Kamis, 27 Agustus 2015

Adakah nama kita didalam daftar milkNYA ?

"Adakah tercantum nama kita di dalam daftar nama milik Allah ?

Alkisah, seorang  tukang besi bertanya kepada seorang Ustadz....????
"Ustad..! Kenapa ya..! Saya merasa bosan dengan hidup saya yang begini2 aja..!. Terus hambar, tak ada arahnya, dan tak ada nikmatnya..! Bosan saya Ustadz..! Saya ingin bahagia tapi kenapa susah sekali ya ?".

Ustadz pun menjawab : "Oohh..! Mungkin saat ini Allah juga lagi bosan dengan tuan."

"Allah bosan dengan saya ?. Maksudnya bagaimana Ustadz?" Tanya si tukang besi kembali..

Ustad menjelaskan : "Mungkin Allah capek mencari tuan, tapi tuan tak pernah ditemukan
.
Dicari di antara kumpulan Dhuha, tuan tak ada. Dicari di antara kumpulan Tahajjud juga tak ada.

Dicari di antara kumpulan Puasa Sunah juga tak ada. Dicari di antara kumpulan sedekah, juga tak kelihatan.

Dicari di antara kumpulan Tadarus Qur'an, tuan juga tak ada di sana. Dicari di antara kumpulan orang orang Umroh, niat pun tuan belum ada.

Dicari di antara orang2 yang Khusyuk Shalatnya, tuan juga tak ada. Dicari di antara Ahli Shalawat pun tak ada. Dicari di antara yang menuntut ilmu apa lagi.

Lalu Allah Swt mau mencari tuan di mana lagi...?. Coba tuan beritahu..!.
Bicaralah jangan diam !

Lalu.... Menangislah si tukang besi tadi sambil mengusap airmatanya, ber-Istighfar.

Segeralah kembali kepada Allah.....!
Dekatilah Allah. Hanya Allah sajalah ZAT yang bisa menenteramkan hidup kita. 

"PASTIKAN NAMA KITA ADA DAN SENANTIASA TERTULIS DALAM DAFTAR TERSEBUT".

Motivasi hari ini

Motivasi hari ini 😊😊😊😊 :

Kalau ribut dengan pelanggan,
Walaupun kita menang,
Pelanggan tetap akan lari.

Kalau ribut dengan rekan sekerja,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi semangat bekerja dalam tim.

Kalau kita ribut dengan boss,
Walaupun kita menang,
Tiada lagi masa depan di tempat itu.

Kalau kita ribut dengan keluarga,
Walaupun kita menang,
Hubungan kekeluargaan akan renggang.

Kalau kita ribut dengan guru,
Walaupun kita menang,
Keberkahan menuntut ilmu dan kemesraan itu akan hilang

Kalau ribut dengan kawan,
Walaupun kita menang,
Yang pasti kita akan kekurangan kawan.

Kalau ribut dengan pasangan,
Walaupun kita menang,
Perasaan sayang pasti akan berkurang.

Kalau kita ribut dengan siapapun,
Walaupun kita menang,
Kita tetap kalah...
Yang menang.. cuma ego diri  sendiri
yang susah.. mengalahkan ego diri sendiri..

Renungan bersama....
Apabila menerima teguran, usah terus melenting, bersyukurlah, masih ada yang mau menegur kesalahan kita.

.. Got this nice advice from somebody. It is a good reminder . Happy reading. 👍 👍 👍 ......😊 😊

#copasanGrupWasap

Nasehat Aidh alqorni

🐝🐝 nasehat yang lebih manis daripada madu🐝🐝
dikutip dari buku "lelaki yg paling bahagia di dunia" karangan syaikh Aidh AlQarni

💙0. mulailah harimu dengan sholat fajr dan doa-doa di pagi hari agar kau mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan

💙1. lanjutkan dengan istighfar agar syetan menghindar darimu

💙2. jangan putus berdoa, karena sesungguhnya doa merupakan tali kesuksesan

💙3. ingatlah bahwa apapun yg kau katakan akan dicatat oleh malaikat

💙4. senantiasalah optimis meskipun engkau dalam puncak kesusahan
💙5. bahwa keindahan jari jemari karena ia terikat dengan tasbih

💙6. jika engkau menghadapi kegelisahan dan berbagai kegundahan maka ucapkanlah "laa ilaaha illallahu"

💙7. belilah dengan uang dirhammu (berinfaklah) untuk mendapatkan doa orang fakir dan kecintaan orang miskin

💙8. sujud panjang dengan khusyuk itu lebih baik daripada istana2 yang megah.                      
💙9. berfikirlah sebelum berkata, bisa jadi satu perkataanmu bisa mematikan (menyakiti hati orang)

💙10. berhati hatilah terhadap doa orang yang didholimi dan air mata orang yang terampas haknya

💙11. Sebelum engkau membaca buku, koran dan majalah, bacalah terlebih dahulu AlQur'an

💙12. jadilah kau sebab bagi keistiqomahan keluargamu

💙13. bersungguh-sungguhlah jiwamu melaksanakan ketaatan, karena jiwa manusia itu senantiasa mengajak kepada keburukan

💙14. Ciumlah telapak tangan kedua orangtuamu, kau pasti mendapatkan keridhoan

💙15. Baju-baju lamamu merupakan baju baju baru menurut orang orang fakir

💙16. janganlah kau marah, karena hidup ini sangat singkat dari yang kau bayangkan

💙17. Engkau senantiasa bersama dzat yang Maha Kuat Maha Kaya, dialah Allah 'azza wa jalla, 

💙18. Jangan kau tutup pintu terkabulnya doa dengan melakukan maksiat

💙19. sholat adalah sebaik baik penolongmu dalam menghadapi berbagai musibah dan kelelahan

💙20. hindari berburuk angka, kau akan mendapatkan ketenangan dan kenyamanan

💙21. penyebab dari segala kegundahan adalah berpaling dari ALLAH, maka segeralah menuju kepada Nya.

💙22. Sholatlah kau, karena sholatmu akan menemanimu di kubur

💙23. jika kau mendengar orang yang meggunjing (ghibah) maka katakanlah padanya: bertaqwalah kau  kepada ALLAH

💙24. dawamkanlah (senantiasa) kau baca surat Tabarak (sural Al Mulk) karena ia adalah penyelamat

💙 25. orang yang mahruum (terhalang dari rahmat Allah) adalah orang yang terhalang dari mengerjakan sholat dg khusyuk dan mengalirkan air mata

💙26. Jangan kau hina orang mukmin yang sedang lalai

💙27. jadikanlah semua rasa cinta itu karena ALLAH dan Rasul Nya

💙28. maafkanlah orang yang menggunjingmu, karena dia telah menghadiahkan kebaikannya untukmu

💙29. sholat, tilawah, dzikir, merupakan hiasan dadamu

💙30. barangsiapa mengingat panasnya neraka maka ia akan bersabar terhadap dorongan untuk melakukan maksiat

💙31. selama qiyamullail ditegakkan, maka segala penyakit akan hilang, krisis akan berlalu, dan kesusahan akan lenyap

💙32. jauhilah "katanya dan katanya" karena kau masih punya pekerjaan bak gunung

💙33. Kerjakanlah sholat dengan khusyuk, karena  segala hal yang menantimu selain sholat itu lebih rendah urusannya daripada sholat

💙34. jadikanlah mushaf senantiasa disisimu, karena membaca satu ayat Al-Quran itu lebih baik daripada dunia dan isinya

💙35. kehidupan itu indah, dan lebih indah lagi jika kau sertai iman.

Ajari Anakmu Al quran

Kajian ahad pagi ini di ma'had Isy Karima :

Pertanyaan : bagaimana menjadikan anak menjadi hafal qur'an di usia dini?

Jawaban syaikh : salah satu rahasia bisa hafal qur'an pada usia 9 tahun dan juara dunia adalah banyak anak2 dibawah 6 tahun selama 5 bulan menghafal sudah selesai 30 juz,ini dikarenakan sejak ibunya hamil ibunya selalu mengkhatamkan qur'an,seminggu sekali atau sesering mungkin sehingga pada saat lahir anak2 ini sudah menyimpan qur'an dan pada saat menghafal sudah tidak susah karena tinggal memurojaah,anak2 ini sudah curi start duluan pada saat masih di dalam kandungan ibunya.

Kalau tidak bisa membaca qur'an disetel murrotal,radio,televisi yang berisi qur'an.

Fase Paling penting adalah tahapan awal sebelum lahir - anak usia 10 th.

Ibu adalah madrasah pertama,jadi yg paling berperan di fase terpenting adalah IBU.

Metode menghafal paling efektif adalah sesering mungkin anak didengarkan qur'an.

Maka jagalah pendengaran anak dengan hal2 yang baik.

Peran ayah setelah anak lahir :

1. Mengajarkan kecintaan kepada qur'an,mengajak anak2 ke masjid.

2. Mengantarkan anak2 ke halaqoh qur'an.

3. Belajar qur'an sedikit demi sedikit dimulai dari surat2 pendek.

Dibutuhkan kedisiplinan .
Anak2 tidak dipaksa duduk diam selama satu jam untuk menghafal,main 10 menit ngaji 20 menit agar anak tidak bosan.

Konsep yang harus dibenarkan adalah sekolah anak yang sebenarnya adalah dirumah,jangan menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah.
Pengawasan orangtua sangat penting.

Kesimpulan : ajari anak anakmu qur'an maka qur'an akan mengajari anak anda semua ilmu.

(Syekh Ashron Al Hafidz, dari Mesir, usia 9 tahun hafal Qur'an, usia 15 tahun selesai Qiro'ah 'Asyaroh)

🍀 Kajian Serambi Ma'rifat 🍀

#copasanGrupWasap

Senin, 24 Agustus 2015

Tingkatan REZEKI

Ada 4 cara Allah memberi rezeki kepada setiap makhluk-Nya

✅ Rezeki Tingkat Pertama.
(yang djamin oleh Allah).

Tidak ada suatu mahlukpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.
(QS Huud [11]: 6).

Allah memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Ini adalah rezeki dasar yang terendah.

✅ Rezeki Tingkat Kedua.

Tidaklah manusia mendapat apa2, kecuali apa yang telah diusahakannya.
(QS An-Najm [53]: 39).

Allah akan memberikan rezeki sesuai dgn apa yg kita kerjakan. Jika kita bekerja 3 jam,
maka kita dapat hasil yang 3 jam.
Jika bekerja lebih lama, lebih berilmu, lebih sungguh2, maka kita akan mendapat lebih banyak, apakah orang muslim atau bukan.

✅ Rezeki Tingkat Ketiga.

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.
(QS Ibrahim [14]: 7).

Inilah rezeki yang disayang Allah. Orang2 yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah & mendapat rezeki yang lebih banyak.

Itulah janji Allah, hanya orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia dan sejahtera dipercayai menerima jenis rezeki yang ini.

✅ Rezeki Tingkat Keempat.
(Hanya untuk orang-orang yang beriman & bertaqwa).

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yg tiada di-sangka2nya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan semua urusan (yang dikehendaki-Nya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap2 sesuatu.
(QS Ath-Thalaq [65]: 2-3).

Rezeki yang ke-4 ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya.
Orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang yang benar2 dicintai & dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di bumi ini.

Selamat menjemput rezeki....

Semoga kita semua mendapatkan keberkahan😊😊😊

#copasanGrupWasap

Semua anak adalah BINTANG

Saya teringat suatu peristiwa ketika Ara kecil bertanya tentang proses terjadinya adik di perut ibunya. Saya tidak menjawab langsung, mengajak Ara ke depan Video player kami, dan menyetel film "Proses terjadinya manusia" karya Harun Yahya. Saat melihat pergerakan ratusan juta sperma berkompetisi secara sehat untuk memperebutkan dirinya menjadi "sang juara" bertemu dengan satu telur. Saat itu juga Ara berkesimpulan " berarti aku ini juara sejak di perut ibu ya".

Kalimat ini sungguh di luar dugaan kami, karena apa yang ditanyakan dengan kesimpulan yang dia dapatkan jauh dari bayangan saya waktu itu. Anak-anak yang terlahir ke dunia merupakan anak-anak pilihan, para juara yang membawa bintangnya masing-masing sejak lahir. Namun setelah mereka lahir, kita, orang dewasa yang diamanahi menjaganya, justru lebih sering "membanding-bandingkan" pribadi anak ini dengan pribadi anak yang lain.  

BANDINGKANLAH ANAK-ANAK KITA DENGAN DIRINYA SENDIRI, BUKAN DENGAN ANAK ORANG LAIN 
Jadi kalimat yang harus sering anda keluarkan adalah,
"Apa bedanya kakak 1 tahun yang lalu dengan kakak yang sekarang?"bukan dengan kalimat "Mengapa kamu tidak seperti si A, yang nilai raportnya selalu bagus?""Mengapa kamu tidak seperti adikmu?" Kita, orang dewasa yang dipercaya untuk melejitkan "mental jawara" anak, justru lebih sering memperlakukan mereka menjadi anak rata-rata, yang harus sama dengan yang lainnya. 

MEMBUAT GUNUNG, BUKAN MERATAKAN LEMBAH 
Ikan itu jago berenang, jangan habiskan hari-harinya dengan belajar terbang, agar ia sepintar burung. Seringkali kalau ada anak-anak yang tidak menyukai matematika, kita paksakan anak untuk ikut pelajaran tambahan matematika agar nilainya sama dengan anak-anak yang sangat menyukai matematika. Ini namanya meratakan lembah. Anak akan menjadi anak yang rata-rata.Burung itu jago terbang, apabila sebagian besar waktunya habis untuk belajar terbang, maka dalam beberapa waktu ia akan menjadi maestro terbang di bidangnya. Anak yang terlihat berbinar-binar mempelajari sesuatu, kemudian orangtuanya mengijinkan anak tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari hal tersebut, maka kita sedang mengijinkan lahirnya maestro baru. Ini namanya membuat gunung. Anak akan memahami misi spesifiknya untuk hidup di muka bumi ini. 

ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN 
Kita sebagai orangtua harus sering melakukan "discovering ability" agar anak menemukan dirinya. Dengan mengajak anak kaya akan wawasan, kaya akan gagasan, dan kaya akan aktivitas. Sehingga anak dengan cepat menemukan aktivitas yang membuat matanya berbinar-binar, tak pernah henti untuk mengejar kesempurnaan ilmu, dan menjadi hebat di bidangnya. Pendapatan itu adalah bonus dari kesungguhan 3 hal tersebut. 

ALLAH TIDAK PERNAH MEMBUAT PRODUK GAGAL 
Tidak ada anak yang bodoh di muka bumi ini, yang ada hanya anak yang tidak mendapatkan kesempatan belajar dari orangtua/guru yang baik, yang senantiasa tak pernah berhenti menuntuk ilmu demi anak-anaknya, dan memahami metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar anaknya. 

ANAK-ANAK TERLAHIR HEBAT, KITALAH YANG HARUS SELALU MEMANTASKAN DIRI AGAR SELALU LAYAK DI MATA ALLAH, MEMEGANG AMANAH ANAK-ANAK YANG LUAR BIASA.

oleh : Septi Peni Wulandani 

Rabu, 19 Agustus 2015

Tata Cara Merapatkan Shaff dalam Shalat

🌺Tata Cara Merapatkan shaf🌺

Tentang rapatnya bahu, dalilnya amat jelas yakni:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوُّوا صُفُوفَكُمْ وَحَاذُوا بَيْنَ مَنَاكِبِكُمْ وَلِينُوا فِي أَيْدِي إِخْوَانِكُمْ وَسُدُّوا الْخَلَلَ…

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Luruskan barisan kalian, rapatkanlah bahu-bahu kalian, bersikap lembutlah terhadap saudara kalian, dan tutuplah celah yang kosong ..”   (HR. Ahmad,   No. 21233. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir,    No. 7629. Syaikh Al Albany menshahihkannya dalam Shahihul Jami’ No.1840)

Tentang rapatnya kaki, hadits berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي
وَكَانَ أَحَدُنَا يُلْزِقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بِقَدَمِهِ

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dia bersabda: “Luruskan shaf kalian, sesungguhnya aku melihat kalian dari belakang punggungku.“ Maka salah seorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu kawannya, dan kakinya dengan kaki kawannya. (HR. Bukhari No.692)

Riwayat lain:

  فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ يَلْزَقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَرُكْبَتَهُ بِرُكْبَةِ صَاحِبِهِ وَكَعْبَهُ بِكَعْبِهِ

“Maka, aku melihat ada seseorang yang merapatkan bahunya dengan bahu kawannya, lututnya dengan lutut kawannya, dan mata kakinya dengan mata kaki kawannya.” (HR. Abu Daud No. 662. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah, 1/39, No. 32. Darul Ma’arif)

Imam Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan tentang makna ka’b (mata kaki):

وفي هذا الحديث: دلالة على أن الكعب هوَ العظم الناتيء في أسفل الساق، ليس هوَ في ظهر القدم، كما قاله قوم.

Dalam hadits ini terdapat petunjuk bahwasanya ka’b adalah tulang menonjol di bagian bawah betis, bukan bagian punggungnya kaki seperti yang dikatakan oleh segolongan manusia. (Fathul Bari, 6/283. Maktabah Ghuraba Al Atsariyah)

Hal serupa, namun lebih detil, disampaikan Al Hafizh Ibnu Hajar berikut ini:

واستدل بحديث النعمان هذا على أن المراد بالكعب في آية الوضوء العظم الناتئ في جانبي الرجل وهو عند ملتقى الساق والقدم وهو الذي يمكن أن يلزق بالذي بجنبه خلافا لمن ذهب أن المراد بالكعب مؤخر القدم وهو قول شاذ ينسب إلى بعض الحنفية ولم يثبته محققوهم وأثبته بعضهم في مسألة الحج لا الوضوء وأنكر الأصمعي قول من زعم أن الكعب في ظهر القدم

Hadist An Nu’man ini dijadikan dalil, bahwa maksud ka’b dalam ayat wudhu adalah tulang yang menonjol di bagian samping kaki, yaitu dipertemuan antara betis dengan kaki bagian bawah, itulah bagian yang memungkinkan terjadinya rapat bagian sisinya, hal ini menyelisihi pihak yang berpendapat bahwa ka’b adalah bagian belakang kaki, ini adalah pendapat yang janggal yang disandarkan sebagai pendapat sebagian Hanafiyah namun tidak diperkuat oleh para muhaqqiq mereka sendiri, namun sebagian mereka memperkuat makna ini dalam permasalahan haji bukan wudhu, tetapi Al Ashmu’i mengingkari pendapat pihak yang menyangka bahwa ka’b itu terletak di punggungnya kaki. (Fathul Bari, 2/211. Darul Ma’rifah)

Imam Al ‘Aini juga mengatakan:

أَي: يلزق كَعبه بكعب صَاحبه الَّذِي بحذائه. وَفِيه: دَلِيل على أَن الكعب هُوَ الْعظم الناتىء فِي مفصل السَّاق والقدم، وَهُوَ الَّذِي يُمكن إلزاقه

Yaitu menempelnya antara mata kakinya dengan mata kaki kawannya yang berada di sampingnya. Dalam hadits inib terdapat dalil bahwa ka’b adalah tulang yang menonjol pada daerah perbatasan antara betis dan kaki, itulah yang memungkinkan terjadinya persentuhan. (‘Umdatul Qari, 5/259-260)

Jadi, dr keterangan bbrp riwayat di atas yg bersentuhan adalah bahu, lutut (nampaknya ini tdk mudah), dan mata kaki (ka'b). Inilah yg jadi patokan lurusnya kaki yaitu bersentuhan mata kaki kita dgn sebelahnya.

Namun, ulama umumnya ulama  mengatakan, merapatkan shaf adalah sunah saja. Inilah pendapat Abu Hanifah, Syafi’I, dan  Malik. (‘Umdatul Qari, 8/455).   Bahkan Imam An Nawawi  mengklaim para ulama telah ijma’ atas kesunahannya.

Berikut perkataannya:

وَقَدْ أَجْمَعَ الْعُلَمَاء عَلَى اِسْتِحْبَاب تَعْدِيل الصُّفُوف وَالتَّرَاصّ فِيهَا

“Ulama telah ijma’ (aklamasi)  atas  sunahnya meluruskan shaf dan merapatkan shaf.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/384. Mauqi’ Ruh A Islam)

Apa yang dikatakan Imam An Nawawi ini, didukung oleh Imam Ibnu Baththal dengan perkataannya:

تسوية الصفوف من سنة الصلاة عند العلماء

“Meluruskan Shaf merupakan sunahnya shalat menurut para ulama. (Imam Ibnu Baththal, Syarh Shahih Bukhari, 2/344. Dar Ar Rusyd)

Alasannya, menurut mereka merapatkan shaf adalah untuk penyempurna dan pembagus shalat sebagaimana diterangkan dalam riwayat yang shahih.  Hal ini dikutip oleh Imam Al Aini, dari Ibnu Baththal,  sebagai berikut:

لأن حسن الشيء زيادة على تمامه وأورد عليه رواية من تمام الصلاة

“Karena, sesungguhnya membaguskan sesuatu hanyalah tambahan atas kesempurnaannya, dan hal itu telah ditegaskan dalam riwayat tentang kesempurnaan shalat.” (‘Umdatul Qari, 8/462)

Riwayat yang dimaksud adalah:

أقيموا الصف في الصلاة. فإن إقامة الصف من حسن الصلاة

“Aqimush Shaf (tegakkan/luruskan shaf) karena tegaknya shaf  merupakan diantara bagusnya shalat.” (HR. Bukhari No. 689. Muslim No. 435)

Imam An Nawawi mengatakan, maksud aqimush shaf  -dalam hadits lain aqiimuu shufuufakum- adalah meluruskannya (sawwuuhu), menyeimbangkannya ('addiluuhu ), dan merapatkannya (tarashshuuhu). (Imam An Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/177. Maktabah Misykah. Lihat juga Aunul Mabud, 2/256)

Berkata Al Qadhi Iyadh tentang hadits ini:

دليل على أن تعديل الصفوف غير واجب ، وأنه سنة مستحبة .

“Hadits ini adalah dalil bahwa meluruskan shaf tidak wajib, dia adalah sunah yang disukai.” (Al Qadhi ‘Iyadh, Ikmal Al Mu’allim Syarh Shahih Muslim, 2/193. Maktabah Misykah)

✔Tidak Sedikit Yang Mewajibkan

Jika kita mengumpulkan semua dalil-dalil yang ada, berserta menelaah alasan anjuran merapatkan shaf, dan ancaman bagi yang meninggalkannya, maka wajar dan maklum jika ada yang mengatakan wajib, seperti Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnu Hajar, Imam Al Karmani, dan lainnya. Kita tahu, tidak ada sunah yang jika ditinggalkan mendapatkan ancaman, sedangkan hal ini, telah jelas ancaman yang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kabarkan. Maka, indikasi kewajibannya adalah jelas menurut mereka.

Ada pun alasan Imam Ibnu Baththal, bahwa merapatkan shaf itu hanyalah tambahan untuk memperbagus dan menyempurnakan shalat, sehingga hukumnya sunah, adalah pendapat yang telah dikoreksi para ulama ini. Justru alasan yang dikemukakannya itu menjadi alasan buat  kelompok ulama yang mewajibkan. Sebab, sesuatu yang berfungsi  menjadi penyempurna sebuah kewajiban, maka sesuatu itu juga menjadi wajib hukumnya.

Hal ini ditegaskan oleh kaidah yang sangat terkenal:

ما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب
“Kewajiban apa saja yang tidak bisa sempurna kecuali dengan ‘sesuatu’, maka sesuatu itu menjadi wajib  adanya.” (Imam As Subki, Al Asyhbah wan Nazhair, 2/90. Maktabah Misykah)

Jelas sekali bahwa kesempurnaan kewajiban shalat baru akan  terwujud dengan rapat dan lurusnya shaf, maka menurut kaidah ini- rapat dan lurusnya shaf adalah wajib ada demi kesempurnaan kewajiban tersebut. Hanya saja, kewajiban merapatkan shaf ini bukanlah termasuk kewajiban yang jika ditinggalkan dapat merusak shalat. Longgarnya shaf tidaklah membatalkan shalat, sebab itu bukan termasuk rukun shalat.

Maka dari itu, Imam Al Karmani mengatakan:

الصواب أن يقول فلتكن التسوية واجبة بمقتضى الأمر ولكنها ليست من واجبات الصلاة بحيث أنه إذا تركها فسدت صلات
ه
“Yang benar adalah yang mengatakan bahwa meluruskan shaf adalah wajib sebagai  konsekuensi dari perintah yang ada, tetapi itu bukan termasuk kewajiban-kewajiban shalat yang jika ditinggalkan akan merusak shalat.” (Imam Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari, 8/455)

Imam  Al ‘Aini pun  mengatakan wajib dalam kitab lainnya:

فإن قيل: قوله- عليه السلام-:" أقيموا صفوفكم " أمر قارنه التكرار، وذكر معه الوعيد على تركه، فينبغي أن تكون إقامة الصفوف واجبا. قلت: فليكن واجبا، ولكنه ليس منْ واجبات الصلاة بحيث إنه إذا تركها أفسَد صلاته أو نقصها، ولكنه إذا تركها يأثم.

Maka, jika dikatakan bahwa sabdanya –‘Alaihis Salam- : “lurus dan rapatkanlah shaf kalian”  merupakan perintah yang berulang-ulang, dan juga disebutkan adanya ancaman kalau meninggalkannya, maka meluruskan shaf itu menjadi perkara yang wajib. Aku berkata: maka hal itu memang wajib, tetapi bukan termasuk kewajiban shalat yang jika ditinggalkan membuat shalatnya rusak (batal) atau berkurang, tetapi meninggalkannya adalah berdosa. (Imam Al Aini, Syarh Abi Daud, 3/212)

Yang pasti, merapatkan dan meluruskan shaf adalah budaya shalat pada zaman terbaik Islam. Sampai- sampai Umar memukul kaki Abu Utsman Al Hindi untuk merapatkan shaf. Begitu pula Bilal bin Rabbah telah memukul bahu para sahabat yang tidak rapat. Ini diceritakan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar (Fathul Bari, 2/210), dan  Imam Al ‘Aini (‘Umdatul Qari, 8/463. Maktabah Misykah)

Demikianlah perselisihan para imam kaum muslimin tentang hukum merapatkan shaf dalam shalat.

Kenyataannya..,  mempertahankan rapat shaf (dgn bersentuhan bahu, lutut, dan mata kaki) secara  terus menerus sejak awal shalat sampai selesai  adalah hal yg sulit bagi jamaah. Maka, wajar jika Syaikh Utsaimin memfatwakan hal itu paling mungkin terjadi di awal shalat saja.

Wallahu A'lam

🌿🌿🌿🌿

FN