Suatu saat Asy Syafi’i
ditanya
mengapa hukuman bagi pezina sedemikian beratnya?
wajah asy
Syafi’ memerah, pipinya rona delima
“karena”, jawabnya dengan mata
menyala
“zina adalah dosa yang bala’ akibatnya mengenai
semesta
keluarganya, tetangganya, keturunannya
hingga tikus di rumahnya
dan semut di liangnya”
***
ia ditanya lagi
dan mengapa tentang
pelaksanaan hukuman itu?
Allah berkata,
“Dan janganlah rasa ibamu pada
mereka menghalangimu untuk menegakkan agama!”
***
asy Syafi’i
terdiam
ia menunduk, ia menangis
setelah sesak sesaat, ia
berkata
“karena zina seringkali datang dari cinta
dan cinta selalu
membuat kita iba
dan syaithan datang untuk membuat kita lebih mengasihi
manusia
daripada mencintaiNya”
***
ia ditanya lagi
dan mengapa,
Allah berfirman pula
“Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka
disaksikan
oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”
bukankah untuk pembunuh, si
murtad, pencuri
Allah tak pernah mensyaratkan menjadikannya
tontonan?
***
janggut Asy Syafi’i telah basah
bahunya
terguncang-guncang
“agar menjadi pelajaran”
ia terisak
“agar
menjadi pelajaran”
ia tersedu
“agar menjadi pelajaran”
ia
tergugu
***
lalu ia bangkit dari duduknya
matanya kembali
menyala
“karena ketahuilah oleh kalian..
sesungguhnya zina adalah
hutang
hutang, sungguh hutang..
dan.. salah seorang dalam nasab
pelakunya
pasti harus membayarnya!”
***
kutulis dengan menangis,
semoga menjadi pengingat yang terwaris
sumber : milis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar