Selasa, 30 April 2013

Ada kemudahan dalam kesulitan




 

Mungkin sudah sepatutnya kita ingat-ingat kembali, bahwa sesudah lapar pasti aida kenyang, sesudah dahaga pasti ada segar, sesudah mengantuk pasti ada tidur :), sesudah sakit pasti ada sembuh, setiap penderitaan pasti akan berakhir, dan habis gelap terbitlah terang...

“Allah pasti akan mendatangkan kemenangan atau mengadakan keputusan yang lain dari sisiNya” (Qs.Al Maidah ;5: 52)

Gembiralah orang yang dirundung kesusahan, karna Allah akan mendatangkan kemudahan kepadanya, secara mengejutkan, secepat cahaya bagaikan kedipan mata.
Gembiralah orang yang tertimpa bencana, karna Allah akan mendatangkan pertolongannya dan uluran kasih sayangNya.

Betapapun bertubi-tubinya kesulitan, semuanya pasti akan berakhir, kemudian lenyap untuk tidak kembali, semuanya akan Allah gantikan dengan manisnya kebahagiaan dan kemudahan,, Subhanalloh..

Bersama tangisan pasti akan ada sebuah senyuman, bersama ketakutan pasti ada keamanan, begitupun bersama kegelisahan pasti akan ada ketenangan..yakinkanlah diri dan hati kita,,selalu,,,

Api tidak dapat membakar Nabi Ibrahim As yang selalu mengesakan Allah, karena pemeliharaan Robbani telah membukakan jendela yang mengalirkan kesejukan dan membawa keselamatan baginya.
Laut tidak dapat menenggelamkan orang yang pernah diajak bicara langsung oleh Tuhan yang maha pemurah (Nabi Musa As), karna Ia mengatakan dengan suaranya yang kuat dan penuh ketulusan: “sesungguhya Tuhanku akan menyelamatkan dan menunjukan jalan kepadaku”.

Begitupun ketika Rosulullah SAW, ketika berada didalam gua persembunyiannya, beliau menghibur hati sahabatnya (Abu Bakar), maka Allah sematalah yang bersama mereka berdua, maka turunlah rasa aman,pertolongan, dan ketenangan....

Oleh sebab itu, janganlah kita bersempit dada, sebab mustahil suatu keadaan yang menyengsarakan akan berlangsung terus-menerus tanpa adanya perubahan, Mudah-mudahan Allah SWT akan memberikan kemudahan kepada kita semua, “sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan”  (Qs.Al Insyirah;94:6)

Senin, 22 April 2013

Ketika Allah menghendaki kebaikan dari hambaNYA


Siapakah diantara kita yang tidak ingin diberikan kebaikan oleh Allah? Namun di sana, ada orang-orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah Azza waJalla. Semoga kita termasuk dari mereka:


1. Dibukanya pintu amal sebelum kematian menjelang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله

Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al Hamq).



2. dipercepat sanksinya di dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة“
Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hambaNya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hambaNya, Allah akan membiarkan dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).


Namun kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya. 


عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَادَ رَجُلاً مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَىْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ ». قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِى بِهِ فِى الآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِى فِى الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « سُبْحَانَ اللَّهِ لاَ تُطِيقُهُ – أَوْ لاَ تَسْتَطِيعُهُ – أَفَلاَ قُلْتَ اللَّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ». قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاهُ.

“Dari Anas, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang telah kurus bagaikan anak burung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah kamu berdo’a dengan sesuatu atau kamu memintanya?” Ia berkata, “Ya, aku berdo’a, “Ya Allah siksa yang kelak Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu tidak akan mampu itu. Mengapa kamu tidak berkata, “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.” (HR Muslim).

3. Diberikan cobaan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


من يرد الله به خيرا يصب منه

Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari dari Abu Hurairah).


Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu janji Allah:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ“

Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (QS Al Baqarah: 155).


Cobaan itu untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan sanad yang hasan).


4. Difaqihkan dalam agama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” HR Al Bukhari dan Muslim).


Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus terhadap Al Qur’an dan hadits berasal dari kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al Qur’an dan hadits dengan benar. Sebagaimana yang dikabarkan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kaum khawarij yang membaca Al Qur’an:


يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِى يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ بِشَىْءٍ وَلاَ صَلاَتُكُمْ إِلَى صَلاَتِهِمْ بِشَىْءٍ وَلاَ صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ بِشَىْءٍ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ

Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Al Qur’an. Bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan Al Qur’an mereka, shalat dan puasa kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an dan menyangka bahwa Al Qur’an mendukung mereka padahal Al Qur’an tidak mendukung mereka.” (HR Muslim).


Itu semua akibat kedangkalan ilmu dan mengikuti hawa nafsu, sehingga mereka tidak diberikan pemahaman yang benar terhadap Al Qur’an dan hadits. Mereka mengira bahwa ayat Al Qur’am mendukung perbuatan mereka, padahal tidak demikian. Tentu yang memahaminya adalah orang-orang yang Allah faqihkan dalam agama dan selamatkan dari hawa nafsu.

5. Diberikan kesabaran.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


و ما أعطي أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر

Tidaklah seseorang diberikan dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya amat membutuhkan kesabaran. Karena Iblis dan balatentaranya tak pernah diam untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah.


وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Tidak ada yang diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak ada yang diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS Fushilat: 35).

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau inginkan kebaikan padanya, beri kami kesabaran untuk menjalani perintahMu dan menjauhi laranganMu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat kami. Aamiin.

Dikutip dari www.cintasunnah.com

Jumat, 19 April 2013

Sudahkah Tilawah Hari Ini ?


Bacalah Al Quran tiap hari dalam jumlah tertentu (mushaf utsmani sekitar 10 lembar) agar kita bisa khatam dalam sebulan.
Jika kita belum mampu, bacalah separuh dari itu..
Jika separuh juga masih terasa berat, maka bacalah satu ayat setiap hari..
Jika satu ayat pun masih terasa berat, maka ambillah mushaf Al Quran kita, lalu dekaplah dan bertanyalah pada hati kita, dosa apa yg sudah kita lakukan sehingga untuk membaca kitab Nya pun terasa berat sekali...

Ya Allah... Mudahkan kami agar mampu konsisten membaca kitab-Mu..