Minggu, 03 Januari 2016

SEMPURNANYA MANUSIA


"Sempurna"-nya Manusia

Tawazun itu seimbang.
Antara dunia dengan akhirat.
Antara jasad dan ruh.
Antara muamalah dan ibadah.
Antara akhlak dengan syariat.
Antara duka dan bahagia.
Antara benci dan cinta.
Antara lemah dan kuat.
Antara takut dan berani.
Antara sabar dan syukur.
Bahkan antara tidak takut mati dan berani hidup.
Karena banyak manusia yang berani mati semata karena takut hidup.
Berani mati tidak boleh meniadakan keberanian untuk hidup, pun begitu sebaliknya.
Yang satu tidak boleh menegasikan yang lain.
Yang satu justru menjadi penyempurna yang lain.
Karena begitulah yang Allah perintahkan.

Sebagaimana kamu tidak bisa menghilangkan rasa takut, begitu juga kamu tidak bisa menghilangkan kelemahan.
Karena itu sesuatu yang alami--given--dari sang pencipta dan menjadi cirimu sebagai makhluk
Karena begitulah Allah mengabarkannya pada kita dalam ayatnya yang mulia

يُرِيدُ اللَّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
(An-Nisa: 28)

Jangan negasikan kemanusiaanmu dengan menihilkan kelemahan, ketakutan, kedukaan, ketakberdayaan, kegagalan dan apapun yang terkesan negatif.
Karena kelemahan, ketakutan, kedukaan, kegagalan, ketakberdayaan dan kejatuhanlah yang membuatmu sadar akan ke-makhlukan-mu dan terhindar dari menuhankan dirimu.
Itulah yang membuatmu sadar untuk bersandar.
Bersandar pada sandaran yang kokoh; yang bukan makhluk; bukan manusia; bukan dirimu. Tapi Allah Sang Pencipta; yang tak lemah, tak takut, tak beduka dan tak pernah kalah.

إِذْ هَمَّت طَّائِفَتَانِ مِنكُمْ أَن تَفْشَلَا وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
(Ali Imran: 122)

Jadi jangan takut dengan ketakutan, jangan lemah dengan kelemahan, jangan berduka dengan kedukaan, karena itulah dirimu-- manusia.

Bahkan takut itu adalah separuh kekuatan sebagaimana halnya keberanian merupakan separuh lainnya.
Lemah itu adalah separuh kesempurnaan sebagaimana halnya kekuatan adalah separuhnya lagi.
Negatif itu adalah separuh dari keutuhan sebagaimana halnya positif merupakan pelengkap separuhnya lagi.
Sebagaimana jasad adalah separuhnya manusia dan ruh adalah separuhnya yang lain.
Nikmati dan jalani saja kemanusiaanmu sambil bersandar pada Allah, Tuhanmu.

Saat manusia mengambil yang satu tapi meniadakan yang lain, maka saat itulah sunnatullah diabaikan.
Saat itulah dia menjadi setengah manusia.
Dan saat itulah dia menjadi lemah.
Tidak "sempurna"...

#copasanGrupWasap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar