Sebenarnya bisa saja Hajar mendapatkan air zamzam untuk anaknya, Ismail yang sedang menangis kehausan, tanpa harus lari-lari dari Shofa ke Marwah bolak-balik sampai tujuh kali.
Sebenarnya bisa saja Maryam mendapatkan buah kurma tanpa harus menggoncang-goncang pohonnya. Bukankah sebelum hamil ia sering mendapatkan makanan dan buah-buahan langsung dari langit ke mihrabnya?
Sebenarnya bisa saja Adam menikmati kemudahan hidup tanpa harus capek-capek mencarinya di bumi ini. Bukankah sebelumnya ia berada di surga yang penuh kenikmatan?
Tapi...
Allah sengaja membuat mereka menjalani ujian berat kehidupan untuk suatu tujuan:
"Mengetes siapa yang paling baik amalnya?"
Begitulah...
Allah ingin melihat kesungguhan kita dalam menapaki jalan menuju keridhoan-Nya.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang bersungguh-sungguh di antara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar." [Surat Ali Imran 142]
Pepatah Arab mengatakan:
وما اللذة إلا بعد التعب
"Tiada kelezatan kecuali setelah kelelahan."
Jadi, kalau kamu berangan-angan hidup tanpa ujian, perjuangan dan susah-payah, jalan siapa yang mau kamu ikuti?.✅✅
Tidak ada komentar:
Posting Komentar