Rabu, 12 Februari 2020

Mengapa Menikah Membutuhkan Kedewasaan ?


Menikah dan hidup berumah tangga memerlukan kedewasaan dan kematangan kepribadian.

Bukan hanya berumah tangga, bahkan dalam bekerja, berkarier, berorganisasi, maupun bermasyarakat, juga memerlukan karakter pribadi yang dewasa.

Tahukah kamu, seperti apa pribadi dewasa itu? Menurut perspektif psikologi, seseorang yang memiliki pribadi dewasa, dalam dirinya terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

a. Memiliki “sense of self” atau konsep diri yang kuat, seperti bisa mengambil keputusan untuk dirinya tanpa mengandalkan orang lain.

b. Dapat menjalin hubungan sosial dengan orang lain secara sehat, dalam jangka waktu panjang.

c. Memiliki kematangan spiritual dan emosional, mampu mengelola dan mengontrol emosi, sehingga kondisi mood-nya tidak bergantung kepada aksi atau reaksi orang lain.

d. Bisa menerima dirinya secara seimbang, misalnya mengetahui dan menerima kelebihan dan kekurangan diri, sehingga bisa bertindak dengan tepat.

e. Bisa menyusun argumen, pendapat, pandangan, dan persepsi yang logis dan masuk akal.

f.  Bisa berpikir jangka panjang dan membuat perencanaan kehidupan.

g. Bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.

h. Mampu mengelola konflik atau perbedaan dengan bijak.

Dari berbagai ciri-ciri dewasa menurut psikologi tersebut, apakah kamu sudah memiliki pribadi dewasa?

Menjadi tugas kamu untuk mendewasakan pribadi. Sangat berbahaya, jika orang belum dewasa sudah menikah.

Laki-laki dan perempuan yang tidak dewasa, jika mereka hidup berumah tangga, tidak akan bisa bertahan lama.

Mereka tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa menyelesaikan masalah secara dewasa, tidak mampu menghadapi badai persoalan dalam kehidupan.

Itulah sebabnya, menikah hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar