Seorang yg zuhud & ahli ibadah, Ma'ruf Al-Karkhi rahimahuLlah suatu hari sedang duduk di tepi sungai Tigris, Baghdad, bersama sahabat-sahabatnya. Lalu lewatlah dekat mereka anak-anak muda di atas perahu sambil bermain-main & minum khamr. Para sahabat Ma'ruf berkata: "Mereka bermaksiat kepada Allah di atas sungai ini, doakan keburukan untuk mereka."
Ma'ruf Al-Karkhi rahimahiLlah mengangkat tangannya dan berdoa:
إِلٓهِي وٓسٓيِّدِيْ كَمَا فَرَّحْتَهُمْ فِي الدُّنْيَا أَسْأَلٰكٓ أَنْ تٰفَرِّحَهُمْ فِي الْآخِرَةِ
"Ya Allah, Tuhanku & Pimpinanku, sebagaimana Engkau telah menggembirakan mereka di dunia, aku memohon kepada-Mu gembirakanlah mereka di akhirat."
Para sahabatnya berkata: "Kami minta engkau doakan keburukan utk mereka, bukan doa yg baik."
Ma'ruf menjawab:
إِذَا فَرَّحَهُمْ فِي الْآخِرَةِ تَابَ عَلَيْهِمْ وٓلٓمْ يَضُرَّكُمْ ذٓلِكَ
"Jika Allah menggembirakan mereka di akhirat berarti Dia menerima taubat mereka, dan itu tidak merugikan kalian."
(Waqafat Tarbawiyah, Abdul Hamid Al-Bilali mengutip dari kitab Al-Mustathrif, hlm 215)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar