...karena kata-kata bukan sekedar untuk diucapkan, tetapi ia untuk dipahami dan diamalkan...
Selasa, 13 Agustus 2013
Memaafkan
Tujuan puasa adalah utk mencapai derajat TAQWA
Diantara tanda TAQWA adalah MEMAAFKAN
Memaafkan bukan bagaimana kita mendengar, tapi bagaimana kita mengerti.
Bukan bagaimana kita melupakan, tapi bagaimana kita mengikhlaskan
Sejatinya, memaafkan itu bisa :
>menghapus dendam
>menghapus luka jiwa
>Menghapus sakit hati
Setiap jiwa pemaaf pasti akan tenang
hingga ketenangan itu menghantarkan perjumpaan dengan NYA
Mohon maaf lahir batin....
semoga Allah menerima semua amal kita dan mengampuni segala dosa2 kita...
Teladan MEMAAFKAN dari nabi Yusuf alayhis-salam
قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Nabi Yusuf berkata (kepada saudara-saudaranya): "Tak ada cercaan kepada kalian. Semoga Allah mengampuni kalian dan Dia Paling Penyayang diantara para penyayang." (Yusuf: 92).
وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ هَٰذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِن قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُم مِّنَ الْبَدْوِ مِن بَعْدِ أَن نَّزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِّمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Nabi Yusuf menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana dan mereka semua bersujud menghormat kepada Nabi Yusuf
Dan dia berkata: "Wahai ayahku, inilah ta'wil mimpiku yang dulu itu Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika Dia membawa kalian dari dusun setelah setan merusak hubungan antara aku dan saudara-saudaraku. Sungguh Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh Dia lah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (surat Yusuf ayat 100
Yang menarik adalah bahwa ucapan Nabi Yusuf benar-benar mencerminkan kesempurnaan maaf yang diberikannya untuk saudara-saudaranya yang dulu telah hampir membunuhnya dengan menceburkannya ke dalam sumur.
Nabi Yusuf mengalami setidaknya dua kejadian yang membahayakan dan menyakitkan : diceburkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya sendiri dan dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan mencoba memperkosa majikannya.
Namun saat berbicara dihadapan orang tua dan saudaranya tentang nikmat Allah kepadanya di ayat 100 tsb Nabi Yusuf hanya menyebutkan nikmat keluar dari penjara tanpa menyinggung peristiwa sumur.
Pun saat menyebutkan nikmat berkumpul kembali dg mereka, Nabi Yusuf hanya menyalahkan setan yang telah mengganggu hubungannya dg mereka.
Nabi Yusuf benar-benar membuktikan bahwa "tak ada cercaan kpd kalian" baik langsung atau tidak langsung.
Maaf yang tulus dan sempurna yang lahir dari kasih sayang kepada saudaranya seolah mereka tak pernah menyakitinya.
Shalawat dan salam kepada Nabi Yusuf dan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar