan kesempatan yang Allah berikan, dengan memperbanyak amalan-amalan sunat di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah., diantaranya :  shalat, memperbanyak dzikir, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar membantu atau meringankan beban orang lain, dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut akan  dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama (di hari-hari biasa),  bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

Semoga Allah mudahkan segalanya….


اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”
[artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah].⁠⁠⁠⁠

Senin, 21 Agustus 2017

"Saudara vs Persaudaraan"



Jika ada yang bertanya, adakah  kaitan antara saudara dan kebahagiaan, jawabannya mungkin akan mengagetkan:
tidak ada kaitannya.

Saudara tidak akan membuat kita bahagia. Yang membuat kita bahagia adalah persaudaraan.

Saudara adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian darah, berdimensi fisik.

Sementara persaudaraan adalah orang-orang yang terhubung dengan kita karena pertalian hati, berdimensi spiritual.

Jika menilik sejarah, banyak kejahatan yang dilakukan oleh saudara kepada saudaranya sendiri. Kisah pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia, antara Qabil dan Habil, dilakukan oleh saudara atas saudaranya sendiri.

Begitu pula dalam kisah konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf untuk melenyapkannya.

Jika dalam kasus Qabil dan Habil berlaku kejahatan oleh saudara one-on-one, dalam kisah Nabi Yusuf yang terjadi adalah persekongkolan jahat oleh sesama saudara.

Kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa saudara yang bertali secara darah (fisik) bisa menjadi musuh saat tidak ada pertalian hati (spiritual).

Ada 4 tipe manusia dalam konteks saudara dan persaudaraan:
1. Saudara yang menunjukkan persaudaraan. Inilah surga.

2. Bukan saudara namun menunjukkan persaudaraan. Ini adalah kebahagiaan (happiness)

3. Bukan saudara dan tidak menunjukkan persaudaraan. Ini disebut ketidakbahagiaan (unhappiness)

4. Saudara tapi tidak menunjukkan persaudaraan. Inilah neraka.

Jika ada orang yang bukan saudara dan dia tidak menunjukkan persaudaraan kepada kita, kita bisa dengan mudah menghindarinya. Kita bisa memilih komunitas lain tanpa harus bertemu dengannya.

Namun akan lebih berat bagi kita jika yang tidak menunjukkan persaudaraan itu adalah saudara kita sendiri.
Disinilah kita perlu memaknai setiap kondisi yang kita hadapi agar tidak mengalihkan kita dari kebahagiaan.

Kepada mereka yang tidak menunjukkan persaudaraan, kita bisa memaknainya sebagai cara Tuhan untuk menjadikan diri kita agar menjadi manusia yang lebih baik. Hilangnya rasa persaudaraan dari saudara kita tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk merayakan setiap momentum dalam hidup kita.

Lantas, apa yang dibutuhkan untuk memunculkan rasa persaudaraan khususnya antara sesama saudara? Kata kuncinya adalah connectedness, rasa terhubung satu sama lain, rasa bahwa kita adalah satu tubuh.
Disaat ada bagian dari tubuh kita yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya. Demikian pula sebaliknya, saat bagian tubuh yang sakit itu pulih, seluruh tubuh merasakan kesegaran.....

#copasWAG

MAAFMU, MENJADI SEBAB AKU & KAMU MASUK SURGA



Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah para sahabatnya, tiba-tiba Rasulullah saw. tertawa ringan sampai-sampai terlihat gigi depannya. Umar r.a. yang berada di di situ, berkata, ‘Demi engkau, ayah dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?’

Rasulullah SAW menjawab, ‘Aku diberitahu bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah. Salah satunya mengadu kepada Allah sambil berkata, ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’.
Allah SWT berkata, ‘Bagaimana mungkin saudaramu ini bisa melakukan itu, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya?’

Orang itu berkata, ‘Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya’.

Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. Beliau Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis. Lalu, beliau Rasulullah berkata, ‘Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya’.

Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya.

Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi, ‘Angkat kepalamu..!!' Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata, ‘Ya Rabb, aku melihat di depanku ada tempat yang terbuat dari emas dan istana-istana yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan permata. Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb? Untuk orang jujur yang mana, ya Rabb? Untuk syahid yang mana, ya Rabb?’

Allah berkata, ‘Istana-istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya’.

Orang itu berkata, ‘Siapakah yang bakal mampu membayar harganya, ya Rabb?’
Allah berkata, ‘Engkau mampu membayar harganya’

Orang itu terheran-heran, sambil berkata, ‘Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?’

Allah berkata...
‘Caranya engkau maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku’.

Orang itu berkata, ‘Ya Rabb, kini aku memaafkannya’
Allah berkata..
*'Kalau begitu, ambil tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu’.*

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah saw. berkata, ‘Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin’.

_Kisah di atas terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, dengan sanad yang shahih._

Pekerjaan hati yg nilainya tinggi di hadapan Allah adalah minta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan.
Semoga lelah kita semua menjadi Manfaat dihari perhitungan....aamiin

Tertipu Waktu

Waktu berlalu begitu halus menipu. Tadi pagi belum sempat dzikir pagi tau2 sudah jam 9.00 pagi. Belum sempat sedekah pagi matahari sudah meninggi.

Rencananya jam 9.30 mau sholat dhuha, tiba2 adzan dhuhur sudah terdengar. Pinginnya sih setiap pagi menghabiskan baca 1 juz Al Qur'an atau minimal surat al Waqi'ah yang hanya 96 ayat. Tapi ya itu, "pinginnya itu" sudah setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana.


Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah berlalu malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja. Dan komitmen itu belum dilaksanakan sejak 2 tahun lewat. Tanpa hukuman diri atas pengkhianatan komitmen dan tanpa perasaan bersalah lebih sehingga harus menangis dalam taubat.


Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim apa miskin, yang di santuni tiap bulannya. Ya karena kesibukan lupa merealisasikannya, dan itu sudah berlangsung sekitar 3 tahunan yang lalu...


Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabis-habiskan umur ?! Berhura-hura dengan usia ?! Tiba2 masuklah usia di angka 30 sebentar kemudian 40 tahun. Tak lama terasa kemudian orang memanggil kita dengan sebutan "mbah.." pertanda kita sudah tua. Uban yang mulai menghias kepala, keriput yang menghias kulit, tenaga yang tidak seberapa.

Menunggu ajal tiba...sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa.

Astaghfirulloh..tak seberapa, sedekah dan wakaf juga sekedarnya, malah banyakan harta yang kita makan, buat tanah, rumah, usaha dan katanya untuk investasi dan ninggalin anak cucu yang belum tentu mereka suka.


Jika demikian..Apakah ruh tidak melolong menjerit saat harus berpisah dari tubuh..?! Tambahkan usiaku ya Alloh !. Aku butuh waktu untuk beramal dan berbekal ..Belum cukupkah main2mu selama 50 tahun atau 60 tahun ? Butuh berapa tahun lagi untuk mengulang pagi, sore, hari, minggu, bulan dan tahun yang sama ! Tanpa pernah merasa kehilangan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya. Tidak akan pernah cukup 1000 tahun bagi yang terlena...


Astaghfirullah....


#
copasanWAG

Apakah Allah Mencintaiku ?

Apakah Allah mencintaiku ?

Pertanyaan ini terus mengusikku!
Aku teringat bahwa kecintaan Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya hadir karena beberapa sebab dan sifat yang disebutkan didalam al Quran al Karim..

Aku membalikkannya kedalam memoriku, untuk membandingkan apakah diriku sudah seperti yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, agar aku dapat menemukan jawaban atas pertanyaanku itu.

Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang bertakwa" dan aku tidak berani menganggap diriku bagian dari mereka (yang bertakwa)..!

Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang sabar" maka aku teringat betapa tipisnya kesabaranku...!

Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang berjihad" maka aku pun tersadar akan kemalasanku dan rendahnya perjuanganku...!

Aku menemukan bahwa Allah mencintai "orang-orang yang berbuat baik" Betapa jauhnya diriku dari sifat ini.

Saat itulah aku berhenti meneruskan pencarian dan pengamatanku : Aku takut bila nanti aku tidak menemukan sesuatu pun didalam diriku yang dapat menyebabkan Allah mencintaiku !


Aku periksa semua amal-amalku....
Ternyata di dalamnya banyak yang bercampur dengan kemalasan/kelemahan, kotoran-kotoran dan dosa-dosa. seketika itu terbersitlah dalam ingatanku firman Allah Ta'ala:
. ( إنّ الله يحب التوابين )

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat."

Seakan-akan aku menjadi faham bahwa ayat itu adalah untuk diriku dan orang-orang yang sepertiku, seketika mulutkupun mulai komat-kamit membaca:
.
أستغفر الله وأتوب إليه
أستغفر الله وأتوب إليه
أستغفر الله وأتوب إليه
.
Astaghfirullah wa Atuubu ilaihi
"Aku memohon ampunan Allah dan aku bertaubat kepada Nya."

oleh Syeikh Ali at-Thantawi

Sabtu, 19 Agustus 2017

KATA-KATA MUTIARA IMAM SYAFI'I



"Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan."

"Jangan cintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu."

"Barangsiapa yang menginginkan Husnul Khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia." (Imam Syafi'i)

"Doa di saat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran."

"Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat.”

"Siapa yang menasihatimu secara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasihatimu. Siapa yang menasihatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu.''

"Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun."

Semoga bermanfaat....