Jumat, 20 Oktober 2017

tentang INDONESIA

Menarik untuk di renungkan...

Pada era tahun 1953 – 1954 M, Syekh Ali Thanthawi pernah datang di Indonesia dan berjalan-jalan mulai dari Jakarta, Jogya, Surabaya, Malang, Gresik dan tempat lainnya.
Lalu, pada Januari 1960 beliau menulis buku dengan judul: Indonesia (berbahasa Arab).

Pada tahun 1992 M, saat buku itu mau naik cetak lagi, beliau menulis kata pengantar, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

لَقَدْ تَبَدَّلَتْ إِنْدُوْنِيْسِيَا اَلَّتِيْ تَقْرَؤُوْنَ عَنْهَا فِيْ هَذَا الْكِتَابِ، فَحَالَتِ الْأَحْوَالُ، وَذَهَبَ أَكْثَرُ مَنْ ذُكِرَ فِيْهِ مِنَ الرِّجَالِ، وَصَارَ تَارِيْخًا يُرْوَى، وَقَدْ كَانَ قَاِئًما يُرَى. مَا تَبَدَّلَتْ طَبِيْعَةُ الْأَرْضِ، وَلَا تَغَيَّرَتْ مَشَاهِدُهَا، وَلَا ذَهَبَ ذَلِكَ الْجَمَالُ الَّذِيْ جَعَلَنِيْ أَقُوْلُ فِيْ نَعْتِهِ: (أَنَّ سُوَيْسِرَا قَدِ انْتَقَلَتْ إِلَى آسِيَا).
فَهَذَا خَلْقُ اللهِ، وَخَلْقُ اللهِ بَاقٍ مَا أَذِنَ اللهُ بِبَقَائِهِ، لَا يَصِلُ إِلَيْهِ الْفَسَادُ، إِنَّمَا يَفْسُدُ مَا امْتَدَّتْ إِلَيْهِ يَدُ الْإِنْسَانِ.


Indonesia yang kalian baca dalam buku-ku ini (yang dicetak pada 1960) telah berganti, situasi dan kondisinya telah berubah, dan sebagian besar orang-orang yang saya sebut dalam buku ini sudah tiada, dan jadilah cerita-cerita di buku saya ini menjadi sejarah yang diriwayatkan, di mana sebelumnya adalah sebuah fakta yang bisa disaksikan.
Sebenarnya, tabiat tanahnya tidak berganti, pemandangannya tidak berubah, dan keindahannya, yang membuat saya mengatakan: “Indonesia itu Swis yang berpindah ke Asia” juga masih ada dan tidak pergi.

Beginilah ciptaan Allah SWT itu, dan ciptaan Allah SWT akan tetap ada selama Allah SWT mengijinkan untuk tetap ada dan ia tidak tersentuh oleh kerusakan. Ia menjadi rusak, jika ada tangan-tangan jahil manusia yang merusaknya.

اِقْرَأِ الْكِتَابَ، ثُمَّ انْظُرْ فَاسْأَلْ أَيْنَ (سُوْكَارْنُو) الَّذِيْ كَانَ اِسْمُهُ عَلَى كُلِّ لِسَانٍ، وَصُوْرَتُهُ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ، وَأَخْبَارُهُ تَتَصَدَّرُ الْأَخْبَارُ، وَتَمْلَأُ الصُّحُفَ وَالْمَجَلَّاتِ، وَتَلْهَجُ بِهَا الْإِذَاعَاتُ، لَمْ يَكُنْ يَنْطِقُ (الْإِعْلَامُ) إِلَّا بِمَدْحِهِ، بَلْ يَكَادُ يُقَدِّسُهُ وَيُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ ...

Bacalah buku ini (yang dicetak pada 1960), lalu lihat dan bertanyalah: dimana Sukarno sekarang? Bukankah nama Sukarno dulu terucapkan oleh semua mulut, gambarnya ada di mana-mana, beritanya selalu menempati posisi head line, rupanya memenuhi lembaran-lembaran koran dan majalah, radio-radio seakan berdzikir menyebut namanya dan tidak ada media kecuali menggucapkan kata-kata pujian untuknya, bahkan hampir-hampir saja mensucikan dan bertasbih memujinya…

... فَأَيْنَ الْيَوْمَ (سُوْكَارْنُو)؟ وَأَيْنَ الَّذِيْنَ كَانَ يَحُفُّوْنَ بِهِ، يَخْشَوْنَ سَخَطَهُ وَيَطْلُبُوْنَ رِضَاهُ؟ ...

… lalu, di mana Sukarno sekarang? Di mana orang-orang yang selama ini berkerumun mengelilinya, takut kalau-kalau terkena murkanya dan mengemis meminta ridha kepadanya?

... هَذِهِ الْعِبَرُ قَيْدَ النَّظَرِ، وَلَكِنْ أَيْنَ مَنْ يَعْتَبِرُ؟ أَيْنَ الَّذِيْنَ ظَنُّوا أَنَّهُمْ شَارَكُوا اللهَ فِيْ مُلْكِهِ، فًاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ، وَأَذَلُّوْا رِقَابَ الْعِبَادِ، وَمَلَؤُوا الدُّنْيَا الْفَسَادَ؟ لَقَدْ كَانُوْا مِلْءَ الْأَسْمَاعِ وَالْأَبْصَارِ، فَصَارُوا خَبَرًا صَغِيْرًا فِيْ حَاشِيَةِ كُتُبِ التَّارِيْخِ؟ ...

… ini adalah ibrah-ibrah yang dapat disaksikan, akan tetapi, adakah yang mengambil ibrah? Di mana mereka-mereka yang mengira dapat menyamai Allah SWT dalam kerajaan-Nya, lalu mereka berbuat sombong di bumi ini secara tidak sah? Mereka pun lalu merendahkan dan menghinakan hamba-hamba Allah? Dan mereka pun lalu memenuhi dunia dengan kerusakan? Bukankah dulu cerita tentang mereka memekakkan telinga dan gambar mereka memenuhi pandangan mata? Namun sekarang mereka hanya menjadi sebuah berita kecil di pinggiran buku-buku sejarah? …
.
Oleh: Musyafa Ahmad Rahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar