Kesalahan Bukan pada ukhuwah, Tapi iman yg melemah
Karena saat ukhuwah kita melemah, saat keakraban kita merapuh.
Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan.
Saat kebaikan justru melukai. …
Sesungguhnya yg rusak bukanlah ukhuwah. Tapi iman-iman kita sedang sakit.
Mari kita waspadai jebakan setan hingga melemahkan keimanan.
? Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna mengingatkan:
"Wahai Ikhwan, sungguh aku sama sekali tak khawatir jika seluruh dunia bersatu untuk melibas kalian. Sebab dengan izin Allah, kalian lebih kuat daripada mereka. Tapi aku khawatirkan 2 hal menimpa kalian:
1. Aku khawatir kalian melupakan Allah, hingga Allah membiarkan kalian.
2. Atau kalian melupakan ikhwah-ikhwah, hingga akhirnya satu sama lain saling memperdayai."
Ibnu Abbas ra menasihati kepada kita,"Mengunyah garam dalam sebuah jama'ah masih lebih baik dari pada memakan puding dalam perpecahan."
Mari kita jaga ukhuwah karena Allah..
Jangan pernah kita rusak dengan segala kesalahfahaman tanpa adanya tabayun atau klarifikasi terlebih dahulu.
Semua hanya karena Allah….
Semua hanya karena Allah….
Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian.
Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya.
Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat.
Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya.
Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan.
Maka terus meneruslah berada pada mejelis-mejelis dzikir (mejelis ilmu), semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kalian. Bisa jadi ada satu kata yang terdengar dan kata itu merendahkan diri kita namun sangat bermanfaat bagi kita. Bertaqwalah kalian semua kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.
*(Mawai’zh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185-187)