Sabtu, 16 Januari 2016

B E B A N

☕  BEBAN  ☕

Suatu siang Sadhu Sundar berjalan di Himalaya bersama seorang temannya.

Cuaca sangat buruk dan dingin. Sore tiba dengan cepat dan temannya memeringatkan bahwa mereka harus tiba di tujuan sebelum malam.

Ketika mereka melalui jalan setapak di atas jurang kecil, mereka mendengar rintihan, seorang pria telah jatuh dan terluka parah.

Teman Sadhu berkata, “Jangan berhenti. Tuhan telah menempatkan dia dalam karmanya. Ia harus menyelesaikannya sendiri. Mari kita bergegas sebelum kita juga mati.”

Tetapi Sadhu menjawab, “Tuhan mengirimkan aku ke sini untuk menolong saudaraku ini. Aku tidak bisa mengabaikannya.”

Sadhu menuruni jurang, sementara temannya melanjutkan perjalanan.

Ternyata pria itu tidak bisa jalan karena patah kaki. Sadhu mengikat orang itu di punggung dengan mantelnya. Mulailah ia merangkak naik dengan penuh penderitaan.

Tiba di jalan setapak tadi, Sadhu telah mandi keringat. Dengan susah payah ia menembus kegelapan dan salju yang menebal . Ia berusaha kuat walaupun rasanya hampir pingsan kelelahan.

Akhirnya ada cahaya lampu. Mendadak ia hampir jatuh tersandung. Sadhu berlutut dan menyingkirkan salju, ternyata ia tersandung oleh tubuh rekannya yang mati membeku kedinginan!

Sadhu selamat justru karena ia menolong pria asing itu. Dengan menggendong beban berat, Sadhu berkeringat. Dan ketika tubuh Sadhu bersentuhan dengan tubuh pria itu, tubuh mereka berdua menjadi hangat.

Lama setelah itu, seorang murid bertanya pada Sadhu, “Apa hal yang paling sulit dalam dunia ini?” Sadhu menjawab, “Tidak memiliki beban untuk dibawa.”

Memiliki beban ternyata membuat kita “hidup.”

Bukan beban dosa atau masalah akibat kesalahan kita sendiri, melainkan mungkin orang tua yang perlu dirawat, pasangan yang dalam keretakan dalam keluarga ,anak yang bermasalah, lingkungan yg perlu bantuan sosial kita, mesjid yg perlu kita makmurkan dlsb

Pengorbanan kita bagi orang lain, ternyata justru menolong kita sendiri. 👍👍

Jumat, 15 Januari 2016

Sedih tapi BENAR

Orang tua yang terhormat, mohon perhatikan ..

Sedih tapi benar

Seorang guru setelah makan malam dia mulai memeriksa PR yang dikerjakan oleh para siswanya. Saat itu suaminya berjalan di dekatnya dengan ponsel pintar sambil bermain permainan favorit ya, 'Candy Crush Saga'.

Ketika membaca catatan terakhir, ibu guru itu mulai menangis dengan air mata berlinang.

Suaminya melihat hal itu dan bertanya, 'Mengapa kamu menangis sayang?
Apa yang terjadi?'

Istri: 'Kemarin saya memberikan pekerjaan rumah kepada para siswa saya, untuk menulis sesuatu tentang topik: -Yang Saya Inginkan-

'Suami: "OK, tapi kenapa kamu menangis?

'Istri:' Hari ini sementara memeriksa catatan mereka, itulah yang membuat saya menangis.

'Suami ingin tahu:' Apa yang tertulis dalam catatan yang membuat kamu menangis?

'Istri:' Dengarkan tulisan anak ini...

"Keinginan saya adalah untuk menjadi sebuah ponsel pintar.

Orang tua saya sungguh sangat mencintai ponsel pintar mereka.

Mereka peduli ponsel pintar mereka sehingga kadang-kadang mereka lupa untuk peduli kepada aku.  Ayah saya pulang dari kantor lelah, ia memiliki banyak waktu untuk ponsel pintarnya, tapi tidak bagi saya.

Ketika orang tua saya melakukan beberapa pekerjaan penting dan ponsel pintar berdering, dengan segera mereka mengangkat teleponnya, tapi tidak untuk aku, bahkan jika aku merengek menangispun.

Mereka bermain game di ponsel pintar, mereka tidak bermain dengan saya.

Mereka berbicara dengan seseorang di telepon pintar mereka, mereka tidak pernah mendengarkan saya bahkan sekalipun saya mengatakan sesuatu yang penting.

Jadi, keinginan saya adalah untuk menjadi sebuah ponsel pintar."

Setelah mendengarkan catatan anak murid itu,  sang suami tersentuh dan bertanya kepada istrinya,  yang adalah ibu guru itu, 'Siapa menulis itu sayang?'.

Istri: 'Anak kita!'  😢😢😢😢😢😢....

Hallo pembaca!

Gadget sungguh bermanfaat, tetapi itu semua adalah untuk kemudahan saja.  Janganlah kita berhenti mencintai anggota keluarga dan orang-orang yang mencintai kita.

Anak-anak melihat dan merasakan segala sesuatu apa yang terjadi dengan & di sekitar mereka. Berbagai hal dapat tertulis pada pikiran mereka dengan efek yang kekal. Mari berhati-hati, sehingga mereka tidak tumbuh dengan cinta dan hal-hal yang palsu.

Mari kita berubah!

Kamis, 14 Januari 2016

Antara Benar dan MERASA BENAR

Perbedaan Orang Benar dan Orang yang Merasa Benar :

Seseorang dikatakan arif bijaksana bila ia memiliki ketajaman mata hati. Menjadi benar itu penting, tapi merasa benar itu tidak baik.
Kearifan akan membuat seseorang menjadi benar, bukan merasa benar.

✅ Orang benar, tidak akan berpikiran bahwa ia adalah yang paling suci.

Sebaliknya orang yang merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinya yang paling benar.

✅ Orang benar, bisa menyadari kesalahannya.

Sedangkan orang yang merasa benar, merasa tidak perlu untuk mengaku salah.

✅ Orang benar, setiap saat akan introspeksi diri dan bersikap rendah hati.

Tetapi orang yang merasa benar, merasa tidak perlu introspeksi. Karena merasa sudah benar, mereka cenderung tinggi hati.

✅ Orang benar memiliki kelembutan hati.
Ia dapat menerima masukan/kritikan dari siapa saja. Bahkan dari anak kecil sekalipun.

Orang yang merasa benar, hatinya keras. Ia sulit untuk menerima nasihat, masukan apalagi kritikan.

✅ Orang benar akan selalu menjaga perkataan dan perilakunya, serta berucap penuh kehati-hatian.

Orang yang merasa benar, berpikir, berkata, dan berbuat sekehendak hatinya tanpa mempertimbangkan dan mempedulikan perasaan orang lain.

Pada akhirnya, orang benar akan dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang.

Namun orang yang merasa benar sendiri hanya akan disanjung oleh orang-orang yang berpikir sempit, yang sepemikiran dengannya, atau orang-orang yang sekadar ingin memanfaatkan dirinya.

Mari terus memperbaiki diri untuk bisa menjadi benar, agar tidak selalu merasa benar.
Bila kita sudah termasuk tipe "orang benar", bertahanlah dan tetaplah "rendah hati".

Menjaga perasaan dan Membela diri

MENJAGA PERASAAN DAN MEMBELA DIRI

Dalam sebuah kajian dakwah, sosok sejuk ini menyampaikan sebuah hadits. Di tengah penjelasan, ada peserta kajian yang menyela. “Maaf,” kata penyela, “hadits yang Anda sampaikan derajatnya dhaif, lemah.”

Dai berwajah damai ini hanya diam sembari mengangguk kecil. Tidak melakukan pembelaan, apalagi mendebat salah satu peserta kajiannya itu.

Usai kajian, sang dai yang terkenal dengan peci hitam ini mendatangi peserta kajian yang menyela tadi, lalu mengajaknya ke rumah dai. Sesampainya di rumah, dilanjut bincang santai, sang dai menunjukkan sebuah kitab hadits.

Ia membuka halaman tertentu, menunjukkan hadits yang tadi dia sampaikan. Setelah meneliti dengan cermat, sosok yang menyela di dalam kajian berseru kaget, “Mengapa Tuan tidak membantah kritikanku di kajian?”

“Karena,” jawab sang dai, “menjaga perasaan orang lain jauh lebih penting di banding membela diri.”

Alangkah indahnya kalau kita sama-sama menjaga perasaan orang lain dengan ketinggian dan keharuman akhlaq mulia.

Rabu, 13 Januari 2016

Fanatisme dan Toleransi

FANATISME DAN TOLERANSI

Ust. DR. Amir faishol Fath, MA.

1. Kapan kita harus fanatik dan kapan harus toleran? Inilah pertanyaan yg selalu muncul dan menuntut jawaban segera.

2. Salah menjawab akan salah bersikap. Dan tidak mustahil akan menyebabkan perpecahan.

3. Agar tidak terjebak dalam perpecahan para ulama telah meletakkan kerangka berpikir yg sangat cerdas dalam memahami setiap persoalan keagaamaan.

5. Kerangka berpikir ini diringkas dalam dua istilah penting yaitu ushul dan furu'. (Usul artinya pokok tidak boleh ada perbedaan pendapat di dalamnya dan furu' adalah cabang, yg di dalamnya ada kemungkinan berbeda pendapat).

6. Siapapun yg melihat persoalan keagamaan dengan kerangka ini ia tidak akan berpecah belah. Sebaliknya orang yang tidak ikut kerangka ini, akan mudah menyerang orang lain dan boleh jadi menyebabkan perpecahan.

7. Dari pemahaman terhadap dua kerangka berpikir ini akan terjawab pertanyaan kapan kita fanatik dan kapan kita toleran. Bahwa dalam urusan ushul kita fanatik dan dalam urusan furu' kita toleran.

8. Ushul maksudnya pokok-pokok yang tidak boleh ada beda pendapat di dalamnya. Jadi bukan hanya akidah tetapi pokok apa saja yang sudah disepakatai itu namanya ushul. Selain itu adalah furu'.

9. Contoh ushul furu' dalam shalat: takbir dalam shalat  adalah rukun maka ia termasuk ushul. Tapi cara bertakbir furu'. Sujud : rukun/ushul tapi cara bersujud : furu'. Tasyahud : rukun/ushul. Tapi cara bertasyahud : furu'. Karena itu dalam cara mengangkat tangan saat takbir, cara sujud, cara gerakkan telunjuk pada saat tasyahud ada perbedaan pendapat. Sungguh tidak ada yang paling benar dalam cara takbir, tasyahud, sujud dll. Sebab semua tidak ada yang bisa memastikan bahwa dirinya paling persis sama dengan Nabi. Karenanya itu masuk wilayah khilafiyah furuiyah.

10. Contoh ushul furu dalam berbagai masalah : cinta Nabi : ushul. Adapun membuktikan cinta Nabi dengan mengadakan maulidan : furu'. Membaca lailaaha illallah : ushul, tahilialn furu'. Membaca alfatihah dalam shalat : ushul. Membaca alfatihah untuk mayit : furu'.  dst.

11. Hindari cara pandang sunnah bid'ah. Maksudnya ada dalilnya sunnah/tidak ada dalilnya bid'ah. Sebab ini akan menimbulkan banyak masalah tidak saja dalam pemahaman terhadap Islam tetapi juga dalam persaudaran keumatan. Karenanya para ulama fikih tidak menggunakan manhaj-sunnah-bid'ah ini. Sebab apa yg menurut Anda tidak ada dalilnya boleh jadi bagi ulama ada dalilnya.

12. Ketahuilah bahwa dalil tidak selamanya khusus tetapi ada juga dalil umum. Karenanya apa yg menurut seseorang tidak ada dalilnya, boleh jadi ada dalil umum yg bisa menjadi landasan. Dari sini terjadi khilafiyah. Seperti dalam kasus maulidan.

13. Pun hindari memudahkan menghukumi bid'ah dalam suatu masalah fikih, sebab para ulama juga berbeda pendapat dalam banyak hal mengenai bid'ah. Boleh jadi bid'ah menurut Anda tapi tidak bid'ah menurut orang lain.

14. Ingat persatuan umat adalah ushul yg harus dipertahankan dan sangat menentukan. Jangan sampai anda menjadi bagian yang menghancurkan umat ini hanya karena salah cara pandang terhadap berbagai masalah fikih.

15. Dalam hal ini tidak cukup kita hanya punya samangat ikhlash dan beramal. Tetapi juga harus mempunyai cara pandang yang benar. Inilah unrgensi iqra'. Di sini kita paham mengapa Allah turunkan pertama-tama perintah iqra'.

Selasa, 12 Januari 2016

Ilmu Agama Vs Ilmu Dunia

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ilmu Agama Vs Ilmu Dunia

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻳُﻌْﻄِﻲ
ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻣَﻦْ ﻳُﺤِﺐُّ ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﺎ
ﻳُﺤِﺐُّ، ﻭَﻟَﺎ ﻳُﻌْﻄِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﺇِﻟَّﺎ
ﻟِﻤَﻦْ ﺃَﺣَﺐَّ، ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ
ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ، ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺣَﺒَّﻪ

”Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada hamba yang Dia cintai dan yang tidak Dia cintai. Namun Allah tidak memberi (ilmu) agama kecuali kepada orang yang Dia cintai. Karena itu, siapa yang Allah beri (ilmu) agama, berarti Allah mencintainya.” (HR. Ahmad 3672, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 34545)

بَارَكَ اللهُ فِيْك
------------------------------- //// -------------------------------

Minggu, 03 Januari 2016

SEMPURNANYA MANUSIA


"Sempurna"-nya Manusia

Tawazun itu seimbang.
Antara dunia dengan akhirat.
Antara jasad dan ruh.
Antara muamalah dan ibadah.
Antara akhlak dengan syariat.
Antara duka dan bahagia.
Antara benci dan cinta.
Antara lemah dan kuat.
Antara takut dan berani.
Antara sabar dan syukur.
Bahkan antara tidak takut mati dan berani hidup.
Karena banyak manusia yang berani mati semata karena takut hidup.
Berani mati tidak boleh meniadakan keberanian untuk hidup, pun begitu sebaliknya.
Yang satu tidak boleh menegasikan yang lain.
Yang satu justru menjadi penyempurna yang lain.
Karena begitulah yang Allah perintahkan.

Sebagaimana kamu tidak bisa menghilangkan rasa takut, begitu juga kamu tidak bisa menghilangkan kelemahan.
Karena itu sesuatu yang alami--given--dari sang pencipta dan menjadi cirimu sebagai makhluk
Karena begitulah Allah mengabarkannya pada kita dalam ayatnya yang mulia

يُرِيدُ اللَّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
(An-Nisa: 28)

Jangan negasikan kemanusiaanmu dengan menihilkan kelemahan, ketakutan, kedukaan, ketakberdayaan, kegagalan dan apapun yang terkesan negatif.
Karena kelemahan, ketakutan, kedukaan, kegagalan, ketakberdayaan dan kejatuhanlah yang membuatmu sadar akan ke-makhlukan-mu dan terhindar dari menuhankan dirimu.
Itulah yang membuatmu sadar untuk bersandar.
Bersandar pada sandaran yang kokoh; yang bukan makhluk; bukan manusia; bukan dirimu. Tapi Allah Sang Pencipta; yang tak lemah, tak takut, tak beduka dan tak pernah kalah.

إِذْ هَمَّت طَّائِفَتَانِ مِنكُمْ أَن تَفْشَلَا وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
(Ali Imran: 122)

Jadi jangan takut dengan ketakutan, jangan lemah dengan kelemahan, jangan berduka dengan kedukaan, karena itulah dirimu-- manusia.

Bahkan takut itu adalah separuh kekuatan sebagaimana halnya keberanian merupakan separuh lainnya.
Lemah itu adalah separuh kesempurnaan sebagaimana halnya kekuatan adalah separuhnya lagi.
Negatif itu adalah separuh dari keutuhan sebagaimana halnya positif merupakan pelengkap separuhnya lagi.
Sebagaimana jasad adalah separuhnya manusia dan ruh adalah separuhnya yang lain.
Nikmati dan jalani saja kemanusiaanmu sambil bersandar pada Allah, Tuhanmu.

Saat manusia mengambil yang satu tapi meniadakan yang lain, maka saat itulah sunnatullah diabaikan.
Saat itulah dia menjadi setengah manusia.
Dan saat itulah dia menjadi lemah.
Tidak "sempurna"...

#copasanGrupWasap

Jumat, 01 Januari 2016

Aku Belajar

Renungan diawal tahun 2016

- AKU BELAJAR -  ​

Aku belajar lebih banyak diam dari pd lbh banyak bicara...  

Aku belajar bersabar
dari sebuah kemarahan...  

Aku belajar mengalah
dari sebuah keegoisan...  

Aku belajar tersenyum dari suatu kesedihan....  

Aku belajar tegar
dari suatu kehilangan..

Hidup adalah BELAJAR.....   
Belajar bersyukur meski tak puas...  
Belajar ikhlas meski tak rela....  
Belajar taat meski berat...  
Belajar memahami meski tak sehati...  
Belajar sabar meski terbebani...  
Belajar memberi meski tak seberapa...

Belajar mengasihi meski tersakiti....  
Belajar tenang meski gelisah....  
Belajar percaya meski susah....  
Belajar tabah meski cobaan menerpa... 

​Aku belajar.... 
bahwa tidak selamanya hidup ini indah, 
kadang...
ALLAH menyapaku melalui derita.
Tetapi aku tahu, bahwa IA tidak pernah meninggalkanku,
sebab itu...
aku belajar menikmati hidup
dengan bersyukur.    

Aku belajar.... 
bahwa tidak semua yang aku harapkan
akan menjadi kenyataan, 
kadang...
ALLAH membelokkan rencanaku.  
Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik
dari yang kurencanakan, 
sebab itu...
aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.    

Aku belajar.... 
bahwa cobaan itu pasti datang
dalam hidupku.
Aku tak mau dipengaruhi setan
utk marah dan emosi,
aku tak mau menyalahkan orang lain, 
Juga tidak mungkin berkata
"tidak adil ALLAH".  
Karena aku tahu bahwa semua itu
tidak akan melampaui kekuatanku, sebab itu aku belajar menghadapinya
dengan sabar.    

Aku belajar.... 
bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali & ditangisi, karena....
semua rancangan NYA indah bagiku.  

Maka dari itu..
aku belajar bersabar,
bersyukur & bersukacita dalam segala perkara.  
Karena semua itu menyehatkan jiwa
dan menyegarkan hidupku...    

Saudaraku...

• Ketika "Kaki"
Sudah tak kuat berdiri...
"BERSIMPUHLAH".  
 
• Ketika "Tangan"
sudah tak kuat menggenggam...
"LIPATLAH"  
 
• Ketika "Kepala"
sudah tak kuat ditegakkan...
"MENUNDUKLAH"  
 
• Ketika "Hati"
sudah tak kuat menahan kesedihan...
"MENANGISLAH.    

• Ketika "Hidup" .
sudah tak mampu untuk dihadapi...
"BERDOALAH"    

ALLAH selalu setia bersama kita...  
dan apa saja yang kamu minta dalam DOA dengan penuh keyakinan, pasti Ia akan menerimanya...    

ALLAH mendengar
Lebih dari yang kau katakan...  

ALLAH menjawab
Lebih dari yang kau minta...  

ALLAH memberi
Lebih dari yg kau inginkan...    

Karena...
di belakangmu ada kekuatan yang tak terhingga... 

di hadapanmu ada kemungkinan
tanpa batas... 

di sekitarmu ada kesempatan yang tiada akhir...

Lebih dari itu, di atasmu ada ALLAH
yang selalu menyertaimu... 

Ingatlah saudara-ku tercinta...
Cinta  ALLAH padamu abadi,
seperti lingkaran,
tak berawal & tak berakhir...

SEMOGA HARI ESOK KITA LEBIH BAIK DARIPADA HARI INI 🌴🍃

Tdk ada th 2015 sebenarnya begitu juga 2016. Yang ada adalah amalan yg hrs meningkat sampai ditutup oleh hayat kita....

#copasanGrupWasap