Senin, 14 Desember 2015

Geliat Kemenangan Dakwah

Hari ini Hari ini kita kan berjuang
Jangan ragu jangan takut hadapi rintangan
Pacu langkah rapatkan shafmu dimedan perang
Luruskan niat hanya Allah satu tujuan (Ibnu Hamzah)

Saudaraku seperjuangan, setiap kontribusi kita adalah bukti nyata akan begitu cintanya kita kepada pemilik cinta yang hakiki. Hingga cinta yang menebar di tanah pertiwi ini kita satukan menjadi sebuah gerakan kebaikan yang terstruktur.

Kita adalah bagian yang tidak bisa saling terpisahkan, kita adalah satu bagian yang utuh. Karena perjuangan dalam membangun peradaban bukanlah pekerjaan yang mudah, bukanlah sebuah kesempatan untuk membangun kejayaan pribadi. Maka kesatuan kita menjadi kesatuan yang utuh dalam membangun peradaban menuju soko guru yang membawa perubahan.

Sehingga hal yang harus terus kita benahi adalah kesadaran. Kesadaran bahwa kemenangan kita adalah karena Allah SWT. Setiap aktifitas kebaikan kita adalah wujud dari misi kita sebagai manusia yaitu untuk beribadah dan khalifah. Dimanapun kaki berpijak, maka keberadaannya akan menelurkan kebaikan-kebaikan.

Selanjutnya adalah Kesadaran bahwa kita tidak bisa berjuang sendirian, kita tidak bisa membangun negeri ini hanya dengan satu gerakan. Namun kita sadar bahwa mihwar kebangkitan akan kita sambut bersama-sama dengan cucuran keringat bersama. Sehingga ukhuwwah harus terus diperkuat. Mempertemukan kebaikan antar sesama adalah keharusan kita. Karena kita muslim adalah bersaudara.

Setiap kebaikan yang dibangun, akan menemukan dinamikanya masing-masing. Karena memang begitulah geliat dari kebaikan itu sendiri. Karena syurga itu hanya bisa dicapai dengan pengorbanan yang besar. Bahkan pengorbanan itu akan mendekatkan kita dengan aroma syurga yang telah Allah janjikan untuk orang-orang beriman.

Yakinlah, kesulitan-kesulitan yang hadir hanyalah badai yang menggoyangkan keteguhan kita. Pesona dunia, hanyalah gurauan yang menipu kita untuk sampai pada tujuan besar peradaban. Bahkan pesonanya dunia hanyalah setetes dari lautan kenikmatan akhirat.

Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukan jarinya kedalam lautan luas maka perhatikanlah yang tersisa.” (HR. Muslim)

Kita sadar bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Setiap cucuran air mata yang telah mengalir adalah sebuah penggugah agar tidak berada dalam kenyamanan dunia yang memesona. Jika tidak begitu, maka kita tidak akan siaga setiap waktu dalam menyikapi permasalahan yang berkecamuk dalam pikiran bangsa ini.

Merdekakan pikiran kita, jadikan pesona dunia untuk inspirasi syurga. Berjuang merupakan kekhasan kita, karena kita merupakan pergerakan yang berorientasi atas kerja-kerja nyata. Bukanlah sebatas kata yang hadir untuk menidurkan lebah-lebah yang kelaparan.

Semoga Allah senantiasa menunjukan kita pada jalan yang lurus. Ihdinasshiraatal mustaqiim. Seperti janji Allah didalam Al Quran “Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Al Ankabut : 69)

Biarkan dinamika yang hadir sebagai bagian dari kemenangan-kemenangan besar. Karena kemenganan-kemenangan didepan merupakan buah dari ujian-ujian yang datang. Seperti nasihat dari salah seorang guru besar peradaban ini.

Saat itu, seorang bertanya kepada imam syafi’I, “Ya Abu Abdillah, mana yang lebih baik antara seorang yang diberi tamkin (kemenangan) atau yang mendapat ujian dari Allah?” dengan bijak, Imam Syafi’I menjawab, “tamkin akan terwujud setelah seorang mendapat ujian. Allah ta’ala telah menguji nabi nuh, Ibrahim, musa, isa dan Muhammad Saw, ketika mereka bersabar atas ujian yang diberikan, maka Allah kokohkan kedudukan mereka. Jangan seorang pun diantara kalian yang mengira lepas dari rasa sakit.”

Dinamika yang hadir, merupakan bukti bahwa kemengan-kemenangan besar ada didepan kita. Aroma kemenangan itu begitu kuat dan semakin dekat. Mari mendulang suara kebangkitan yang tertebar di daratan nusantara.

Kita raih dan satukan menjadi langkah bersama dalam menyongsong cita-cita besar peradaban. Biarkan lelah-lelah itu menjadi sejarah. Sejarah yang akan menjadi saksi dipersidangan kelak di hadapan Allah SWT. Saudaraku, didepan gerombolan kata ini, sungguh saya melihat calon-calon penghuni syurga. Wallahu a’lam


___________
by al faqiir, NH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar