Selasa, 28 November 2017

mengapa harus Menyombongkan Diri ?


Terkadang saya heran dg orang2 yg berjalan dg angkuh di muka bumi. Segenggam jabatan yg mereka miliki seolah2 harta yg paling berharga. Mereka ingin mempertahankannya mati2an meski harus mengorbankan yg lain. Meski hrs mengorbankan rakyatnya sendiri. Mereka lupa, bhw suatu saat nanti kematian akan datang menjelang.

Tgl 25 Nop 2016, Fidel Castro seorang diktator komunis dari Kuba baru saja meninggal. Dia tutup usia setelah sekian lama malang melintang dlm Partai Komunis Kuba. Dia adlh penguasa diktator terlama sedunia yg tutup usia di umur 90 th.

Pada waktu berjaya, dia sangat meremehkan rakyatnya ataupun pengikutnya. Dia pernah mengeksekusi 582 orang pegawai pemerintah yg dianggap tidak loyal.

Dia juga pernah menahan 15.000 rakyatnya sendiri. Kekejamannya tiada tanding. Membuat rakyatnya ketakutan.
Tak heran jika kematian Fidel Castro sangat dinantikan oleh rakyatnya sendiri. Ketika berita kematiannya tersebar, warga Kuba yg sdh eksodus ke Miami-AS langsung merayakannya. Mereka menyanyi, menari, dan bergembira ria semalam suntuk.


Begitu pula kisah kematian Karl Marx, Mao Tse Dong, Lenin, Stalin, Polpot dan tokoh diktator lainnya yg disambut gembira.

Mereka pernah ada. Mereka pernah berbuat kerusakan di muka bumi. Tapi lonceng kematian tiada bisa mereka hentikan.

Kini mereka telah bersemayam di perut bumi. Kini tubuh yg gagah yg pernah membantai ribuan nyawa telah hancur dimakan belatung. Tak ada lagi kesombongon yg bisa mereka lakukan. Karena pengadilan dari Sang Maha Gagah Perkasa, Pemilik Alam semesta telah menanti mereka.


Tak ada kekuasaan yg abadi. Tak ada manusia yg abadi. Semua akan kembali kepada-Nya....

Sungguh beruntung orang2 yg senantiasa berjalan dg rendah hati di muka bumi.
Sungguh nista para manusia angkuh yg bertindak bak Fir'aun di zaman ini.
Lihatlah Fidel Castro yg baru saja terbujur kaku itu, kelak engkau pun akan menyusulnya.

#copasanGrupWA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar